BNN.GO.ID. Kapuas Hulu, 7 September 2022. BNN melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Pemberdayaan Alternatif berikan pelatihan untuk masyarakat Kelurahan Kedamin, tujuannya untuk menekan peredaran narkoba di Kalimantan Barat. Adapun Pointer pada kegiatan ini sebagai berikut:
Uraian Kegiatan:
1. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Life Skill:
Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan yang dipandu oleh instruktur (praktisi) dari Politeknik Negeri Pontianak Dr. Belvi Vatria dan Dr. Teguh S. Nugroho. Pada pelatihan hari kedua kegiatan yang dilakukan adalah tentang pembuatan nugget ikan dan hekeng. Pelatihan hari ini dimulai dengan penjelasan mengenai potensi yang akan didapat oleh masyarakat Putussibau apabila mengusaakan secara bisnis ataupun manfaat Kesehatan yang diperoleh apabila makanan ini dikonsumsi oleh keluarga dilanjutkan proses praktek pengolahan nugget dan hekeng ikan. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh para instruktur.
2. Pelaksanaan koordinasi dengan stakeholder
Pada kesempatan yang sama tim AD juga melakukan koordinasi dengan stakeholder dalam rangka mendorong peran serta aktif dalam P4GN pada umumnya dan khususnya dalam mendukung kegiatan pemberdayaan alternatif.
a. Koordinasi dengan Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu
Dalam kunjungan kerja koordinasi kelembagaan tim AD BNN diterima oleh Ibu Triwati,SP, MSI selaku Plt. Kepala Dinas. Dinas Perikanan dalam melaksanakan tugasnya selalu berusaha mewujudkan Kabupaten Kapuas Hulu yang harmonis, energik, berdaya saing, Amanah dan terampil. Sebagaimana diketahui bahwa Dinas Perikanan di dalam melaksanakan tugasnya mengusahakan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu yang berdaya saing dengan sasaran masyarakat Rumah Tangga Nelayan dan Masyarakat Umum yaitu mengusahakan 1) komoditi budidaya ikan dan 2) komoditi ikan tangkap baik masih berupa bentuk asli maupun menjadi bentuk olahan.
Tentunya ini mempunyai kesamaan misi dengan Deputi Bidang Dayamas dalam memberdayakan masyarakat Kawasan rawan narkoba, sehingga Tim AD BNN memberikan masukan untuk bersama2 membina masyarakat di Kawasan rawan narkoba, serta ikut andil dalam implementasi inpres no 2 tahun 2020 baik aksi generic maupun aksi khusus yaitu pengembangan potensi sosek masyarakat kawasan rawan narkoba.
Disampaikan Tim AD BNN mendorong supaya Dinas Perikanan disamping menciptakan lingkungan kerja bersih narkoba juga melaksanakan aksi P4GN di lingkungan masyarakat sasaran sebagai bentuk partisipasi dalam mewujudkan kab/kota Tanggap ancaman narkoba pada dukungannya atas variable kelembagaan dan kewilayahan dari 5 variable KoTAN.
Tim AD memberi masukan untuk membentuk suatu badan usaha yang memfasilitasi semua penjualan dari masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu juga bagi pengembangan usaha dari masyarakat binaan BNN (hasil life skill), karena konsumen terbesar hasil perikanan berada di luar kab Kapuas hulu, seperti Kota Pontianak yang perlu akses moda transportasi.
b. Koordinasi dengan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kab Kapuas Hulu
Dalam kunjungan kerja koordinasi kelembagaan tim AD BNN diterima oleh diterima oleh Bapak Dedy,ST, MT selaku Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Kapuas Hulu. Dalam kesempatan ini diperoleh keterangan bahwa sudah terdapat 8.000an UMKM di Kabupaten Kapuas Hulu dan yang sudah memiliki ijin resmi sekitar 2.000an UMKM. Sehingga merupakan PR bagi Dinas dalam membina seluruh UMKM di Kab Kapuas Hulu, supaya semua usaha UMKM sesuai aturan hukum dan legal.
Dalam kesempatan ini Tim AD BNN menyampaikan tentang maksud, tujuan dan capaian pemberdayaan alternatif yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2020 di kabupaten Kapuas Hulu. Tim AD mengharapkan keterlibatan dinas kopukmdag untuk bersinergi membina masyarakat binaan BNN/BNNP dalam agenda pendampingan, monitoring, izin usaha dan pemasaran. Sesuai dgn inpres no 2/2020 diwajibkan pemda dlm melaksanakan aksi P4GN baik generik maupun RAN khusus. Tentang kebijakan KoTAN juga disampaikan Tim AD kepada Diskopdag supaya dapat berperan aktif menciptakan kab Kapuas hulu yg tanggap terhadap ancaman narkoba
Terkait dengan komoditi kratom di Kab Kapuas hulu, Diskopdag dalam hal pemasaran tidak ada andil dalam mengelola ataupun membina UMKM kratom, hal ini disebabkan pembeli yang berasal dari luar dan langsung menjemput produk dimasyarakat. Tim AD meminta supaya dibuat transparan saja dalam perdagangan kratom dengan nama aslinya, supaya pemerintah dapat memantau jumlah produk yang diekspor.
#War on Drugs
#speed up never let up
