BNN.GO.ID – Jakarta, Generasi muda yang digadang-gadang akan menjadi bonus demografi Indonesia di tahun 2045 menjadi fokus perhatian Kepala BNN RI. Pasalnya ancaman penyalahgunaan narkotika saat ini tidak hanya mengintai para remaja, tetapi juga anak-anak usia dini.
Dalam kunjungannya ke kantor Menteri Pemuda dan Olahraga, Selasa (28/7), Kepala BNN Heru Winarko menyampaikan bahwa tingkat keterpaparan narkotika di kalangan generasi muda saat ini cukup signifikan. Penyalahgunaan narkotika tidak lagi hanya terbatas pada ganja dan sabu, melainkan juga pada narkotika jenis baru atau yang dikenal dengan new psychoactive substances (NPS).
“Peredaran NPS ini memiliki target yang lebih luas, tidak lagi anak-anak SMA dan SMP tetapi sudah masuk pada anak usia dini yaitu TK dan SD”, ungkap Heru Winarko.
Oleh sebab itu Kepala BNN pun mengajak Menpora untuk bersinergi terkait dengan penanganan narkotika khususnya di kalangan generasi muda. Ia berharap BNN dan Kemenpora dapat bekerjasama sampai pada tataran Dispora yang ada di provinsi.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali pun menyambut baik atas inisiasi kerja sama tersebut. Kerja sama ke depan antara BNN dan Kemenpora diharapkan dapat mencegah generasi muda masuk dalam jerat narkotika sehingga tahun 2045 Indonesia dapat memiliki bonus demografi yang sehat, cerdas, dan produktif. (ARM)
Biro Humas dan Protokol BNN RI
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. :@infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn
