BNN.GO.ID, Bireun – Badan Narkotika Nasional (BNN) memetakan sejumlah wilayah di Kabupaten Bireuen yang termasuk ke dalam kawasan rawan Narkoba. Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan berbagai macam parameter, ada 12 wilayah yang masuk dalam kawasan rawan penyalahgunaan Narkoba. Wilayah tersebut meliputi Meunasah Bungo, Bandar, Jeumpa, Peusangan, Sanalanga, Blang Samagadeng, Balee Daka, Blang Poroh, Lheue Barat, Lheue Simpang, Peucut Bate Raya, dan Kec. Jangka (Pesisir).
Balee Daka, disebut sebagai salah satu daerah bahaya peredaran Narkoba di Kabupaten Bireuen. Hal ini dikarenakan letak desa yang terletak di pegunungan sehingga membuka banyak peluang untuk orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan lahan yg sulit dan terpencil untuk menanam ganja.
Direktur Pemberdayaan Alternatif, Brigjen Pol Teguh Iman Wahyudi, SH., MM, membuka kegiatan Bimbingan Teknis Life Skill bagi masyarakat rawan Narkoba di pedesaan di Kabupaten Bireuen. Dalam sambutannya, Teguh menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program Alternatif Development yang merupakan kegiatan alternatif solusi untuk peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat yang terdampak kultivasi tanaman narkotika.
Direktorat Pemberdayaan Alternatif BNN RI dan BNN Kab. Bireuen berkerja sama dengan Kepala Desa Balee Daka melakukan kegiatan pengembangan wirausaha pelatihan life skill, melalui kegiatan pelatihan menjahit dan akan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 10 – 12 November 2020 di Balai Desa Gampong Balee Daka, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Melalui kegiatan ini, diharap kepada semua pihak untuk dapat terus berperan dalam P4GN, mewujudkan masyarakat yang memiliki kesadaran untuk senantiasa hidup sehat tanpa covid dan tanpa Narkoba.
“Dengan hidup sehat kita bisa produktif dan mampu mengembangkan wirausaha menjahit ini dan memasarkannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan, dengan peningkatan pendapatan semoga kita menemukan kebahagiaan bagi diri, keluarga, dan masyarakat”, ujar Teguh. (SP)
*BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN*
