Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) melalui Deputi Bidang Pembedayaan Masyarakat melaksanakan kegiatan Rapat Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2022 di Hotel Ciputra Cibubur, Jawa Barat.
Rapat Monitoring dan Evaluasi yang berlangsung selama dua hari tersebut, ditutup secara resmi oleh Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN, Brigjen Pol. Drs. Edi Swasono, M.M., dan dihadiri oleh Plt. Direktur PSM, Tim Direktorat Pemberdayaan Alternatif, Tim Direktorat PSM, serta BNNP dan BNNK.
Dalam sambutannya, Drs. Edi Swasono menjelaskan, ada beberapa penekanan penting terkait dengan hasil monitoring dan evaluasi yang dijalankan, antara lain: perkembangan kondisi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba menyebabkan kebutuhan revisi indikator dan variabel kerawanan wilayah dan reformulasi pengukuran keterpulihan kawasan sehingga dapat dihasilkan data akurat dan optimal.
Data kawasan rawan yang berkualitas dan terstruktur merupakan _basic foundation_ pelaksanaan program P4GN khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat agar efektif dan tepat sasaran, untuk itu ke depan pelaporan data kawasan rawan harus rutin, tersistematis dan terstruktur, lanjut Drs. Edi Swasono.
Ia menambahkan, peningkatan dan pengembangan kualitas SDM di bidang pemberdayaan masyarakat baik pusat maupun daerah merupakan modal dasar guna mewujudkan kawasan mandiri dan produktif bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba serta menghasilkan data kerawanan narkoba dan IKKR yang berkualitas.
Diharapkan dengan terselenggaranya kegiatan ini BNNP dan BNNK untuk terus aktif dan kontinyu berkoordinasi dengan stakeholder dalam penentuan kawasan rawan dan penanganannya untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba), tutupnya.
Biro Humas dan Protokol BNN RI
