Skip to main content
Berita Utama

“Sopir bus dan truk di tes urine, 2 positif”

Oleh 20 Jan 2015Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Suasana Sub Terminal Bukateja, Purbalingga pagi ini (Selasa, 20 Januari 2015) mendadak ramai dipenuhi kendaraan, mulai dari bus AKAP maupun AKDP, truk, hingga kendaraan pribadi memadati halaman terminal. Mengarahkan semua kendaraan yang melintas, terutama kendaraan umum (plat nomor kuning) untuk masuk ke dalam terminal memang sengaja dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan, baik dari sisi kelengkapan administrasi berlalu-lintas, kelayakan kendaraan, hingga pemeriksaan sampel urine bagi pengemudi kendaraan umum tersebut. Kegiatan operasi terpadu ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan merupakan kerjasama antara Kejaksaan Negeri Purbalingga, Pengadilan Negeri Purbalingga, Satlantas Polres Purbalingga dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Purbalingga. Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Purbalingga, AKBP Edy Santosa, M.Si menyatakan, kegiatan kerjasama antar instansi semacam ini memang sangat penting dilakukan, sebab menangani permasalahan kejahatan narkotika tentu tidak bisa hanya dilakukan sendiri oleh BNN, dan yang paling utama dalam konteks ini adalah sektor transportasi pun tidak lepas dari ancaman bahaya narkotika. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa, coba bisa anda bayangkan jika sopir bus yang mengangkut puluhan bahkan ratusan orang penumpang ternyata mengonsumsi zat-zat yang berbahaya, yang dapat mengganggu konsentrasi berkendara, tentunya kecelakaan yang tidak kita harapkan dapat mengancam setiap saat. Oleh karena itulah, kami, BNN memandang penting disamping diperiksa kelengkapan dokumen administrasi berlalu-lintasnya, para sopir baik angkutan umum penumpang maupun barang untuk dilakukan tes urine. Hal ini juga bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu-lintas Dalam kegiatan operasi terpadu ini, khususnya yang menjalani tes urine diikuti oleh 20 orang yang meliputi sopir bus AKAP, AKDP, dan truk. Hasil dari screening 20 pengemudi tersebut dinyatakan 18 negatif narkotika, dan 2 pengemudi lainnya positif mengandung benzodiasephine. Atas temuan positif tersebut, pihak BNN langsung melakukan crosh cek kepada yang bersangkutan, dengan hasil konfirmasi yang bersangkutan sedang mengonsumsi obat sakit gigi. Golongan BZO memang biasanya terkandung dalam obat pereda rasa sakit, jika memang yang bersangkutan sedang menjalani perawatan medis tidak menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah jika tidak sakit tapi mengonsumsi obat-obat berbahaya, ujar Laela Agustin Kurniasih, petugas screening Badan Narkotika Nasional Kabupaten Purbalingga.

Baca juga:  BNNK GIANYAR ADAKAN TES URINE DI DINAS PERHUBUNGAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI KABUPATEN GIANYAR SEBAGAI BENTUK KERJASAMA YANG BAIK

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel