BNN.GO.ID – Pangkal Pinang, Deputi bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai program Pemberdayaan Alternatif dengan beberapa tahapan. Dalam kesempatan pertama, Direktorat Pemberdayaan Alternatif melalui Tim III Satgas Dayatif melakukan Pemetaan Potensi Pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Bangka Belitung dengan melakukan audiensi ke beberapa stakeholder terkait.
Pemerintah Kota Pangkalpinang menerima kunjungan kerja Badan Narkotika Nasional (BNN) RI pada kegiatan pemetaan potensi kawasan rawan narkoba di Kota Pangkalpinang.
Asisten Administrasi Umum Setda Kota Pangkalpinang, Erwandy menyampaikan pemkot mendukung dan bersinergi mensukseskan program yang masuk dalam Renstra BNN.
“Kami berterima kasih terhadap program pemberdayaan masyarakat sekitar. Sehingga kebangkitan ekonomi melalui program tersebut dapat menstimulus masyarakat,” pungkas Erwandy, di ruang pertemuan lantai II kantor Wali Kota Pangkalpinang.
Setelah melakukan Pemetaan Kawaaan Rawan Narkoba dengan menggunakan 8 indikator Pokok dan 5 Indikator Pendukung terhadap wilayah di Pangkalpinang, BNN mendapati di Kelurahan Pasir Putih menjadi kawasan yang paling rawan terhadap narkotika. BNN akan melakukan intervensi terhadap masyarakat di daerah tersebut, baik yang sudah terpapar maupun belum, agar tidak terjerumus ke penyalahgunaan Narkoba.
Tahapan selanjutnya adalah pemetaan potensi minat dan masyarakat serta potensi alam yg ada guna mendukung program Dayatif BNN agar tepat sasaran.
Langkah selanjutnya akan dilaksanakan bimtek untuk pendamping yang berasal dari tokoh masyarakat. Dan yg menjadi vocal point adalah Pengembangan wirausaha yang akan disesuaikan dengan potensi yang ada di Kelurahan Pasir Putih.
Dari hampir 10.000an KK orang miskin di Pangkalpinang, melalui pelatihan keahlian atau kecakapan hidup ini diharapkan dapat merubah orientasi mereka dalam memperoleh uang dengan bekerja.
Melalui sinergi semua pihak, semoga melalui program ini, menjadikan daerah Pasir Putih menjadi kawasan BERSINAR (Bersih Narkoba) dan dapat terlihat output serta outcome nya sehingga warga miskin di Pangkalpinang berkurang
Selanjutnya Tim III dayatif melakukan Audiensi dgn Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Pangkal Pinang. Tim diterima oleh Ketua Dinas KUMKM dan Perdagangan (Ketua Harian Dekranasda). Didampingi oleh Asisten Bidang Perekonomian dan para Kepala Bidang KUMKM dan Perdagangan
Kadis menyampaikan profil dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan jg sbg Ketua Harian Dekranasda menyampaikan sosialisasi tentang program dan kegiatannya Tim III juga menyampaikan maksud dan tujuan audiensi dr BNN. BNN mengajak dinas koperasi, UMKM dan perdagangan serta Dekranasda utk bersinergi. BNN meminta dukungan pd program dan kegiatan pd kawasan rawan utk bersama mengintervensi
Dukungan yang diharapkan diantaranya Permohonan data potensi masyarakat pasir putih, Dukungan pemasaran dan penjualan produk masyarakat binaan BNN, Memberikan saran praktisi yang akan melatih masyarakat di kawasan rawan Narkoba (pasir putih, kec. Bukit intan), Praktisi yang akan melatih adalah praktisi yang ahli, bersertifikat, kompeten, berwirausaha mandiri. Pelatihan yg diharapkan ada beberapa jenis pelatihan.
Pada kesempatan ketiga, Tim melakukan Audiensi dengan Polsek Bukit Intan, Tim III diterima oleh Kapolsek Bukit Intan Kompol Evrie Susanto S.IK. Peserta audiensi adalah Wakapolsek, kanit shabara, Kanit lantas, Kanit Provos, Kanit 2 Binmas, kanit Intel, Bhabinkamtibmas. Pada audiensi tersebut, Penyampaian Ketua Tim III Satgas Dayatif perihal maksud dan tujuan pemetaan potensi masyarakat di Kelurahan Pasir Putih, Kec Bukit Intan serta permohonan dukungan dari Polsek Bukit intan dalam mengintervensi dan pelaksanaan program kegiatan pemberdayaan alternatif bagi masyarakat di kelurahan Pasir Putih (bidang pengamanan, pengawasan) Kapolsek beserta jajarannya siap membantu dan mendukung program serta kegiatan BNN.
