ai pus cegah, Jakarta. Penyandang cacat dan anak jalanan adalah salah satu kelompok marginal yang secara umum kurang mendapat perhatian. Berdasarkan data WHO jumlah penyandang cacat di Indonesia tahun 2005 sebesar 3,11 persen dari jumlah penduduk, kebanyakan tidak mengenyam pendidikan, partisipasi sekolah kurang dari 15 persen dan mayoritas tidak memperoleh pemeliharaan yang memadai karena kemiskinan atau keluarga merasa malu. Keadaan seperti ini, menyebabkan mayoritas penyandang cacat dan anak jalanan hidup dalam kemiskinan serta mudah untuk dieksploitasi, termasuk diperdayakan oleh para pengedar narkoba untuk dijadikan kurir. Penyandang cacat dan anak jalanan adalah salah satu kelompok marginal yang secara umum kurang mendapat perhatian. Berdasarkan data WHO jumlah penyandang cacat di Indonesia tahun 2005 sebesar 3,11 persen dari jumlah penduduk, kebanyakan tidak mengenyam pendidikan, partisipasi sekolah kurang dari 15 persen dan mayoritas tidak memperoleh pemeliharaan yang memadai karena kemiskinan atau keluarga merasa malu. Keadaan seperti ini, menyebabkan mayoritas penyandang cacat dan anak jalanan hidup dalam kemiskinan serta mudah untuk dieksploitasi, termasuk diperdayakan oleh para pengedar narkoba untuk dijadikan kurir. Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (Kalakhar BNN) Drs. Gories Mere, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Pusat Pencegahan Badan Narkotika Nasional (Kapus Cegah Lakhar BNN), Drs. Anang Iskandar, SH.MH, pada kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba untuk pengurus penyandang cacat, anak jalanan dan penyandang cacat, di Gedung Depsos, Jakarta, (1/4) Selanjutnya, Kalakhar mengatakan, dalam keadaan ekonomi sulit, para penyandang cacat khususnya anak-anak cacat dan anak jalanan sering dieksploitasi untuk memperoleh uang. Ada sindikat tertentu yang memanfaatkan penyandang cacat untuk memanfaatkan bisnis haramnya dan mereka tidak dapat melawan karena tidak berdaya. ?Secara psikologis penyandang cacat dan anak jalanan memiliki konsep diri negatif, yang mengakibatkan tidak atau kurang percaya diri, mudah tersinggung, ketergantungan pada orang lain, emosi tidak stabil, sehingga mudah terbawa pengaruh orang lain, termasuk pengaruh bujukan maupun intimidasi terhadap penyalahgunaan narkoba,? kata Kalakhar.Menurut Kalakhar, permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan permasalahan internasional, regional dan nasional, sehingga upaya penanggulangannyapun harus secara global dan komprehensif yang melibatkan seluruh potensi bangsa dan kerjasama intensif dengan negara lain. ?Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba saat ini sudah merupakan ancaman serius terhadap berbagai aspek kehidupan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Hal ini disebabkan karena korban penyalahgunaan narkoba kebanyakan adalah generasi muda yang merupakan aset sangat berharga bagi masa depan bangsa, namun sebaliknya kelompok ini adalah yang paling rentan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,? kata Kalakhar.Sementara itu, Prof. DR. Irwanto, dari Pusat Kajian Disabilitas Universitas Indonesia, para penyandang cacat dianggap beban publik. Aksesibilitas untuk fasilitas publik, termasuk sekolah sangat memprihatinkan. Kebanyakan penca hidup dalam kemiskinan, dan sebagian dari mereka sering dieksploitasi untuk memperoleh uang,?Tidak tertutup kemungkinan ada sindikat tertentu yang memanfaatkan anak cacat dan penca dewasa dalam peredaran narkoba. Mereka tidak dapat melawan karena tidak berdaya,? kata Irwanto.Untuk mengatasinya, kata Irwanto, perlu memberikan informasi pada komunitas penyandang cacat mengenai masalah narkoba dan cara-cara sindikat memanfaatkan korbannya, serta konsekuensi pidana terhadap pengedar dan pengguna. ?Memberikan kesempatan kerja yang sama dan layak kepada mereka dan memberikan kesempatan pendidikan yang setinggi-tingginya, serta perlu menjalin kerjasama antara masyarakat dan aparat hukum untuk melindungi kelompok rentan,? ujar Irwanto. Menurut Kapus Cegah Lakhar BNN, Drs. Anang Iskandar, kegiatan pencegahan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba ini, dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen para pengurus penyandang cacat, pengurus anak jalanan dan penyandang cacat, untuk terus mendukung upaya pencegahan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. ?Kegiatan ini untuk memberi pemahaman tentang lingkungan sekitar terutama para anak jalanan yang sangat mungkin dimanfaatkan oleh para bandar untuk menjalankan bisnis haramnya. Disamping itu kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba ini dimaksudkan agar pengelola dan pengurus penyandang cacat dan anak jalanan memperoleh pandangan dan pemahaman yang sama tentang pentingnya P4GN, juga diharapkan agar terjadi keseimbangan atau keselarasan antara pemerintah dengan masyarakat dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Peran aktif seluruh komponen bangsa dalam upaya P4GN ini menjadi sumbangsih yang tidak ternilai harganya dalam upaya menyelamatkan anak bangsa dari bahaya penyalahgunaan narkoba,? jelas Anang. (ai)
Berita Utama
Penyandang Cacat dan Anak Jalanan Rentan Terhadap Narkoba
Terkini
-
CAPAIAN BNN 2025: SINERGI, KOLABORASI, DAN INOVASI DALAM WAR ON DRUGS FOR HUMANITY 20 Des 2025 -
DARI DATA KE AKSI: BNN PERKUAT STRATEGI PENANGGULANGAN NARKOBA BERBASIS RISET KOMPREHENSIF 19 Des 2025 -
CANANGKAN KAMPUNG HARAPAN BERSINAR, BNN TEGASKAN TEKAD PULIHKAN KAMPUNG RAWAN 18 Des 2025 -
BNN GELAR PEMULIHAN KAMPUNG HARAPAN BERSINAR MELALUI SENAM SEHAT DAN BAKTI SOSIAL 18 Des 2025 -
NAPAK TILAS KEPALA BNN RI, KUNJUNGI ALMAMATER DAN BERI INSPIRASI DI SMAN 65 JAKARTA 18 Des 2025 -
BNN MUSNAHKAN LEBIH DARI 300 KG NARKOTIKA HASIL PENGUNGKAPAN KASUS DI BERBAGAI WILAYAH INDONESIA 18 Des 2025 -
BNN TERIMA ASET PROPERTI SENILAI RP 4 MILIAR DARI DJKN 17 Des 2025
Populer
- HASIL AKHIR SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 27 Nov 2025

- BNN–BAIS TNI BERHASIL AMANKAN BURONAN INTERNASIONAL DEWI ASTUTIK DI KAMBOJA 03 Des 2025

- BNN RI OPERASI GABUNGAN DI BERLAN JAKARTA TIMUR: AMANKAN 24 ORANG, SALAH SATUNYA SEORANG BANDAR 26 Nov 2025

- HASIL SELEKSI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL (ASSESMENT CENTER)DALAM RANGKA SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA INSPEKTUR UTAMA BNN T.A. 2025 26 Nov 2025

- KEPALA BNN RI RAIH PENGHARGAAN PADA DETIKCOM AWARDS 2025 26 Nov 2025

- PEDULI SEMERU, BNN SALURKAN BANTUAN KEMANUSIAAN KE LUMAJANG 26 Nov 2025

- PENGUATAN PROGRAM P4GN, KEPALA BNN RI LAKUKAN AUDIENSI DENGAN MENPAN RB 02 Des 2025
