Skip to main content
Artikel

Narkoba dan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Oleh 19 Des 2014Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Semalam saya berbincang – bincang dengan salah seorang guru Sekolah Dasar (SD)tentang maraknya penyalahgunaan Narkoba, yang sudah sangat menghawatirkan.Pembicaraan ringan sebenarnya, berawal dari keadaan sekolah yang sudah menyelesaikantes sampai kemudian kami pun berbincang tentang salah seorang muridnya yang baruseminggu selesai tes, kemudian ayahnya meninggal dunia.Anak kecil yang sudah ditinggal sosok orangtua, yaitu ayah, maka disinilah peran ibu, gurumaupun lingkungan sekitar sangat diharapkan dalam membimbing dan mengarahkan anakmenjadi anak yang baik, cerdas, dan berguna bagi nusa dan bangsa. Menjadi anak yatimbukan pilihan, tetapi takdir dari anak tersebut untuk menjalani kehidupan dan masadepannya.Teman kantor saya yang dulu sempat berprofesi menjadi seorang guru pun menuturkanbahwa anak-anak seperti ini membutuhkan kasih sayang atau perhatian lebih dari guru.Bukan berarti guru menggantikan peran ayah, tetapi guru berperan turut membantu untukmembimbing dan mengarahkan anak menuju anak yang cerdas dan berakhlak mulia.Sebetulnya tindakan dan tugas guru sebagai pendidik memang seperti demikian.Pendidikan budaya dan karakter bangsa kita harus diberlakukan untuk seluruh tingkat stratapendidikan di Indonesia, dengan menyisipkan pendidikan berkarakter dalam prosespendidikan. Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa sudah seharusnyaditanamkan pada siswa sedini mungkin. Tempat yang tepat dalam penanaman nilai-nilaikarakter tersebut berada di sekolah dasar (SD) dengan guru-guru profesional dalambidangnya, termasuk bagaimana seorang anak benci atau mempunyai sikap asertif padaNarkoba. Para guru dapat menyisipkan informasi tentang hidup sehat, guna menjauhipenyalahgunaan narkoba dalam setiap mata pelajaran yang diberikan kepada murid.Ketika berbicara Narkoba, teman yang dulu menjadi guru Matematika ini mengajarkannyapada pelajaran berhitung. Misalnya, saat mengajar hitungan secara contoh ekonomi jualbeli, guru menyisipkan agar jangan beli jajan makanan sembarang termasuk permen dantidak membeli jajan di tempat atau orang tidak kita kenal.Sang guru pun menceritakan alasannya, karena permen mengandung banyak gula bisa menyebabkan batuk jika dimakan secara berlebihan. Jajan harus di tempat atau orang yangkita kenal, karena kita tahu jajanan yang kita makan itu bersih atau tidak.Sisipan tentang informasi jenis Narkoba memang sedikit malah nyaris tidak ada. Tetapi, disini guru mulai mengajarkan untuk menjaga kesehatan. Tentunya, larangan dengansekaligus memberikan alasan akan lebih diterima oleh anak-anak. Seperti contoh di atas,ketika anak-anak diberi alasan bahwa permen dapat menimbulkan sakit batuk, bagi anakyang pernah merasakan sakit batuk akan mendukung ucapan guru dan memikirkan kembaliketika akan membeli permen.Begitu pula dengan jangan jajan sembarang sekaligus alasannya sebagai tanda bahwaanak harus tahu makanan yang dia beli itu sehat atau tidak. Dengan orang yang kita kenal,maka kita akan tahu orang tersebut dalam kesehariannya bersih atau jorok. Saatmemberikan informasi ini ada dialog antara anak dan guru, maka informasi yang diberikankepada anak murid bisa terus berkembang sesuai pengetahuan yang mereka tahu.Di sini terdapat sebuah hal yang perlu diberikan perhatian khusus dimana guru sebagaipendidik harus memiliki kemampuan komunikasi yang persuasif, dan mampu memainkandinamika ketika ia sedang mengajar. Menurut seorang kawan saya yang juga berlatarbelakang seorang guru dalam sebuah diskusi kami, dikatakan bahwa keterampilanberkomunikasi seorang guru dalam memberikan sebuah informasi ringan yang menarikmengenai perilaku hidup sehat yang dituangkan dalam sebuah cerita-cerita segar di pagihari sembari menyambut siswa sebelum memulai pelajaran merupakan hal yang bermanfaatdan dapat ditingkatkan.Kita sebut hal ini dengan Salam Pagi di Sekolah, dimana seorangguru tentunya telah mengetahui kadar pengetahuan anak, sehingga ketika informasi yangdiberikan disesuaikan dan diolah pesan dengan sederhana agar anak SD mudahmencernanya. Untuk jenjang pendidikan lanjutan, penyampaian cerita dan informasimengenai hidup sehat dan pencegahan penyalahgunaan narkoba pada jenjang SMP danSMA tentunya memiliki gaya penyampaian yang berbeda.Pada intinya saat ini guru harus memainkan peran yang sangat penting untukmenyelamatkan masa depan bangsa Indonesia, ditangan peserta didik yang ia ajar masadepan bangsa ini mau dibawa kemana. Kalau boleh saya mengutip dari berbagai sumber,salah satunya seperti ini ;”Peranmu sebagai pemimpin itu jauh lebih penting dari apa yang kau bayangkan. Kau(guru) memiliki kekuasaan untuk membantu orang.

Baca juga:  KKN Mahasiswa UGM Peduli Bahaya Narkoba

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel