Mantan penyalahguna narkoba seringkali dihadapkan dengan serangkaian permasalahan, seperti sulitnya mendapatkan pekerjaan, sulitnya berintegrasi dengan masyarakat dan sejumlah hal pelik lainnya. Hal ini banyak dipengaruhi faktor stigma negatif di tengah masyarakat tentang mantan penyalahguna narkoba. Menanggapi situasi ini, BNN terus menempuh upaya yang komprehensif untuk mendorong para mantan pecandu atau penyalahguna narkoba ini kembali pulih, produktif normatif dan mandiri. Produktif dalam artian kembali dapat bermatapencaharian, normatif dapat menjalan aturan yang ada di tengah masyarakat, dan dapat hidup mandiri, kata Direktur Pasca Rehabilitasi, Suyono. Kondisi ini mutlak harus mereka raih, agar stigma buruk di mata masyarakat dapat tereliminir. Suyono, menambahkan pihaknya telah berupaya mendorong produktivitas para mantan pecandu narkoba melalui berbagai program. Salah satu program yang sedang dikembangkan adalah optimalisasi rumah dampingan milik BNN. Selain menjadi tempat aktualisasi data penyalahguna narkoba yang sudah menjalani rehabilitasi, rumah dampingan juga menjadi sarana bagi mantan penyalahguna narkoba untuk dibina sehingga mendapatkan akses yang lebih mudah terhadap dunia kerja. Menurut Suyono, hasil binaan rumah dampingan dalam tiga tahun terakhir ini pada tiga ribu klien telah menunjukkan hal yang positif. Sekitar 170 klien yang ditangani di rumah dampingan BNN sudah kembali produktif karena sudah memiliki pekerjaan, urai Suyono saat menjadi pembicara dalam kegiatan Seminar Bulan Keprihatinan Korban Narkoba 2013, di Gedung Manggala Wana Bakti Kementerian Kehutanan, Selasa (4/6). Suyono juga menambahkan bahwa program pasca rehabilitasi lainnya yang dikembangkan adalah rehabilitasi berbasis konservasi alam yang meliputi hutan dan laut. Berbicara masalah konsep rehabilitasi berbasis kehutanan, seperti di Tambling, Suyono mengatakan konsep ini mampu memberikan dampak yang baik bagi mantan penyalahguna narkoba. Di Tambling, para mantan penyalahguna narkoba ditempa fisiknya agar kembai pulih, kemudian dibekali berbagai pelatihan yang bisa digunkan sebagai mata pencaharian ketika kembali berintegrasi di tengah masyarakat. Dalam optimalisasi program pasca rehabilitasi, BNN memang harus terus bergandengan tangan lintas sektoral agar upaya tersebut menuai hasil yang signifikan. Di tempat terpisah, Deputi Rehabilitasi BNN, dr Kusman Suriakusumah memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Kehutanan yang secara konsisten memberikan dukungan pada BNN dalam konteks rehabilitasi, termasuk penyelenggaraaan seminar mengenai isu yang terkait dengan pasca rehabilitasi ini. Menurut Deputi Rehabilitasi, kegiatan seminar ini penting sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman lembaga atau institusi, dalam hal ini Kementerian Kehutanan dalam masalah-masalah yang terkai dengan mantan penyalahguna narkoba, sehingga kepedulian dan partisipasi aktif dari lembaga tersebut dapat meningkat. Dengan pemahaman yang komprehensif inilah, sebuah lembaga dapat memberikan dukungan yang nyata dalam memberikan pelayanan terapi dan rehabilitasi korban mantan penyalahguna narkoba secara efektif, terarah dan berkelanjutan untuk mencapai hasil tujuan yang diharapkan yaitu hidup produktif, kreatif dan normative, pungkas Deputi. Sementara itu, Agus Wahyudi dari Kementerian Kehutanan juga menilai kegiatan seperti ini memberikan nilai plus bagi jajarannya. Melalui pembahasan yang mendalam tentang program pasca rehabilitasi, diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang luas sehingga pihaknya juga mampu melakukan pendampingan terhadap mantan penyalahguna narkoba dan mendorong mereka untuk kembali produktif. Agus menambahkan, dari sektor kehutanan banyak hal yang bisa digali seperti optimalisasi pemanfaatan lahan milik Kementerian Kehutanan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Jakarta. Ia menyebut salah satunya Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang cukup potensial dimanfaatkan untuk program pemberdayaan para mantan penyalahguna narkoba. Ke depan nantinya dapat dibahas formulasi programnya seperti apa untuk pemberdayaan para mantan penyalahguna narkoba, ujar Agus. (bk)
Berita Utama
Mantan Pecandu Harus Produktif , Normatif dan Mandiri
Terkini
- SERAH TERIMA HIBAH PERALATAN INSPEKSI ANTI-NARKOBA DARI PEMERINTAH TIONGKOK 07 Des 2024
- BNN RAYAKAN HUT KORPRI DENGAN SEMANGAT BERSINAR 06 Des 2024
- RAKOR DESK PEMBERANTASAN NARKOBA, SEPAKATI TIGA KOMITMEN BERSAMA 06 Des 2024
- BNN LIVE STREAMING PENGGELEDAHAN TKP DAN RUMAH PELAKU KEJAHATAN NARKOTIKA 06 Des 2024
- BNN TERIMA KUNJUNGAN DELEGASI MFDS KOREA DAN BPOM RI 06 Des 2024
- JELANG AKHIR TAHUN 2024, BNN RI UNGKAP 15 KASUS PEREDARAN GELAP NARKOTIKA 05 Des 2024
- BNN GELAR SEMINAR HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA 05 Des 2024
Populer
- HASIL SELEKSI KOMPETENSI DASAR (SKD) PESERTA CPNS BNN YANG BERHAK MENGIKUTI SELEKSI KOMPETENSI BIDANG (SKB) T.A. 2024 18 Nov 2024
- Hasil Seleksi Administrasi Pasca Sanggah Pengadaan Pppk Formasi Tenaga Teknis Dan Tenaga Kesehatan BNN T.A. 2024 11 Nov 2024
- BNN RI BERHASIL AMANKAN 19.846,43 GRAM SABU JARINGAN INTERNASIONAL DI SULAWESI TENGAH 22 Nov 2024
- Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Pengadaan PPPK Formasi Tenaga Teknis dan Tenaga Kesehatan Di Lingkungan BNN T.A. 2024 Tahap I 29 Nov 2024
- KEPALA BNN RI: TIGA MORAL STANDING, SALAH SATUNYA PECANDU ADALAH KORBAN 26 Nov 2024
- PENINGKATAN NILAI IKR 2024: CERMINAN UPAYA KOLEKTIF MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN REHABILITASI 26 Nov 2024
- BNN GELAR RAPAT KOORDINASI EVALUASI PENANGANAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA 26 Nov 2024