Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., menyaksikan secara langsung Pidato Ketua MPR RI dalam rangka Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, pada Jumat (16/8).
Sidang Tahunan 2024 yang mengusung tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju” ini berisi agenda Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR dan DPD RI, dan Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR tahun 2024-2025.
Sebanyak 528 dari 711 anggota MPR/DPR/DPD RI hadir dalam acara tersebut. Sidang secara resmi dibuka oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, sidang MPR tahun 2024 dan sidang bersama DPR dan DPD tahun 2024, dengan agenda laporan kinerja lembaga-lembaga negara yang akan disampaikan oleh Presiden dan pidato kenegaraan Presiden, dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI, Kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum,” tuturnya.
Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Joko Widodo memaparkan sejumlah pencapaian signifikan yang telah diraih selama 10 tahun kepemimpinannya. Salah satu sorotan utama adalah pembangunan infrastruktur yang masif, termasuk pembangunan jalan desa, jembatan, jalan tol, pelabuhan, dan bandara.
“Dengan pembangunan infrastruktur yang merata, Kita berhasil menurunkan biaya logistik dan meningkatkan daya saing negara,” ungkap Presiden Jokowi.
Selain itu, yang menjadi salah satu fokus utama pidato Presiden RI adalah transformasi ekonomi Indonesia. Jokowi menyoroti keberhasilan hilirisasi industri yang telah meningkatkan nilai tambah produk ekspor dan mengurangi ketergantungan pada bahan mentah. Kebijakan ini, meskipun sempat menuai kontroversi, terbukti mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara.
“Kita tidak lagi ingin menjadi negara pengekspor bahan mentah. Kita harus mengolah sumber daya alam Kita sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tegas Jokowi.
Selain hilirisasi industri, Jokowi juga menekankan pentingnya pengembangan ekonomi hijau dan digitalisasi. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong investasi di sektor energi terbarukan dan teknologi digital, dengan tujuan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan produktivitas.
Dalam pidato tersebut, Jokowi juga menyoroti berbagai program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Program Keluarga Harapan (PKH). Program-program ini telah memberikan manfaat bagi jutaan masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berada di lapisan bawah.
“Pembangunan yang Kita lakukan adalah pembangunan yang berpusat pada manusia. Kita ingin memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak,” ujar Jokowi.
Meskipun telah banyak pencapaian yang diraih, Jokowi mengakui bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia. Perubahan iklim, ketidakpastian global, dan persaingan ekonomi yang semakin ketat merupakan beberapa di antaranya.
Di akhir pidato, Presiden Jokowi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan Indonesia kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Ia berharap agar seluruh rakyat Indonesia bersatu padu dalam membangun masa depan yang lebih cerah, menyongsong Indonesia Emas 2045.
#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI