Usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang bersama DPR RI dan DPD RI, pada Jumat (16/8), di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta Selatan, Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., selanjutnya mengikuti Sidang Paripurna DPR RI dalam rangka Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 di tempat yang sama. Masa persidangan ini diketahui merupakan masa persidangan terakhir bagi anggota DPR RI periode 2019-2024.
Dua agenda utama dalam Sidang Paripurna yang dihadiri oleh 406 anggota DPR RI ini, yaitu pidato Ketua DPR RI dan pidato Presiden RI mengenai Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 beserta nota keuangannya.
Kepala BNN RI yang hadir mengenakan setelan jas berwarna biru dongker pada acara kenegaraan tersebut mengikuti jalannya sidang dengan khidmat dan menyimak pidato yang dibacakan oleh Ketua DPR RI serta Presiden RI dengan seksama. Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam pidatonya menyampaikan beberapa poin yang menjadi perhatian DPR di samping kinerja pembentukan Undang-Undang yang telah dilaksanakan oleh anggota DPR RI periode saat ini.
Beberapa poin yang menjadi perhatian DPR tersebut di antaranya kinerja anggaran selama periode 2019-2024, Undang-Undang tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) periode Tahun 2025-2045, persiapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan pada November mendatang, serta isu-isu nasional yang menyita perhatian masyarakat.
Sementara itu, dalam pidato kenegaraannya, Presiden Jokowi menyampaikan capaian atas kinerja anggaran 2024 dan gambaran besar arsitektur RAPBN 2025. Presiden Jokowi mengatakan meskipun diterpa oleh berbagai tantangan dan ketidakpastian, kondisi politik dan ekonomi Indonesia tetap stabil bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut Presiden juga menjelaskan dua strategi jangka pendek dan delapan strategi jangka menengah untuk menuju Nusantara Baru Indonesia Maju yang tertuang dalam RAPBN tahun 2025. Dua strategi jangka pendek yang diungkapkan Presiden, yaitu program makan bergizi gratis dan program percepatan renovasi sekolah.
Sementara delapan strategi jangka menengah, antara lain: mewujudkan sumber daya manusia unggul; penguatan hilirisasi dan transformasi hijau; meningkatkan inklusivitas dan berkeadilan; melanjutkan pembangunan infrastruktur; pemantapan implementasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi; peningkatan ekonomi kreatif dan kewirausahaan; penguatan pertahanan dan keamanan; serta penguatan nasionalisme, demokrasi, dan hak asasi manusia.
Mengakhiri pidato kenegaraannya, Presiden Jokowi berharap pembahasan RAPBN tahun 2025 dan berbagai strategi yang direncanakan dapat dilakukan secara konstruktif demi mewujudkan Indonesia yang Maju, Adil, dan Makmur sesuai visi Indonesia Emas 2045.
#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI