Saat menghadiri pembukaan Asean Narcotics Cooperation Center (ASEAN-NARCO) dan pertemuan ASOD di Thailand, Senin (15/9), Kepala BNN, DR Anang Iskandar mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan sejumlah pokok pikiran mengenai reorientasi penanganan pengguna narkoba. Pada intinya, reorientasi penanganan pengguna narkoba dibangun untuk menekan demand dan supply narkoba sehingga angka prevalensi penyalahgunaan narkoba bisa ditekan. Artinya, dengan penanganan yang ideal, pengguna narkoba bisa berkurang, dan bandar narkoba tidak lagi berkutik untuk mengantongi pundi pundi uang. Kepala BNN menjelaskan, penanganan pengguna narkoba secara ideal atau humanis, telah melewati serangkaian tahapan yang penuh dengan dinamika. Ada berbagai terobosan penting yang diluncurkan BNN dalam rangka membangun sebuah paradigma baru penanganan pengguna narkoba yang pada intinya adalah reorientasi penanganan pengguna narkoba. Langkah pertama yang dilakukan oleh BNN bersama dengan seluruh komponen bangsa adalah melalui deklarasi Penyelamatan Pengguna Narkoba, di Lapangan Mabes Polri, pada 26 Januari 2014. Momentum inilah yang menjadi penanda tekad bersama dalam menangani pengguna narkoba dengan cara yang ideal. Dua bulan berselang, Peraturan Bersama tentang Penanganan pecandu narkotika dan korban penyalahgunan narkotika ke dalam lembaga rehabilitasi berhasil terealisir, tepatnya 11 Maret 2014 di Gedung Wapres. Orang-orang nomor satu di Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan Agung, Polri, plus BNN, Kemenkes dan Kemensos turut hadir untuk menandatangani peraturan bersama tersebut. Sejumlah terobosan ini adalah langkah strategis untuk mengatasi segala persoalan terkait penanganan pengguna narkoba. Selama ini, penanganan pengguna narkoba belumlah maksimal. Indikasinya, banyak pengguna narkoba bermuara di penjara, bukan di tempat rehabilitasi. Dengan peraturan bersama inilah, pengguna yang tertangkap akan diasesmen terlebih dahulu sehingga mereka dapat dipastikan apakah pengguna murni atau pengguna yang merangkap pengedar atau bandar. Untuk implementasi Perber ini, telah disiapkan pilot project rehabilitasi di 16 kota yang telah memiliki infrastruktur yang cukup. Di akhir pembicaraannya, Kepala BNN berharap agar pertemuan di Thailand ini dapat menghasilkan sejumlah rekomendasi yang konstruktif untuk langkah bersama dalam menyelesaikan persoalan narkoba.
Berita Utama
Kepala BNN Paparkan Reorientasi Penanganan Narkoba Humanis Dalam Pertemuan Regional
Terkini
-
BUPATI REJANG LEBONG SAMBANGI BNN, INISIASI PEMBENTUKAN BNNK 29 Mei 2025
-
TRIDARMA PERGURUAN TINGGI UNTUK INDONESIA BERSINAR: KOMITMEN SINERGIS BNN DAN UNIVERSITAS MH. THAMRIN 29 Mei 2025
-
Rapat Kerja dalam Rangka Sinergi Stakeholder pada Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Kepulauan Riau 28 Mei 2025
-
BNN GELAR DONOR DARAH RUTIN, WUJUD SOLIDARITAS KEMANUSIAAN 28 Mei 2025
-
WEBINAR “WORK LIFE BALANCE”: KELUARGA BAHAGIA, KINERJA MEROKET 28 Mei 2025
-
SAMBANGI BNN, PULUHAN MAHASISWA UI PELAJARI PENDEKATAN REHABILITASI SEBAGAI PEMUTUS RANTAI PEREDARAN GELAP NARKOTIKA 27 Mei 2025
-
DUA TON SABU DISITA, BNN RI-POLDA KEPRI-BEA DAN CUKAI-TNI AL GAGALKAN UPAYA PENYELUNDUPAN SABU TERBESAR SEPANJANG SEJARAH 26 Mei 2025
Populer
- Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Pengadaan PPPK Formasi Tenaga Teknis dan Tenaga Kesehatan Tahap II Pada Titik Lokasi Ujian Mandiri BKN Badan Narkotika Nasional T.A. 2024 02 Mei 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI GALA PREMIER SAYAP-SAYAP PATAH 2: OLIVIA 01 Mei 2025
- SESTAMA BNN RI HADIRI FORUM SEKRETARIS K/L: PERKUAT SINERGI PEMBERDAYAAN UMKM 08 Mei 2025
- BNN PAPARKAN STRATEGI 2025-2029, KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS SIAP DUKUNG PENANGANAN NARKOBA SEBAGAI BAGIAN DARI RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL 10 Mei 2025
- KEPALA BNN RI LANTIK 3 PEJABAT BARU DAN LEPAS 7 PEJABAT PURNA TUGAS 01 Mei 2025
- TEMUI WARGA KAMPUNG KIAPANG, KEPALA BNN RI: KEMISKINAN BUKAN ALASAN UNTUK MENJADI BAGIAN SINDIKAT KEJAHATAN NARKOBA 09 Mei 2025
- GEDUNG BARU BNNP RIAU, WUJUD KOMITMEN PEMPROV DUKUNG P4GN 06 Mei 2025