Perkembangan permasalahan Narkoba saat ini sudah berada pada tahap yang cukup memprihatinkan. Masalah ini sudah menjadi permasalahan dunia yang penyelesaiannya membutuhkan kerja keras kita bersama. Saat ini, bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia, sedang menghadapi perang terhadap penyalahgunaan Narkoba yang jauh lebih mengerikan dari perang konvensional. Kejahatan Narkoba berdampak besar terhadap keberlangsungan generasi suatu bangsa secara perlahan. Untuk itu, dibutuhkan sikap yang tegas dan konsisten demi melindungi masa depan generasi bangsa dari ancaman Narkoba.Data yang diperoleh dari UNODC tahun 2013 memperkirakan pada tahun 2011, sekitar 167-315 juta jiwa atau 3,6 % – 6,9 % penyalahguna Narkoba usia 15 – 64 tahun pernah mengkonsumsi Narkoba satu kali dalam setahun. Saat ini juga di dunia telah ditemukan 251 Narkotika jenis baru. Terciptanya Narkoba jenis baru ini bertujuan agar para penyalahguna Narkoba dapat terhindar dari jeratan hukum yang diatur oleh undang-undang di tiap-tiap negara. Pihak UNODC menyatakan bahwa permasalahan Narkoba di dunia saat ini masih belum dapat terselesaikan, hanya dapat ditekan perkembangannya.Indonesia sendiri memiliki permasalahan Narkoba yang cukup rumit. Jumlah penyalahguna Narkoba saat ini sudah menyentuh angka 4 juta korban yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Dari angka tersebut, hanya sekitar 18.000 atau 0,47 % korban penyalahgunaan Narkoba yang telah mendapatkan penanganan terapi dan rehabilitasi. Kondisi ini disebabkan oleh minimnya tempat rehabilitasi yang dimiliki pemerintah maupun swasta. Disamping itu, masih rendahnya kesadaran para pecandu untuk secara sukarela menjalani rehabilitasi di tempat-tempat yang telah disediakan.Undang-undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkoba telah mengamanatkan kepada pemerintah untuk memberikan layanan rehabilitasi bagi korban penyelahgunaan Narkoba. Narkoba merupakan kejahatan luar biasa dan membutuhkan penanganan yang luar biasa dan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab BNN sebagai leading sector Pencegahan dan Pemberantasan Permasalahan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Indonesia.Untuk itu, BNN mengajak seluruh masyarakat dan instansi pemerintah lainnya untuk turut berpartisipasi dalam memerangi kejahatan Narkoba. Sebagai bentuk kongkrit pemerintah dalam bekerjasama memerangi kejahatan Narkoba, BNN melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan berbagai lembaga pemerintah yang ada di Indonesia. Pada hari ini, Rabu (20/11), BNN kembali melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai bentuk kontribusi BPN dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di Indonesia.Nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Anang Iskandar, selaku Kepala BNN dan Kepala BPN, Hendar7man Supandji ini mencakup beberapa hal, diantaranya :a. Pemberantasan tindak pidana pencucian uang yang diduga berasal dari tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;b. Diseminasi informasi dan advokasi tentang pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;c. Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat anti penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;d. Pelaksanaan sosialisasi program wajib lapor dan rehabilitasi bagi pecandu, penyalahguna dan korban penyalahgunaan Narkotika dan Prekursor Narkotika; dane. Pelaksanaan pemeriksaan tes/uji Narkoba di lingkungan BPN.Kejahatan Narkoba sering kali berkaitan erat dengan tindak pencucian uang, melalui kerja sama ini, diharapkan akan lebih mempermudah para penyidik BNN dalam melakukan pemantauan aset para bandar yang memiliki keterkaitan dengan kejahatan Narkoba yang dilakukannya, khususnya menyangkut aset tanah dan bangunan. Nota Kesepahaman ini merupakan landasan kerja sama antara BNN dengan BPN dibidang P4GN. Dengan dilakukannya penandatanganan Nota Kesepahaman ini, BNN berharap adanya sinergitas dan realisasi kerja dalam mewujudkan Indonesia Negeri Bebas Narkoba.
Siaran Pers
KEMBANGKAN STRATEGI PENANGANAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, BNN GANDENG BPN SELIDIKI ASET BANDAR
Terkini
-
BNN Bersama Universitas Budi Luhur Mengajak Mahasiswa-Mahasiswi Baru Dalam Memerangi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba 21 Sep 2023
-
IDEC XXXVII 2023 : Disrupting Transnational Criminal Organization And Their Supply Chains 21 Sep 2023
-
BNN RI Terima Kunker Wakil Bupati Paser Terkait Pembentukan Instansi Vertikal BNN RI 20 Sep 2023
-
Deputi Pencegahan BNN Bangkitkan Kesadaran Mahasiswa MNC University: Mari Menjadi Generasi Muda Tanpa Narkoba 20 Sep 2023
-
BNN RI Musnahkan Barang Bukti 6 Kg Sabu dalam Kemasan Teh Cina 20 Sep 2023
-
Pengumuman Pengadaan PPPK Formasi Tenaga Kesehatan Di Lingkungan Badan Narkotika Nasional Tahun 2023 19 Sep 2023
-
Pelaksanaan Deteksi Dini melalui Tes Urine Bagi Pegawai KPP Pajak Pratama Jakarta Tanjung Priuk 18 Sep 2023
Populer
- Pengumuman Pengadaan PPPK Formasi Tenaga Kesehatan Di Lingkungan Badan Narkotika Nasional Tahun 2023 19 Sep 2023
- Pengumuman Hasil Optimalisasi Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Formasi Tenaga Teknis Di Lingkungan Badan Narkotika Nasional Tahun 2022 07 Sep 2023
- Pengumuman Hasil Pemeriksaan Administrasi Dalam Rangka Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Di Lingkungan Badan Narkotika Nasional 02 Sep 2023
- BNN RI Siap Berikan Penghargaan Kepada Kabupaten/Kota Yang Tanggap Ancaman Narkoba 23 Agu 2023
- Implementasikan Kesepakatan Kerja Sama, Bawaslu Gelar Pelatihan di PPSDM BNN 23 Agu 2023
- Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara gelar Tes Urine bagi Pegawainya 23 Agu 2023
- Deputi Rehabilitasi BNN Terima Kunjungan Perwakilan UNODC 29 Agu 2023