Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Samarinda kembali menggelar Dialog Interaktif yang disiarkan secara langsung (live) di Televisi Republik Indonesia Kaltim. Dialog Interaktif yang mengambil tema Diseminasi Informasi Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Sehat Bebas Narkoba itu dihadiri beberapa kalangan masyarakat serta perwakilan Sekolah Menengah Atas di Samarinda.Bertindak selaku narasumber dalam kegiatan tersebut, diantaranya Kombes Polisi Dr. Agus Gatot Purwanto, M.Si selaku Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur, Darmaji, SH, yang mewakili Kementrian Hukum dan HAM serta Andi Aslam dari Lembaga Advokasi dan Rehabilitasi Sosial (LARAS). Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNNK Samarinda Hj. Siti Zaekhomsyah, SH selaku Penanggung Jawab kegiatan menjelaskan, tujuan diadakannya Dialog Interaktif ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan daya imun masyarakat terhadap penyalahgunaan narkoba dikalangan masyarakat. Karena tingkat penyalahgunaan narkoba di kota Samarinda sendiri sudah sangat mengkhawatirkan, kata Siti.Dalam dialog interaktif yang digelar selama 1 jam tersebut, sangat menarik perhatian peserta baik di studio maupun pemirsa di wilayah Kalimantan Timur, terutama yang berkaitan dengan bahaya penyalahgunaan dan kiat untuk menghindarinya. Penjara bukan tempat yang tepat bagi korban penyalahgunaan narkoba. Seperti kita ketahui bahwa peredaran Narkoba justru seringkali dikendalikan dalam penjara. Apalagi kapasitas penjara yang terbatas sementara jumlah penghuni yang kian bertambah, membuat pengawasan dan pengamanan dipenjara menjadi kurang maksimal. Bahkan saat ini, ada penjara yang yang dijadikan pabrik pembuatan narkoba, tandas Darmaji. Menanggapi hal itu, Kepala BNN Provinsi Kalimantan Timur Kombes Polisi Dr. Agus Gatot Purwanto, M.Si mengungkapkan bahwa pusat rehabilitasi yang sedang dalam proses pembangunan di daerah Tanah Merah Samarinda Utara diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mencegah semakin bertumbuhnya peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di dalam penjara. Dengan begitu para pengguna tidak lagi berbaur dan menjadi sasaran sindikat pengedar Narkoba yang ada di penjara, ujarnya.Peran serta berbagai pihak juga tak luput menjadi perhatian dalam dialog interaktif ini. Salah satunya melalui lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang berkecimpung dalam masalah Narkoba dan HIV/AIDS diantaranya yakni Laras. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Laras Andi Aslam yang dalam kesempatan ini menjadi salah satu narasumber. Aslam menuturkan, pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan Narkoba bukan hanyat tugas BNN atau kepolisian semata. Peran serta masyarakat yang pro aktif baik sebagai perpanjangan tangan BNN untuk menyampaikan bahayanya penyalahgunaan Narkoba maupun turut mendukung upaya menjaga lingkungan mereka agar terbebas dari bahaya Narkoba.Salah satu peserta dialog yang berpartisipasi melalui fasilitas call center TVRI, H. Fuad Rahman menyayangkan koordinasi antara BNN dan Kepolisian dengan masyarakat yang menurutnya kurang. Ada kesan BNN dan Kepolisian bekerja sendiri padahal masalah Narkoba di Kaltim sudah sangat parah dan membutuhkan kerjasama yang kuat. Peserta lainnya yaitu Rifka Anggia dari SMAN 8 Samarinda menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya kegiatan ini hendaknya lebih sering dilakukan agar pelajar dari semenjak dini mengetahui dampak buruk narkoba dan dapat menghindarinya. Kegiatan dialog interaktif ini sebelumnya juga sudah menjadi program rutin yang dilaksanakan oleh BNNK Samarinda. Baik yang digelar di TVRI Kaltim maupun yang digelar di RRI Samarinda untuk membantu menghimbau masyarakat umum dan generasi muda agar menjauhi dan menghindari segala jenis narkoba yang membahayakan kesehatan jasmani serta rohani. Jika ingin sukses dalam hidup dan karir, jangan sekali-kali mencoba narkoba. Hindari dan jauhi narkoba! Masih banyak hal-hal positif yang bermanfaat untuk dilakukan sehingga tidak ada lagi waktu atau kesempatan untuk sekedar memikirkan narkoba, kata Agus.
Berita Utama
BNNK SAMARINDA GENCAR ADAKAN DIALOG INTERAKTIF DALAM RANGKA MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEHAT BEBAS NARKOBA
Terkini
-
KEPALA BNN RI AJUKAN TAMBAHAN ANGGARAN TAHUN 2026 SEBESAR RP 1,14 TRILIUN 10 Jul 2025
-
BNN TEGASKAN KOMITMEN NASIONAL, DESA SANCANG JADI LOKUS PENGUATAN P4GN 10 Jul 2025
-
ISTRI WAPRES KUNJUNGI BOOTH BNN DI RAKERNAS X PKK DAN PERINGATAN HKG PKK KE-53 10 Jul 2025
-
BNN TINGKATKAN KOMPETENSI PETUGAS REHABILITASI MELALUI PELATIHAN KONSELING DAN ASESMEN 09 Jul 2025
-
BNN DAN MYANMAR SEPAKAT PERKUAT KOLABORASI PEMBERANTASAN NARKOTIKA 09 Jul 2025
-
BRIEFING ON THE 2025 WORLD DRUG REPORT: BNN-UNODC PERKUAT KOMITMEN REGIONAL HADAPI ANCANMAN NARKOBA SINTETIK 08 Jul 2025
-
BNN TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA MELALUI PELATIHAN PETUGAS 08 Jul 2025
Populer
- BNN DAN UKSW JALIN KERJA SAMA UNTUK PENGUATAN PROGRAM REHABILITASI NARKOTIKA BERKELANJUTAN 15 Jun 2025
- KOLABORASI PENGUNGKAPAN KASUS JARINGAN NARKOTIKA: PEREMPUAN JADI ‘PION’ STRATEGIS DALAM SINDIKAT TERORGANISIR 23 Jun 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI SIDANG TERBUKA PROMOSI DOKTOR ALEXANDER SABAR 21 Jun 2025
- TANDATANGANI SKK, BNN DAN KEJATI KEPULAUAN RIAU BERSINERGI HADAPI GUGATAN PERDATA 22 Jun 2025
- BNN DAN BRIN BERSINERGI DALAM RISET NASIONAL PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA 2025 21 Jun 2025
- HADIRI WISUDA SANTRI, KEPALA BNN RI BERHARAP WISUDAWAN MENJADI DA’I 23 Jun 2025
- BNN RI DAN DESK PEMBERANTASAN NARKOBA MUSNAHKAN 2 TON SABU, BUKTI NYATA AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI 13 Jun 2025