Skip to main content
Berita Utama

Wayang Kulit Gaul Sebarkan Pesan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Oleh 09 Apr 2012Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Pergelaran wayang kulit gaul dengan tema cerita Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) menyedot perhatian 500 warga yang berada di kawasan Ciputat, Tangerang, Kamis (5/4).Suguhan pentas wayang kulit ini merupakan kerjasama antara Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Rumah Budaya Nusantara Puspo Budoyo, dalam upaya bersama mewujudkan Indonesia Negeri Bebas Narkoba dengan pendekatan kearifan lokal budaya Indonesia.Dalam sambutannya, Ketua Rumah Budaya Nusantara Puspo Budoyo, Lia Kusumiarsa, mengatakan, wayang kulit kali ini digelar dengan kemasan bahasa gaul dengan tiga dalang asal Jawa Timur, dengan tujuan agar pesan-pesan bahaya penyalahgunaan Narkoba bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat.Gaya bahasa dikemas dengan bahasa yang gaul. Kenapa harus bahasa gaul? Ya, tentu saja agar bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat, ujar Lia kepada reporter Humas BNN.Wacana bahaya penyalahgunaan Narkoba memang penting untuk dipahami oleh masyarakat secara luas, karena dampak penyalahgunaan Narkoba itu sendiri telah merugikan berbagai aspek kehidupan dan berpotensi mengganggu stabilitas negeri ini. Karena itulah BNN menggandeng Rumah Budaya Nusantara untuk melaksanakan sosialisasi penyalahgunaan Narkoba melalui pergelaran wayang kulit.Direktur Diseminasi Informasi Deputi Pencegahan BNN, Gun Gun Kuswadi, menyambut baik penyelenggaraan kegiatan wayang kulit dengan tema Bahaya Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ini.Menurut Gun Gun, pergelaran ini merupakan salah satu strategi yang cukup efektif dalam mengimplementasikan Penegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Pendekatan budaya dalam kerangka diseminasi dan informasi cukup signifikan, mengingat banyak penduduk negeri ini yang masih cinta budayanya, sehingga pergelaran wayang kulit bisa menjangkau audience yang banyak.Banyaknya warga yang hadir menyaksikan acara ini, menjadi satu bukti bahwa sosialisasi bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba cukup efektif untuk senantiasa dibina, dikembangkan, dan terus direvitalisasi.Gun Gun menambahkan bahwa pergelaran wayang dilaksanakan dengan dua tujuan utama, yaitu pertama untuk membangun kesadaran publik akan bahaya penyalahgunaan Narkoba, dan kedua adalah agar masyarakat semakin mencintai khazanah budaya sendiri, sehingga rasa nasionalisme pun akan semakin melekat pada setiap individu di negeri ini. Sebelum mengakhiri pembicaraannya dengan reporter Humas BNN, Gun Gun berharap agar pementasan wayang kulit bukan hanya menjadi tontonan tapi juga sebagai tuntunan.Adegan dalam lakon wayang kulit ini dibuka dengan percakapan antara Adipati Joyosworo, yang merupakan pengedar Narkoba di Negari Kencolo, dengan Prabu Anom Joyosubroto, seorang ksatria di Negari Kencono yang jujur dan bersih.Joyosworo yang merupakan pemakai sekaligus pengedar Narkoba, mengancam Prabu Anom untuk tidak menghalangi niat jahatnya. Dia juga mengancam akan mengambil alih Negara Kencono. Namun, sang Prabu tidak tinggal diam negaranya akan dijajah oleh bandar Narkoba, sehingga dengan segala daya upaya akhirnya Prabu Anom beserta bala bantuannya bisa menumpas Adipati Joyosworo sang bandar Narkoba.Terkait dengan kegiatan nyata yang mengintegrasikan pesan bahaya Narkoba dalam seni dan budaya yang berakar pada kearifan lokal, BNN sebelumnya sudah menggelar Lenong Betawi, teater kontemporer, dan pentas campur sari dengan spirit pencegahan bahaya penyalahgunaan Narkoba. (BK)

Baca juga:  Di Perbatasan, Para Ksatria Bangsa Turun Tangan Tangkal Narkoba

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel