Skip to main content
Artikel

Secercah Harapan di Kolong Jembatan Jelambar

Oleh 29 Mei 2013Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Di bawah kolong Jembatan Jelambar inilah lebih dari 100 kepala keluarga tinggal. Di kawasan yang juga dikenal dengan Sepetak Seng ini, terdapat sekitar kurang lebih 70 anak jalanan yang tinggal di sini. Badan Narkotika Nasional (BNN) memandang kawasan pemukiman seperti ini rawan penyalahgunaan narkoba. Karena itulah, BNN menggandeng Satgas Perlindungan Anak menggelar diskusi terarah atau Focus Group Discussion (FGD) dengan warga di pemukiman ini, dengan topik Rehabilitasi Merupakan Salah Satu Solusi Bagi Pecandu Dari Kalangan Anak Jalanan, Rabu (29/5). Erlinda, salah seorang anggota Satgas Perlindungan Anak mengatakan kegiatan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah akan nasib anak-anak jalanan yang rawan dengan tindakan penyalahgunaan narkoba. Sosialisasi tentang rehabilitasi juga menjadi isu yang sangat penting, karena banyak anak jalanan penyalahguna narkoba perlu mendapatkan rehabilitasi. Erlinda yang aktif sebagai guru dan dosen ini juga menambahkan, kegiatan ini merupakan salah upaya Satgas Perlindungan Anak dan BNN untuk kembali membantu anak-anak jalanan ini kembali mendapatkan secercah harapan. Bagi yang terkena narkoba akan kami rangkul dan dampingi dan kami arahkan untuk rehabilitasi, sementara untuk yang belum terkena diharapkan dapat menguatkan diri untuk tidak tergoda, kata Erlinda. Ketika ditanyakan kondisi penyalahgunaan narkoba di kalangan anak jalanan, Erlinda menyebutkan adanya tren baru di kalangan mereka, yaitu selain ngelem mereka juga meracik narkoba dari sisa-sisa ekstasi, dan juga mengonsumsi dekstro. Ia menuturkan, kondisi cukup ini memprihatinkan karena efek yang timbul dari penyalahgunaan itu sangat berbahaya. Beberapa anak jalanan yang pernah ia ajak bicara dari hati ke hati mengaku sulit keluar dari ketergantungan pada lem, dan juga narkoba racikan yang mereka buat sendiri. Beberapa anak jalanan mengaku awalnya hanya untuk menambah kepercayaan diri saat mengamen di tepi jalan, tapi ujungnya mereka ketergantugan dan tidak bisa keluar dari jeratan ketergantungannya, imbuh Erlinda. Menanggapi situasi ini jelas rehabilitasi menjadi salah satu solusi untuk memulihkan mereka dari masalah adiksinya sehingga bisa beraktivitas dan produktif. Rupanya upaya Satgas Perlindungan Anak tidak berhenti sampai upaya rehabilitasi. Mereka juga cukup concern dengan program pasca rehabilitasi melalui program-program vokasional. Ini penting agar mantan penyalahguna narkoba dari kalangan anak jalanan dapat keterampilan kerja, pungkas Erlinda. Sementara itu, Kasubdit Komunitas Terapeutik Instansi Pemerintah Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, Ni Made Labasari berharap melalui kegiatan FGD ini, kewaspadaan para warga di pemukiman Kolong Jembatan Jelambar ini lebih meningkat akan bahaya penyalahgunaan narkoba. Selain itu ia berharap jika ada anak jalanan yang mengalami masalah adiksi narkoba segera melapor agar mendapatkan layanan rehabilitasi.

Baca juga:  Pelatihan Budi Daya Jahe Merah oleh BNN dan Bintang Toedjoe

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel