Kelompok Ahli Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan Universitas Airlangga (Unair) menyelenggarakan kegiatan diskusi panel dengan mengangkat tema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Percepatan Pelaksanaan Program Rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna Narkoba”. Diskusi yang diadakan di Gedung Kahuripan Unair, Surabaya ini menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Kepala BNN Anang Iskandar, Wakil Rektor Unair Ahmad Syahrani, Koordinator Kelompok Ahli BNN Ahwil Lutan, Kelompok Ahli BNN Dr. Kusman Suriakusumah, SpKJ, dan Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrim) Polda Jawa Timur Kombes Pol. Bambang Priambodo. Kegiatan ini diikuti oleh segenap civitas akademika Unair dan perwakilan dari tingkat Muspida Pemerintah Provinsi Jawa Timur.Diskusi ini bertujuan untuk membangun sinergi antara BNN dengan pihak perguruan tinggi, terkait percepatan dalam pelaksanaan program rehabilitasi 100.000 penyalah guna Narkoba. Menurut Wakil Rektor Unair Ahmad Syahrani, Unair merupakan perguruan tinggi ketiga setelah Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada yang digandeng oleh BNN. Dengan kerja sama ini diharapkan kalangan akademisi Unair dapat berperan dan berkontribusi untuk turut menyukseskan program rehabilitasi 100.000 penyalah guna Narkoba melalui upaya pendidikan, penelitian, dan pengabdian, khususnya bagi masyarakat Jawa Timur.Polda Jawa Timur melansir bahwa dari tahun 2013 hingga triwulan 2015 menunjukan adanya peningkatan jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di wilayahnya. Bambang Priambodo mengungkapkan ada lima wilayah yang memiliki jumlah penyalah guna Narkoba tertinggi, yakni Tabes, Kediri, Sidoarjo, Tanjung Perak, dan Jember.Oleh karenanya rehabilitasi menjadi salah satu solusi ideal yang dapat dikedepankan dalam upaya mengurangi jumlah penyalah guna Narkoba. “Pada intinya, penyalah guna Narkotika harus direhabilitasi. Jika dahulu setiap pengguna atau pemilik Narkoba selalu dipidanakan, maka saat ini terdapat tim asesmen terpadu yang terdiri dari tim dokter dan tim hukum untuk memberikan penilaian apakah pecandu atau penyalah guna Narkoba tersebut masuk ke dalam tindak pidana atau rehabilitasi”, ungkap Anang Iskandar.Berdasarkan pasal 54 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, pecandu Narkoba wajib untuk direhabilitasi. Rehabilitasi merupakan solusi bagi seorang penyalah guna untuk kembali sehat dan dapat kembali bersosialisasi dengan baik di lingkungan masyarakatnya. Selain itu, secara tidak langsung rehabilitasi juga dapat menjadi solusi untuk menekan angka permintaan terhadap Narkoba. Kedepannya diharapkan dengan menurunnya angka permintaan tersebut dapat berkorelasi terhadap menurunnya angka peredaran gelap Narkoba di Indonesia.
Berita Utama
Rehabilitasi, Solusi Ideal Perangi Penyalahgunaan Narkoba
Terkini
-
PERKUAT KEWENANGAN DAN PERAN KELEMBAGAAN, BNN BAHAS REVISI UU NARKOTIKA 29 Apr 2025
-
BNN TERIMA HIBAH TANAH SELUAS 10.000 M2 DI SUMATERA BARAT UNTUK FASILTAS LAYANAN P4GN 29 Apr 2025
-
DUKUNG RUU STATISTIK, BNN SAMPAIKAN BEBERAPA USULAN DALAM RDP BERSAMA BALEG DPR RI 29 Apr 2025
-
OPERASI PERTAMA DI TAHUN 2025, BNN MUSNAHKAN 12 TON GANJA DI ACEH BESAR 24 Apr 2025
-
BNN TERIMA AUDIENSI PEMKAB BANJAR, KUATKAN SINYAL POSITIF PEMBENTUKAN BNN KABUPATEN 23 Apr 2025
-
15 TAHUN KOLABORASI, BUKTI KOMITMEN YAYASAN PUTERI INDONESIA DALAM MENDUKUNG P4GN 23 Apr 2025
-
DIREKTUR HUKUM BNN SEBUT RAPERDA SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG, SELAMATKAN GENERASI MUDA DARI BAHAYA NARKOTIKA 22 Apr 2025
Populer
- Pengumuman Jadwal Seleksi Kompetensi PPPK Formasi Tenaga Teknis dan Tenaga Kesehatan Tahap II BNN RI T.A. 2024 21 Apr 2025
- BNN HADIRI GELAR GRIYA IDULFITRI 1446 H DI ISTANA KEPRESIDENAN JAKARTA 01 Apr 2025
- NUANSA IDULFITRI WARNAI HUT KE-23 BNN: MOMENTUM REFLEKSI DAN SERUAN PERUBAHAN 09 Apr 2025
- BNN GELAR TRADISI HALALBIHALAL IDUL FITRI 1446 H 08 Apr 2025
- KEPALA BNN RI BERIKAN MATERI STRATEGI P4GN DI SESPIMTI POLRI 11 Apr 2025
- KUNJUNGI PT PINDAD, BNN PERKUAT SINERGI DALAM PENANGGULANGAN NARKOBA LEWAT INOVASI TEKNOLOGI 11 Apr 2025
- SAMBANGI JAJARAN DI GARUT, KEPALA BNN RI BERIKAN DUKUNGAN MORIL 13 Apr 2025