BNN.GO.ID, Riau – Peredaran gelap narkoba di Indonesia selain melalui jalur laut dan udara juga sering dilakukan melalui jalur darat lintas Sumatera – Jawa. Para pelaku tindak pidana narkoba selalu mencari celah untuk menyelundupkan barangnya ke berbagai kota di Indonesia terutama di ibukota negara.
Jalur darat yang melalui Provinsi Riau termasuk dalam katagori rawan karena memiliki banyak titik yang sulit diawasi sehingga bisa dimanfaatkan para pelaku sindikat narkoba untuk menyelundupkan narkoba melalui jalur darat dan laut. Selain itu, para sindikat juga tak jarang memanfaatkan rumah warga yang bisa dilintasi atau menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal untuk dijadikan sarana peredaran narkoba.
Untuk melakukan penanggulangan narkoba di daerah ini, penegakkan hukum yang tegas harus diimbangi dengan upaya pencegahan yang serius.
Direktur Peran Serta Masyarakat BNN RI Drs. Mohamad Jupri, M.M saat memberikan pembekalan kepada para peserta Bimbingan Teknis P4GN di lingkungan pendidikan dan instansi pemerintah se kota Pekanbaru menyatakan bahwa Upaya pencegahan terutama melalui pemberdayaan peran serta masyarakat sangat dibutuhkan agar permintaan narkoba dapat ditekan.
Untuk itu, peran para serta dari Penggiat Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) sangat dibutuhkan sehingga dapat membantu menyelamakan generasi muda Indonesia dari bahaya narkoba, Selasa (15/9).
Direktur PSM menambahkan bahwa upaya preventif harus dibangun mulai unit terkecil yaitu keluarga.
Keluarga harus mampu melakukan pengawasan kepada para anggotanya, terutama anak-anak.
Setelah itu, ia berharap agar para penggiat anti narkoba juga bisa menjaga lingkungannya baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan pendidikan tetap bersih dari penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Mohamad Jupri mengatakan bahwa sebuah lingkungan akan menjadi buruk citranya jika sudah terkontaminasi oleh narkoba. Karena itulah, berbagai cara harus dilakukan agar citra baik lingkungan itu pulih kembali yaitu dengan melakukan langkah serius seperti kegiatan sosialisasi bahaya narkoba yang masif, pembentukan satgas, dan operasi atau razia secara rutin.
Sementara itu, Novianto, Ketua BEM Universitas Islam Riau mengatakan bahwa penanggulangan narkoba harus diawali dari akarnya yaitu sindikat atau bandar besar bukan pelaku peredaran skala kecil. Ia juga mengharapkan agar penegakkan hukum dilakukan secara tegas terutama untuk para oknum yang masih bermain. Karena itulah, ia meminta agar para pelaku kejahatan peredaran narkoba ini diberikan hukuman yang tegas yaitu hukuman mati.
Senada dengan pernyataan Direktur PSM tersebut, Kepala BNNP Riau, Drs. Kennedy, S.H.,M.M menyatakan setuju bila tindakan secara tegas itu diberikan pada para penjahat narkoba apalagi jika melibatkan oknum aparat.
Kepada para peserta Bimtek ini, ia mengatakan agar jangan ragu-ragu jika ada anggotanya yang melakukan penyelewengan agar segera melaporkan kepada pihaknya.
Kepada para penggiat P4GN ini juga ia meminta agar terus menjaga komitmennya untuk melakukan upaya penanggulangan narkoba baik di jajaran instansi pemerintah maupun lingkungan pendidikan. (HNY/BK)
Biro Humas dan Protokol BNN RI
#hidup100persen
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn