
BNN.GO.ID. Kaltim, 9 Maret 2022 Audiensi dengan Kesbangpol Pemkab Kutai Kartanegara.
Tim diterima oleh Kepala Kesbangpol Pemkab. Kutai Kertanegara (ibu Rinda Desianti) dan jajaran Kesbangpol Pemkab. Kutai Kartanegara. Selanjutnya katim dayatif menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan ke kesbangpol Kukar terkait program dayatif yaitu pemulihan kawasan rawan narkoba di desa kota bangun seberang kec. Kota Bangun Kukar
Adapun pointer yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain:
1. Tugas utama kesbangpol adalah fasilitasi P4GN dan ketua BNK Kutai Kartanegara (Wakil bupati Kukar) sangat mendukung kegiatan P4GN.
2. Saat ini kesbangpol Kukar sedang mengerjakan 11 desa bersinar dengan 2 desa sebagai pilot project pembinaan IBM dan 9 desa akan dimonitoring.
3. Katim dayatif menyampaikan terima kasih diterimanya tim oleh Kesbangpol Kukar dan menjelaskan tahapan2 dalam program dayatif di Kukar tahun ini dan dasar pemulihan lokus di desa kota bangun seberang yang saat ini kategorinya bahaya dan menjadi salah satu wilayah kultivasi kratom. Katim dayatif juga menyampaikan perlunya sinergitas dengan stakeholder diantaranya pemkab Kukar dalam pemulihan kawasan tersebut dan tidak kalah penting adalah membangun kemitraan dengan swasta, BUMN, BUMD dalam proses pemulihan kawasan rawan narkoba.
4. Disarankan untuk kegiatan pemetaan potensi nanti dapat melibatkan dinas2 terkait di Kukar seperti disperindag, dinas pertanian dan perikanan serta Bappeda dalam perolehan data potensi kawasan yang akan dibina termasuk di dalamnya adalah koordinasi terkait TJSP untuk pembentukan kemitraan strategis.
5. Kesbangpol Kukar juga bersedia mendampingi kegiatan tim dayatif selama di Kukar dan Kota Bangun dalam pemulihan kawasan rawan narkoba.
Dalam pertemuan tersebut juga dilakukan diskusi dan tanya jawab kegiatan dayatif maupun Kesbangpol Kukar. Kemudian pertemuan ditutup oleh Kepala Kesbangpol Kukar.
B. Audiensi dengan BNNP Kaltim.
Tim diterima oleh Kabid Berantas Bnnp Kaltim karena Kepala BNNP Kaltim sedang menghadiri musrembang di Lido Bogor.
Adapun pointer yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain:
1. Katim dayatif menjelaskan program dayatif di Kukar dan permasalahan kawasan rawan narkoba maupun kultivasi kratom dan mengucapkan terima kasih karena selama ini BNNP Kaltim sudah membantu kegiatan dayatif di Kukar.
2. Kabid Berantas menyampaikan bahwa saat ini permintaan kratom mengalami penurunan karena kualitas kratom yang kurang baik dari Kaltim sehingga tidak lagi dipesan oleh penampung dari pontianak. Selain itu disampaikan juga bahwa masih banyak masyarakat Kukar yang tidak mengenal kratom sehingga pembahasan mengenai kratom juga akan berimplikasi negatif semakin dikenalnya kratom oleh masyarakat.
3. Katim dayatif menyampaikan bahwa saat ini terbatasnya anggaran dayatif dalam pemulihan kawasan rawan narkoba membutuhkan dukungan dari pihak swasta,BUMN maupun BUMD untuk dapat membantu dalam pemulihan kawasan rawan narkoba sehingga BNNP Kaltim dalam hal ini dapat membantu dayatif dalam inisiasi membangun kemitraan dengan stakeholder terutama pihak swasta,BUMN dan BUMD yang ada di kaltim.
4. Kabid Berantas menyampaikan bahwa perlunya dilakukan revisi terkait pengukuran kawasan rawan narkoba dengan variabel utama dan variabel pendukung karena masih banyak tidak sinkronnya dengan situasi yang ada di kawasan rawan narkoba tersebut dan BNNP Kaltim akan sepenuhnya mendukung pemulihan kawasan rawan narkoba yang dilakukan oleh dayatif bnn.
5. BNNP Kaltim juga membantu sosialisasi bahaya penyalahgunaan kratom bagi kesehatan.
Selanjutnya pertemuan ditutup oleh Kabid Berantas BNNP Kaltim.
C. Audiensi dengan Biro Ekonomi Pemprov Kaltim.
Tim diterima oleh Plh. Biro ekonomi setda pemprov Kaltim (Muhammad Ernains) dan jajaran.
Adapun pointer yang dibahas dalam kegiatan tersebut antara lain:
1. Katim dayatif menyampaikan program dayatif di Kukar dan pemilihan lokus desa kota bangun seberang sebagai wilayah yang akan dilakukan intervensi pemulihan kawasan rawan narkoba.
2. Disampaikan oleh jajaran biro ekonomi bahwa wilayah kultivasi kratom juga ada di Kutai Timur dan Kutai Barat bahkan wilayah Kutai Timur sangat banyak tersebar tanaman kratom yang liar maupun budidaya dan tim dari Biro Ekonomi tahun ini akan melakukan pendataan kultivasi kratom di wilayah Kutai Timur.
3. Hasil FGD biro ekonomi di tahun 2018 juga sempat disinggung adanya wacana tanaman kratom sebagai tanaman pencegah erosi sungai disepanjang DAS namun masih belum terlaksana dengan pertimbangan bahwa kratom ada potensi penyalahgunaan di masyarakat.
4. Katim dayatif menyampaikan bahwa kratom berpotensi menimbulkan ketergantungan dan masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang efek mengkonsumsi kratom bagi kesehatan.
5. Jajaran biro ekonomi pemprov kaltim juga menyampaikan bahwa saat ini permintaan kratom mengalami penurunan akibat penampung di pontianak banyak yang tidak membayar produk kratom yang dikirim oleh petani kratom dan disampaikan bahwa selama ini pengepul kratom di kaltim tidak memiliki link untuk ekspor kratom sehingga selalu mengirimnya ke kalbar dan pentingnya agar mereka jangan sampai memiliki link tersebut.
6. Katim dayatif selanjutnya meminta dukungan dari Biro Ekonomi terkait kegiatan yang nanti akan dilaksanakan di Kukar terutama dalam dalam proses pemulihan kawasan rawan narkoba di kota bangun seberang.
Pertemuan ditutup oleh Plh. Biro ekonomi pemprov kaltim
#War on Drugs
#hidup 💯 persen
#sadar_sehat_produktif_&_bahagia