Image Kampung Ambon sebagai kampung narkoba muncul pada kurun 10 tahun belakangan. Beberapa rumah di wilayah itu memang sengaja dikontrakkan untuk bisa digunakan dalam penyalahgunaan narkoba. Rumah itu sudah ibarat pasar. Para pengonsumsi narkoba datang, memilih barang, melihatnya ditimbang dan menggunakannya di tempat itu, karena sang bandar sudah menyediakan peralatan untuk mengkonsumsi narkoba. Bahkan sudah beredar dengan pelayanan One Stop Center dimana transaksi narkoba di Kampung Ambon dilakukan di rumah hunian, pembeli datang membeli dan bisa menikmatinya langsung di sana. Perubahan paradigma terjadi sejak diberlakukannya UU Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, dimana pecandu bukan lagi kriminal tetapi orang sakit yang harus diobati, lebih humanis. Pada pasal 54 menjelaskan pecandu narkoba dan korban penyalahgunaan narkoba wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi social. Dengan adanya perubahan paradigma tersebut, para penyalahguna tidak perlu khawatir untuk melaporkan dirinya ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang telah ditunjuk pemerintah, karena dengan payung hukum PP No.25 Tahun 2011 ini, para penyalahguna tidak akan dijebloskan ke dalam penjara jika terbukti hanya menyalahgunakan narkoba, namun justru akan mendapatkan layanan rehabilitasi. Peraturan tersebut dinilai lebih humanis terhadap penyalah guna atau pemakai.Pelayanan kesehatan memiliki peluang dalam mendampingi pecandu atau korban penyalah guna dari sisi kesehatan. Layanan Kesehatan sangat dibutuhkan khususnya oleh para pecandu, terlebih lagi pecandu yang memiliki komplikasi penyakit akibat penyalahgunaan narkoba.Kegiatan FGD ini merupakan tahap awal dalam merubah image Kampung Ambon dan sekitarnya. Dalam kegiatan ini BNN bekerjasama dengan PKM Cengkareng melakukan inventaris masalah yang ada di Kampung ambon dan sekitarnya. Melalui layanan kesehatan yang ada, dalam hal ini BNN bekerjasama dengan PKM Cengkareng, berupaya agar Rehabilitasi Narkoba dapat masuk ke wilayah Kampung Ambon. FGD ini mengikutsertakan berbagai elemen masyarakat di wilayah Cengkareng dan sekitarnya, petugas Puskesmas dan Klinik Swasta. Diharapkan mereka mampu mensosialisasikan hasil FGD tersebut kepada masyarakat setempat terutama pecandu narkoba terkait kegiatan Pencegahan Dan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).Kegiatan ini dipimpin oleh seorang moderator, yang juga merupakan pakar rehabilitasi. DR.dr. Andi Hukom, MA, Selain mempunyai rehabilitasi adiksi berbasis masyarakat, saat ini beliau aktif di Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Kegiatan FGD diawali dengan paparan dari PKM Cengkareng mengenai Peran PKM dalam pelayanan rehabilitasi adiksi narkoba bagi warga binaannya. Pembicara selanjutnya adalah DR.Drs.Parasian Simanungkalit, SH, MH yang membawakan tentang Korban Pengguna Narkoba di rehabilitasi. Pembicara ini mempunyai keperdulian terhadap pecandu agar tidak terlibat dalam proses pidana. Hal ini dapat terlihat dari disertasi beliau menyelesaikan disertasinya tentang Model Pemidanaan terhadap Korban Pengguna Narkoba. Dalam FGD ini juga didapatkan sharing pengalaman dari CBU Asyakirin Jakarta. CBU berbasis Agama ini diresmikan oleh ibu Ani Yudhonono sebagai Program Nasional BNN pada tahun 2006. Diharapkan wilayah kampong Ambon dan sekitarnya juga mau membentuk CBU berbasis Agama. Pada kesempatan ini hadir pula Wulan sebagai perwakilan klinik swasta. Diharapkan melalui kehadirannya, dapat dilaksanakan program Detoksifikasi dan Intensive Outpatient Care di wilayah Kampung Ambon dan Sekitarnya.Tujuan lain dari FGD ini adalah menyatukan persepsi dari berbagai elemen masyarakat di wilayah Cengkareng dan sekitar mengenai pelayanan rehabilitasi bagi para pecandu, mensosialisasikan layanan kesehatan bagi para pecandu di wilayah Cengkareng dan sekitarnya, meningkatkan jejaring untuk melayani pecandu di wilayah Cengkareng dan sekitarnya, mengidentifikasi model layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah Cengkareng dan sekitar.Terdapat 4 rekomendasi yang dihasilkan, yaitu : a) Perlu kerjasama antar berbagai instansi dalam upaya rehabilitasi adiksi narkoba.b)Perlu menggali potensi-potensi masyarakat tentang pelaksanaan Pencegahan Dan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).c) Perlu bantuan advokasi klinik swasta sebagai klinik pencontohan.d) Perlu adanya bisnis modal guna pemasukan bagi masyarakat di Komplek Permata dan sekitar.
Artikel
Merubah Image Kampung Ambon dan sekitarnya.
Terkini
-
BNN GELAR UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-80 RI 17 Agu 2025
-
JELANG HUT KE-80 RI, BNN HADIRI RENUNGAN SUCI 17 Agu 2025
-
KEPALA BNN RI HADIRI PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN RI DALAM PENYAMPAIAN RUU APBN 2026 16 Agu 2025
-
BNN AKHIRI PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENYIDIK 16 Agu 2025
-
HASIL SELEKSI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL (ASSESMENT CENTER) SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA BNN T.A. 2025 15 Agu 2025
-
SEMARAKKAN HUT KE-80 RI, BNN GELAR SENAM PAGI DAN BERAGAM LOMBA 15 Agu 2025
-
BNN SUSUN REVISI JUKNIS REHABILITASI YANG RESPONSIF TERHADAP KEBUTUHAN ANAK 15 Agu 2025
Populer
- Sinergi BNN RI dan MD Entertainment: Edukasi Anak Lewat Karakter Animasi Anti Narkoba 18 Jul 2025
- SITA LEBIH DARI 500 KG NARKOTIKA DALAM SATU BULAN: BNN UNGKAP MODUS BARU PENYELUNDUPAN NARKOTIKA 30 Jul 2025
- BNN SOSIALISASIKAN BANTUAN HUKUM NON LITIGASI DI GORONTALO, PERKUAT BUDAYA SADAR HUKUM DI KALANGAN ASN 19 Jul 2025
- KEPALA BNN RI ANGKAT ISU KETERLIBATAN IRT DALAM PEREDARAN NARKOBA 20 Jul 2025
- BNN DAN BSI PERKUAT SINERGI DALAM PENANGANAN NARKOTIKA 21 Jul 2025
- KEPALA BNN RI BERIKAN ARAHAN KEPADA CPNS LULUSAN STIN 03 Agu 2025
- DORONG KEMANDIRIAN PASCAREHABILITASI, BNN JALIN KERJA SAMA DENGAN YAYASAN MITRA ORGANIK PROGRAM 22 Jul 2025