Lapas di Pontianak penuh sesak dengan kasus narkoba. Total penghuni lapas mencapai 703 orang. Dari jumlah total tersebut, ada 427 napi tersangkut kasus narkoba, 387 dikategorikan pengguna, sedangkan 40 sisanya adalah bandar. Sontak, LP Pontianak menjadi salah satu sorotan. Banyaknya narapidana kasus narkotika di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Pontianak, Kalimantan Barat menyebabkan tempat tersebut tak ubahnya pasar narkoba baru. Menurut Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalbar, Darmadji, salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya mengatasi masalah narkoba di dalam lapas adalah minimnya tenaga pengawas dan sarana prasarana pengawasan. “Kita tidak punya alat pengacak sinyal. Padahal, kalau kita punya pengacak sinyal, narapidana yang menyelundupkan telepon selular tidak bisa berkomunikasi,” ujar Darmadji, Minggu, 7 September 2014 kepada media tempo.co. Saat ini LP Pontianak hanya memiliki tujuh sipir. “Satu petugas mengawasi seratus orang. Dua mengawasi menara, dua patroli bergantian, sisanya berjaga di blok-blok,” imbuh Darmadji. Baru-baru ini lapas Pontianak menjadi salah satu sorotan BNN, karena di dalamnya terdapat dua bandar yang mengendalikan jaringan narkoba dengan skala cukup besar. Duo napi bernama Jacky Chandra, 35 tahun, dan Koei Yiong alias Memey, 37 tahun, diamankan oleh BNN. Mereka diduga kuat mengendalikan anggota sindikatnya untuk menyelundupkan sabu dari Malaysia ke Pontianak. Ayong, salah seorang kurirnya diamankan BNN, setelah kedapatan menyerahkan sabu seberat 5 kg pada seorang kurir lainnya bernama Nuraini pada tanggal 27 Agustus silam. Ayong mengaku diperintah Jacky, sedangkan Nuraini dikendalikan Memey. (dari berbagai sumber)
Berita Utama
Lapas Penuh Sesak Kasus Narkoba, Pasar Narkoba Masih Menganga
Terkini
-
BNN GELAR PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS BAGI PEGAWAI 17 Des 2025 -
BNN DORONG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PASCA PENINDAKAN DI KAWASAN RAWAN NARKOBA 17 Des 2025 -
BNN GOES TO SCHOOL, KEPALA BNN RI AJAK PELAJAR SMPN 70 JAKARTA WUJUDKAN SEKOLAH BERSINAR 16 Des 2025 -
AUDIENSI DENGAN BNPP, KEPALA BNN RI SOROTI ANCAMAN NARKOTIKA DI JALUR PERBATASAN 16 Des 2025 -
BNN BEKALI PEJABAT BARU, AKSELERASIKAN WAR ON DRUGS FOR HUMANITY 16 Des 2025 -
BNN TERIMA PENGHARGAAN OPSI KEMENPANRB ATAS INOVASI LAYANAN REHABILITASI PADA KELOMPOK RENTAN 15 Des 2025 -
LANTIK 13 PEJABAT TINGGI PRATAMA, KEPALA BNN RI: TEKANKAN PENTINGNYA SOLIDITAS DAN INTEGRITAS DALAM WAR ON DRUGS FOR HUMANITY 15 Des 2025
Populer
- HASIL AKHIR SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 27 Nov 2025

- BNN RI OPERASI GABUNGAN DI BERLAN JAKARTA TIMUR: AMANKAN 24 ORANG, SALAH SATUNYA SEORANG BANDAR 26 Nov 2025

- KEPALA BNN RI RAIH PENGHARGAAN PADA DETIKCOM AWARDS 2025 26 Nov 2025

- HASIL SELEKSI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL (ASSESMENT CENTER)DALAM RANGKA SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA INSPEKTUR UTAMA BNN T.A. 2025 26 Nov 2025

- PEDULI SEMERU, BNN SALURKAN BANTUAN KEMANUSIAAN KE LUMAJANG 26 Nov 2025

- BNN–BAIS TNI BERHASIL AMANKAN BURONAN INTERNASIONAL DEWI ASTUTIK DI KAMBOJA 03 Des 2025

- PERKUAT KETAHANAN DI KAWASAN RENTAN, MASYARAKAT KAMPUNG PERMATA DIBEKALI KETERAMPILAN BERNILAI EKONOMI 26 Nov 2025
