Bandar narkoba, Safriadi alias Edy ditangkap BNN karena dugaan tindakan pencucian uang dari hasil kejahatan narkotika. Safriadi diduga memutarkan sebagian keuntungan hasil penjualan narkoba untuk mendukung bisnis properti. Safriadi diamankan petugas BNN pada 25 Maret 2014 di Perumahan Singgasana Pradana, Jl. Galuh Pakuwon Timur No.12, Bandung, Jawa Barat, sedangkan Murdani, kakak dari Safriadi diamankan di Perumahan Puspita Serpong, Tangerang pada hari yang sama. Penangkapan Safriadi merupakan pengembangan kasus narkoba yang sudah ditangkap BNN, seperti Afdar (kasus 12 kg sabu), Nasirudin (2 kg sabu), Basyarullah (8 ons sabu), dan M.Isa (7,5 ons sabu). Keempat napi tersebut mengaku membayar uang hasil penjualan narkotika kepada Safriadi, Ungkap Kepala BNN, DR Anang Iskandar di sela-sela kegiatan Rapat Koordinasi Proses Penanganan Tindak Pidana Pencucian Uang Hasil Tindak Pidana Narkotika, di gedung BNN, Selasa (29/4).BNN kemudian melakukan pelacakan terhadap Safriadi sejak awal 2013. Tim BNN memeriksa satu persatu rumah yang pernah ditinggali oleh Safriadi seperti di daerah Limusnunggal Bogor, Apartemen Permata Eksekutif Jakarta, dan Perum Anggrek Loka BSD. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata seluruh tempat tinggal tersebut atas nama Murdani (kakak kandung Safriadi), imbuh jenderal bintang tiga ini. Setelah dilakukan pendalaman kasus, tim kini tidak hanya memburu Safriadi tapi juga mengincar kakaknya yaitu Murdani. Tim BNN berhasil membekuk keduanya pada hari yang sama yaitu 25 Maret 2014, di tempat terpisah. Di TKP Safriadi di Bandung, petugas menyita 6 tabungan milik Safriadi dengan menggunakan 6 nama berbeda. Ia menggunakan nama Dadang C, Edy, Revaldi, Zulfikar, Indardi, dan Slamet Kuncoro. Dari enam tabungan ini, transaksi uang yang keluar masuk dari dan ke rekeningnya terhitung sebesar Rp 179,3 Miliar. Menurut keterangan tersangka Safriadi, dirinya sudah melakukan peredaraan gelap narkotika jenis sabu sejak tahun 2007 sampai sekarang (2014). Narkotika yang ia dapatkan berasal dari MUN dan A (WN Malaysia). Selain menjual sabu yang ia dapatkan dari bandar besar, Safriadi juga seringkali menyimpan sebagian sabu untuk ia konsumsi sendiri. Di sebuah apartemen di Kelapa Gading yang ia sewa, petugas BNN menyita 8 gram sabu. Sementara itu, hasil penjualan ia setorkan kepada bandar di Malaysia, dan keuntungannya beberapa kali ia transfer untuk kakaknya, Murdani yang berbisnis properti. Atas perbuatannya, Safriadi dijerat dengan Pasal 112 (2), 114 (2) dan 137 UU No.35 Tahun 2009 tentang narkotika dan Pasal 3,4,5 UU No.8 Tahun 2010 tentang pencegahaan dan pemberantasan tindak pencucian uang. Total aset yang disita dari Safriadi senilai Rp 700 juta yang terdiri dari tabungan, kendaraan bermotor dan rumah. Sementara itu, dari tangan Murdani, petugas menyita aset senilai ±Rp 15 Milyar yang terdiri dari : 1 unit rumah di Puspita Loka, BSD, Tangerang, 1 unit rumah Anggrek Loka BSD, 2 unit apartemen di Permata Eksekutif, 1 unit Apartemen Gateway, 1 unit toko di Permata Hijau, 1 Unit Mobil Harrier, 1 Unit Mobil Toyota Yaris, dan 1 Unit Mobil Nissan Xtrail, dan beberapa buku tabungan dan deposito. Atas kasus ini, Murdani dijerat dengan pasal 137 UU No.35 Tahun 2009 tentang narkotika dan Pasal 3,4,5 UU No.8 Tahun 2010 tentang pencegahaan dan pemberantasan tindak pencucian uang.
Siaran Pers
Jerat Bandar Melalui Tindak Pidana Pencucian Uang
Terkini
-
KEPALA BNN RI AJUKAN TAMBAHAN ANGGARAN TAHUN 2026 SEBESAR RP 1,14 TRILIUN 10 Jul 2025
-
BNN TEGASKAN KOMITMEN NASIONAL, DESA SANCANG JADI LOKUS PENGUATAN P4GN 10 Jul 2025
-
ISTRI WAPRES KUNJUNGI BOOTH BNN DI RAKERNAS X PKK DAN PERINGATAN HKG PKK KE-53 10 Jul 2025
-
BNN TINGKATKAN KOMPETENSI PETUGAS REHABILITASI MELALUI PELATIHAN KONSELING DAN ASESMEN 09 Jul 2025
-
BNN DAN MYANMAR SEPAKAT PERKUAT KOLABORASI PEMBERANTASAN NARKOTIKA 09 Jul 2025
-
BRIEFING ON THE 2025 WORLD DRUG REPORT: BNN-UNODC PERKUAT KOMITMEN REGIONAL HADAPI ANCANMAN NARKOBA SINTETIK 08 Jul 2025
-
BNN TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA MELALUI PELATIHAN PETUGAS 08 Jul 2025
Populer
- BNN DAN UKSW JALIN KERJA SAMA UNTUK PENGUATAN PROGRAM REHABILITASI NARKOTIKA BERKELANJUTAN 15 Jun 2025
- KOLABORASI PENGUNGKAPAN KASUS JARINGAN NARKOTIKA: PEREMPUAN JADI ‘PION’ STRATEGIS DALAM SINDIKAT TERORGANISIR 23 Jun 2025
- BNN DAN KOWANI TEKEN KERJA SAMA, PERKUAT PERAN PEREMPUAN DALAM PENCEGAHAN NARKOBA 11 Jun 2025
- BNN RI DAN DESK PEMBERANTASAN NARKOBA MUSNAHKAN 2 TON SABU, BUKTI NYATA AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI 13 Jun 2025
- MUSNAHKAN NARKOTIKA DI KP. BONCOS, BNN NYATAKAN PERANG TERBUKA TERHADAP NARKOBA 02 Jul 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI SIDANG TERBUKA PROMOSI DOKTOR ALEXANDER SABAR 21 Jun 2025
- TANDATANGANI SKK, BNN DAN KEJATI KEPULAUAN RIAU BERSINERGI HADAPI GUGATAN PERDATA 22 Jun 2025