Angka penyalahguna narkotika yang masih tinggi mendorong BNN dan berbagai elemen untuk melakukan gerakan masif dalam rangka memulihkan penyalahguna narkoba dari masalah adiksi. Program detoksifikasi gratis selama tiga bulan dari Mei hingga Juli 2013 ini merupakan salah satu wujud konkret strategi BNN dalam rangka menjaring penyalahguna narkoba agar menjalani pengobatan.Upaya ini harus serius disosialisasikan kepada masyarakat luas, sehingga substansi pesan program ini dapat tersampaikan kepada para penyalahguna narkoba. Karena itulah, BNN menggandeng mitra kerja dari komponen masyarakat seperti Yayasan Sahabat Rekan Sebaya (LSM yang aktif dalam melaksanakan kegiatan after care) dan Lions 307 (LSM dunia yang bergerak dalam bidang sosial), untuk mensosialisasikan detoksifikasi gratis, di Bundaran HI, Minggu (19/5). Sosialisasi detoksifikasi gratis ini dilakukan dengan cara berorasi di sekitar bundaran HI, dan membagi-bagikan brosur kepada para pejalan kaki atau orang-orang yang berlalu lalang menggunakan sepeda. Pesannya jelas, yaitu masyarakat Jakarta diharapkan dapat berperan aktif untuk mengajak para penyalahguna narkoba yang ada di sekitarnya untuk berobat atau menjalani detoksifikasi.Karena para penyalahguna itu termasuk hidden population atau populasi yang tersembunyi, maka dr Budy Prasetyo, Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat menegaskan sosialisasi itu harus terus dilakukan kepada masyarakat. Ketika ditanyakan berapa target penyalahguna narkoba yang menjalani detoksifikasi, dr Budyo mengharapkan para penyalahguna narkoba sebanyak-banyaknya bisa datang dan menjalani detoksifikasi gratis.Saat ini BNN sudah membuka dua klinik pelayanan detoksifikasi, yaitu di daerah Dewi Sartika dan satu lainnya di Komplek Permata. Dalam satu pekan ini, ia menyebutkan sudah ada 30 penyalahguna narkoba yang datang ke klinik untuk detoksifikasi di Klinik Sejahtera, Jakarta Timur.Saat ini sudah ada 30 penyalahguna narkoba yang dilayani di Klinik Sejahtera milik BNN, di kawasan Dewi Sartika, Jakarta Timur, ujar Direktur PLRKM kepada para awak media.Dr Budyo Prasetyo mengatakan, detoksifikasi gratis ini merupakan salah satu wujud keseriusan BNN untuk memulihkan para penyalahguna narkoba khususnya di wilayah Jakarta. Ke depan program ini akan dikembangkan, dan kali ini program layanan di Jakarta ini menjadi pilot project-nya.Saat ditanyakan tentang proses pelayanan detoksifikasi, Dr Budyo menjelaskan bahwa pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi si penyalahguna narkoba itu sendiri. Ada yang memang hanya bisa rawat jalan, namun dalam kondisi yang berbeda orang tersebut bisa rawat inap, ungkap Direktur PLRKM ini.Ia mengungkapkan bahwa perawatan rawat jalan ini merupakan salah satu jawaban dari permasalahan daya tampung korban penyalahgunaan narkotika ini yang masih belum memenuhi permintaan.Sementara itu, Sulaeman dari Sahabat Rekan Sebaya mengajak awak media agar lebih berperan aktif dalam mensosialisasikan program detoksifikasi gratis ini. Menurutnya, program ini penting untuk disebarluaskan, agar para penyalahguna narkoba ini tertarik untuk datang ke tempat rehabilitasi dengan senang hati dan tanpa ada rasa khawatir ditangkap aparat.Media perlu memberikan informasi yang lengkap dan benar tentang program detoksifikasi ini sehingga para penyalahguna narkoba mau datang untuk menjalani perawatan ini, ujar pria yang akrab disapa Ale ini.Senada dengan pendapat Ale, Rizal Jibran, yang berprofesi di dunia entertainment mengatakan penting untuk melakukan sosialisasi ini kepada para penyalahguna narkoba.Ia berkomitmen beserta rekan-rekannya yang tergabung dalam LSM internasional Lions, untuk mengajak para penyalahguna narkoba untuk menjalani detoksifikasi ke BNN agar pulih dari masalah adiksi.BNN bersama LSM sudah membulatkan tekad untuk terus bergerak melayani para penyalahguna narkoba melalui program ini. Menurut Rizal, sosialisasi di bundaran HI bukan akhir dari upayanya, karena ke depan ia bersama BNN akan terus melakukan terobosan agar pesan sehat anti narkoba ini sampai ke segala lapisan.
Berita Utama
Gerakan Masif Atasi Adiksi Lewat Detok Gratis
Terkini
-
KEPALA BNN RI AJUKAN TAMBAHAN ANGGARAN TAHUN 2026 SEBESAR RP 1,14 TRILIUN 10 Jul 2025
-
BNN TEGASKAN KOMITMEN NASIONAL, DESA SANCANG JADI LOKUS PENGUATAN P4GN 10 Jul 2025
-
ISTRI WAPRES KUNJUNGI BOOTH BNN DI RAKERNAS X PKK DAN PERINGATAN HKG PKK KE-53 10 Jul 2025
-
BNN TINGKATKAN KOMPETENSI PETUGAS REHABILITASI MELALUI PELATIHAN KONSELING DAN ASESMEN 09 Jul 2025
-
BNN DAN MYANMAR SEPAKAT PERKUAT KOLABORASI PEMBERANTASAN NARKOTIKA 09 Jul 2025
-
BRIEFING ON THE 2025 WORLD DRUG REPORT: BNN-UNODC PERKUAT KOMITMEN REGIONAL HADAPI ANCANMAN NARKOBA SINTETIK 08 Jul 2025
-
BNN TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA MELALUI PELATIHAN PETUGAS 08 Jul 2025
Populer
- BNN DAN UKSW JALIN KERJA SAMA UNTUK PENGUATAN PROGRAM REHABILITASI NARKOTIKA BERKELANJUTAN 15 Jun 2025
- KOLABORASI PENGUNGKAPAN KASUS JARINGAN NARKOTIKA: PEREMPUAN JADI ‘PION’ STRATEGIS DALAM SINDIKAT TERORGANISIR 23 Jun 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI SIDANG TERBUKA PROMOSI DOKTOR ALEXANDER SABAR 21 Jun 2025
- TANDATANGANI SKK, BNN DAN KEJATI KEPULAUAN RIAU BERSINERGI HADAPI GUGATAN PERDATA 22 Jun 2025
- BNN DAN BRIN BERSINERGI DALAM RISET NASIONAL PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA 2025 21 Jun 2025
- BNN RI DAN DESK PEMBERANTASAN NARKOBA MUSNAHKAN 2 TON SABU, BUKTI NYATA AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI 13 Jun 2025
- HADIRI WISUDA SANTRI, KEPALA BNN RI BERHARAP WISUDAWAN MENJADI DA’I 23 Jun 2025