Dari namanya, memang terdengar cukup unik. Bunk Police, jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia secara harfiah maka bunk police artinya polisi tidur, tapi ternyata bukan itu makna dari barang ini. Bunk Police adalah sebuah organisasi yang secara sukarela menawarkan pada para pengguna narkoba untuk menguji narkoba yang mereka beli, apakah asli ataukah palsu. Sekilas, mereka seolah jadi hero untuk para penyalah guna.Di Amerika, kini sedang trend, ada sekelompok anak muda yang mengatasnamakan Bunk Police yang hadir di sejumlah festival. Motivasinya menyelamatkan pengguna narkoba dari keracunan atau kematian. Mereka membawa sebuah alat uji narkoba secara sederhana. Alat ini terdiri dari dua elemen, pertama tabung reaksi yang kecil, dan kedua kertas panduan yang di dalamnya terdapat nama-nama zat psikoaktif beserta indikator warna sebagai parameternya. Menurut Adam Auctor, pendiri Bunk Police, kemunculan gerakan ini dipengaruhi oleh banyaknya pengguna narkoba yang tertipu dengan barang yang mereka beli. Maksud hati membeli ekstasi, tapi apa daya yang didapatkan malah garam mandi (bath salt). Dengan kata lain, efek yang diharapkan tidak seperti yang diinginkan. Ada yang kelewat parah, sehingga para penggunanya seperti lebih teracuni, dan katanya tidak sedikit yang akhirnya mati, meski tidak disebut data pasti.Cara kerjanya sederhana, misalnya, seorang pengguna memasukkan barang yang ia pikir metilon ke dalam sebuah tabung kecil, dan dicampurkan dengan kimia lainnya. Jikas hasil reaksinya memunculkan warna ungu kehitaman, maka itu benar-benar metilon, tapi jika warnanya justru menjadi kuning, maka itu adalah bath salt. Seperti diberitakan akhir-akhir ini, bath salt bisa membuat seseorang seperti kanibal. Beberapa waktu lalu, di Amerika ada seorang anak muda yang memakan hidup-hidup seorang gelandangan tua setelah mengonsumsi garam mandi atau bath salt.Alat ini seolah menjadi salah satu dewa penyelamat para pengguna narkoba untuk melancarkan hajatannya. Organisasi Bunk Police sebagai penguji narkoba dengan alat ini nampak seolah menjadi pahlawan pesta, karena mereka menawarkan diri dulu untuk mengetes narkoba-narkoba yang ditenteng oleh para penggila pesta.Tapi jika dihadapkan dengan realitas yang ada, kehadiran bunk police tidak benar-benar menyelamatkan pengguna. Tes yang mereka lakukan hanya meyakinkan si pengguna apakah yang mereka pakai ini metilon, ekstasi, ataukah hanya bath salt yang pada dasarnya semua zat tersebut apakah itu asli atau palsu tetap menebar bahaya untuk tubuh.Sang founder Bunk Police mengungkapkan, apa yang ia lakukan semata-mata hanya untuk menyelamatkan orang. Ia menambahkan, di setiap festival musik, ia sering mendapati seorang pengguna yang mengaku baru saja membeli metilon, tapi setelah dites ternyata bath salt. Dengan alat itu, si pengguna jadi yakin bahwa ia membeli barang palsu. Menurut kami, hal ini tidak menghentikan pengguna untuk stop pakai narkoba, karena pada kesempatan lain, ia akan membeli lagi sekaligus melakukan pengujian untuk zat yang ia beli. Artinya, ketika ia yakin membeli ekstasi dan mengujinya dan benar-benar ekstasi, lalu mengonsumsinya, tetap saja orang ini hanya meracuni dirinya sendiri.Semua orang memang bisa berdalih, tapi yang pasti meracuni diri dengan narkoba entah itu dengan narkoba yang katanya asli atau KW, tetap saja racun, dan tetap saja membunuh. Mungkin parameter di Amerika sana, hanya berstandar pada korelasi tentang apa yang dikonsumsi dengan dampaknya yaitu kematian. Jika si A mengonsumsi B, lalu mati, maka itu dianggap bahaya. Tapi menurut hemat kami, harus ada pemikiran yang lebih dari hanya itu. Kadang kita melupakan korelasi sebab-akibat yang lebih krusial yaitu antara penyalahgunaan dan runtuhnya moralitas. Jika si A mengonsumsi B, dan belum mati, tapi ternyata mendatangkan mudarat yang parah seperti seks bebas di mana-mana, tentu ini juga harus jadi perhatian yang lebih dari semua lini bangsa ini. (bk/ dari berbagai sumber)
Artikel
Bunk Police : Organisasi Penyelamat Penyalah Guna Narkoba, “Katanya”
Terkini
- KEPALA BNN RI SERAHKAN DIPA, TEKANKAN AMANAT PRESIDEN DAN FOKUS ANGGARAN 2025 14 Des 2024
- INDONESIA TEKANKAN PENTINGNYA PERTUKARAN INFORMASI DALAM MENGATASI PENYELUNDUPAN NARKOTIKA PADA AAITF KE-14 13 Des 2024
- KUNJUNGI MARKAS UNIT DETEKSI K9 BNN, NCB BRUNEI DARUSSALAM PELAJARI PENGELOLAAN SATWA K9 13 Des 2024
- BNN GELAR MONEV PELAKSANAAN KERJA SAMA DENGAN KOMPONEN MASYARAKAT 13 Des 2024
- KEPALA BNN RI HADIRI PERTEMUAN STRATEGIS, SATUKAN LANGKAH PERANGI NARKOBA 13 Des 2024
- KOLABORASI BNN DAN DPR RI, BUKTIKAN KOMITMEN DALAM P4GN 11 Des 2024
- PRESIDEN SERAHKAN DIPA K/L DAN DAFTAR ALOKASI TKD TAHUN 2025, BNN SIAP WUJUDKAN INDONESIA BERSINAR 11 Des 2024
Populer
- HASIL SELEKSI KOMPETENSI DASAR (SKD) PESERTA CPNS BNN YANG BERHAK MENGIKUTI SELEKSI KOMPETENSI BIDANG (SKB) T.A. 2024 18 Nov 2024
- JELANG AKHIR TAHUN 2024, BNN RI UNGKAP 15 KASUS PEREDARAN GELAP NARKOTIKA 05 Des 2024
- Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Pengadaan PPPK Formasi Tenaga Teknis dan Tenaga Kesehatan Di Lingkungan BNN T.A. 2024 Tahap I 29 Nov 2024
- 70 PESERTA CPNS BNN JALANI TAHAPAN SKB DI LIDO 28 Nov 2024
- BNN SOSIALISASIKAN PETUNJUK TEKNIS IBM BERKELANJUTAN DALAM PENANGANAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA 28 Nov 2024
- BNN SAMBUT KOLABORASI MEDIA ELEKTRONIK DALAM PENYEBARAN INFORMASI P4GN 28 Nov 2024
- SIAPKAN GENERASI EMAS, BNN-KEMENTERIAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA/BKKBN KOLABORASI MEMBANGUN KETAHANAN KELUARGA 29 Nov 2024