Ada berbagai aspek yang menjadi keprihatinan kita bersama yang harus mendapatkan pemikiran dan langkah kita agar Permasalahan Narkoba di Indonesia dapat diselesaikan dengan baik Indonesia saat ini sedang prihatin karena menghadapi permasalahan 4 Juta korban penyalahguna narkoba yang saat ini tersebar diseluruh wilayah indonesia , dari 4 juta ini hanya sedikit mendapat layanan terapi dan rehabilitasi , sekitar 18.000 atau 0,47% . Narkoba juga telah berkembang keseluruh penjuru tanah air bahkan sampai kedesa desa , diskotik dan tempat hiburan malam sudah menjadi tempat peredaran narkoba , bahkan ada desa atau kampung yang menjadi tempat berkumpulnya penjual narkoba , termasuk lapas menjadi tempat mengkonsumsi narkoba , korbannya tidak hanya mereka yang broken home tetapi sudah menjalar pada keluarga harmonis dan menyasar semua tingkatan usia dan profesi yang ada di negeri . Narkoba merugikan kita semua , berdasarkan hasil penelitian kerugian ekonomi mencapai 41 triyun pertahun terdiri dari biaya ekonomi dan sosial Tiap hari rata -rata 40 orang meninggal sia – sia akibat penyalahgunaan narkoba , belum terhitung berapa mereka yang putus sekolah maupun yang gila akibat mengkonsumsi narkoba Narkoba saat ini sudah berkembang lebih jauh , ada 14 macam narkoba jenis baru yang ditemukan di laboratorium BNN , yang di create oleh sindikat narkoba yang didukung oleh tenaga ahli farmasi bahkan di dunia ditemukan sebanyak 251 nakoba jenis baru , dimana narkoba jenis baru ini sengaja dibuat untuk menghidari jerat hukum yang diatur oleh Undang-undang masing masing negara . Penyalah guna narkoba yang perkembangannya cukup pesat ini bahkan korbannya telah mencapai 4 juta orang , gambaran seperti penyakit menular yang mematikan secara perlahan lahan dapat menyerang siapa saja laki laki maupun perempuan , masarakat ataupun pejabat , pelajar maupun mahasiswa. Kita menjadi bertambah prihatin ketika kita menghitung betapa kurangnya tempat rehabilitasi dibanding dengan prevalensi penyalahguna narkoba yang ada saat ini . Tempat rehabilitasi yang dimiliki instansi pemerintah masih sangat sedikit sedang tempat rehabilitasi milik masyarat sebanyak 80 tempat , seharusnya tempat rehabilitasi ada pada tiap tiap propensi , kabupaten /kota untuk merehabilitasi warganya masing masing. Dekriminalisasi penyalah guna narkoba berdasarkan undang undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika juga belum berjalan seperti yang diharapkan . Para penegak hukum lebih memilih memidanakan dari pada merehabilitasi penyalahguna narkoba , harapannya melalui dekriminalisasi kita dapat merehabilitasi penyalahguna secara compulsory. Hal ini menjadi salah satu sebab kenapa prevalensi pengguna narkoba tidak menurun . Demikian juga Depenalisasi penyalahguna narkoba sesuai dengan Undang undang no 35 tahun 2009 belum berfungsi dengan baik , IPWL ( instan penerima wajib lapor ) telah di tunjuk namun masih banyak yang belum berfungsi mestinya melalui depenalisasi kita dapat merehabilitasi penyalahguna narkoba secara volunter . hal ini juga turut memberikan kontribusi tidak menurunnya prevalesi pengguna narkoba di tanah air Dari keprihatinan keprihatinan tersebut diatas saya menyadari sepenuhnya perang melawan narkoba harus kita lakukan secara bersama sama , dan kita semua diminta untuk mendorong terbangunnya budaya merehabilitasi penyalahguna narkoba secara sukarela , menanamkan keyakinan prevetion better than cure , menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk menjadi pelaku dalam gerakan masarakat merehabilitasi korban penyalahguna narkoba Tanpa kepedulian kita semua terhadap permasalahan narkoba yang ada saat ini maka Indonesia dihadapkan pada kehancuran masa depan bangsa . Sekali lagi Kita tidak bisa Perang Melawan Narkoba Sendirian Hormat Saya, Anang Iskandar
Berita Utama
Bulan Keprihatinan Korban Narkoba
Terkini
-
KEPALA BNN RI HADIRI MUNAS PB ISSI TAHUN 2025 31 Okt 2025 -
PELUNCURAN PROGRAM “JAGA JAKARTA TANPA NARKOBA” AKSI KOLABORASI UNTUK INDONESIA BERSINAR 30 Okt 2025 -
SATU KORPS MERAH PUTIH, KEPALA BNN RI HADIRI PEMUSNAHAN BARANG BUKTI NARKOBA BERSAMA PRESIDEN RI 30 Okt 2025 -
BNN PERKUAT NILAI INTEGRITAS DAN PROFESIONALISME MELALUI SOSIALISASI PENCEGAHAN KORUPSI 30 Okt 2025 -
KEPALA BNN RI TERIMA AUDIENSI PENGURUS GANNAS BAHAS KAMPANYE PENCEGAHAN NARKOBA 29 Okt 2025 -
BNN GELAR UPACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-97 28 Okt 2025 -
Rapat Finalisasi Pedoman Penanganan Kawasan Rawan Tanaman Terlarang & Kawasan Rawan Peredaran Gelap Narkoba 28 Okt 2025
Populer
- BNN DAN ESQ CORP SINERGIKAN PENCEGAHAN NARKOBA BERBASIS NILAI SPIRITUAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER 08 Okt 2025

- KEPALA BNN RI DORONG PWI PERKUAT PERANG MELAWAN NARKOBA LEWAT PEMBERITAAN 21 Okt 2025

- BNN DAN PP MUHAMMADIYAH SEPAKAT PERKUAT SINERGI DAKWAH ANTI NARKOBA 01 Okt 2025

- HASIL SELEKSI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL (ASSESMENTCENTER) PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 02 Okt 2025

- TEMUI JAJARAN BNNP DIY, KEPALA BNN RI: “BEKERJALAH, BERPRESTASI, BERIKAN SUMBANGSIH TERBAIK UNTUK BANGSA” 03 Okt 2025

- BNN DAN DPP GRANAT PERKUAT SINERGI DALAM PENANGANAN NARKOBA 04 Okt 2025

- BNN GELAR SOSIALISASI REVISI JUKNIS PNBP, DORONG TRANSPARANSI LAYANAN REHABILITASI 15 Okt 2025
