Jakarta, Rabu (12/11) – Badan Narkotika Nasional (BNN) musnahkan barang bukti Narkotika hasil tangkapan terbesar selama 10 tahun terakhir. Dari 8.088.000 gram ganja asal Aceh yang disita, disisihkan sebanyak 465 gram untuk keperluan laboratorium dan pembuktian perkara, sehingga barang bukti ganja yang dimusnahkan adalah sebanyak 8.087.535 gram. Selain ganja, BNN memusnahkan 5.988 gram sabu, setelah menyisihkan 12 gram dari 6.000 gram sabu hasil ungkap kasus di Tanjung Balai. Medan, Sumatera Utara.Pengungkapan kasus 8 ton ganja menjadi kasus yang sangat menonjol di tahun ini. Ada dua catatan penting dari kasus ini, pertama, kasus ganja ini merupakan yang terbesar dari aspek jumlah barang bukti, yaitu 8,088 ton dan kedua, petugas BNN telah melakukan penyelidikan yang mendalam dan dilanjutkan dengan teknik modern controlled delivery sehingga satu sindikat ganja kelas kakap ini bisa dibongkar seluruhnya.Kepala BNN, DR Anang Iskandar mengatakan sindikat yang berada di balik kasus ini tentu bukan sembarangan karena mereka berani bermain dalam jumlah yang sangat besar. Menghadapi kasus seperti ini, tim BNN telah mempersiapkan segala hal dengan matang.Pada hari Senin, 20 Oktober 2014, sekitar pukul 14.00 WIB, sebuah truk penuh ganja berangkat dari Sigli, Aceh, dan berhasil diamankan oleh petugas BNN pada hari Jumat (24/10), sekitar pukul 07.00 WIB, di sebuah rumah makan di bilangan Telaga Samsam Kandis, Provinsi Riau. BNN mengamankan sang sopir M. Jamil (32) dan dua orang rekannya bernama Muhallil (25) dan Syafrizal (20). Saat diamankan, truk dalam kondisi mogok.Pada hari yang sama, di tempat terpisah, tim BNN juga mengamankan Budiman alias Ade (45) di rumahnya di daerah Mampang. Dalam jaringan ini, Ade merupakan penjaga gudang, sekaligus pengatur distribusi ganja sesuai pesanan.BNN pun mengamankan sang pengendali, yaitu Bang Pin (47) di rumahnya di bilangan M.Toha Bandung. Ia merupakan mantan Napi kasus 40 Kg ganja yang baru bebas dari tahanan satu tahun lalu.Jika pengiriman ganja tersebut berhasil, Bang Pin akan mendapat imbalan berupa 1,2 ton ganja atau setara dengan uang sekitar Rp 1,2 miliar. Sementara itu sang sopir truk, M. Jamil, dijanjikan upah oleh Bang Pin sebanyak Rp 120 Juta. Sedangkan dua rekan M. Jamil, yaitu Syafrizal dijanjikan Rp 50 juta dan Muhallil dijanjikan Rp 20 juta.Jaringan Narkoba Tanjung Balai Diciduk BNNPada 21 Oktober 2014, lima anggota sindikat Narkoba, yaitu Jainudin, Tohar, Wakdin, Anton, dan Jack diamankan di kawasan Medan, Sumatera Utara, dengan barang bukti berupa 6 Kg sabu. Penangkapan ini bermula dari tertangkapnya Jainudin dan Tohar di Terminal Pinang Baris, Medan, sesaat setelah menerima 1 Kg sabu dari Wakdin. Rencananya sabu tersebut akan dibawa Jainudin ke Aceh.Sebelumnya diketahui bahwa serah terima 1 Kg sabu terjadi di tengah laut kawasan Tanjung Balai, Medan, yang dilakukan oleh seorang kurir bernama Anto. Dari Anto, sabu tersebut berpindah tangan ke kurir lainnya, yaitu Jack, untuk selanjutnya dibawa ke Tebing dan diserahkan kepada Wakdin.Dari tertangkapnya Jainudin dan Tohar, petugas selanjutnya mengamankan Wakdin beserta barang bukti 5 Kg sabu yang disimpan di mobilnya. Dari pengakuan Wakdin,sabu tersebut akan diserahkan kepada seseorang setelah ia mendapat perintah dari Tohar.Wakdin diduga kuat tidak hanya berperan sebagai kurir, tetapi juga sebagai penampung uang dari hasil transaksi Narkotika. Wakdin direkrut dan dikendalikan oleh Tohar, sedangkan Jainudin diduga kuat sebagai Bandar yang beroperasi di Aceh.Selang satu hari, petugas juga mengamankan Anto dan Jack di daerah Tanjung Balai, Sumatera Utara.Petugas selanjutnya membawa seluruh tersangka ke BNN guna penyelidikan lebih lanjut. Atas perbuatannya, seluruh tersangka terancam pasal 111 ayat (2) dan pasal 114 ayat (2) Jo 132 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.BNN Musnahkan Barang Bukti TitipanPada pemusnahan ke-24 ini, BNN juga memusnahkan barang bukti Narkotika titipan dari BNNP DKI Jakarta, Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, dan Kejaksaan Negeri Jakarta Barat. Adapun jumlah barang bukti yang dimusnahkan adalah sebagai berikut : 3.690,9542 gram sabu; 30.789,7563 gram ganja; 99 ¾ butir ekstasi; 1.363,2872 gram ekstasi; 114,8988 gram heroin; 1.464,7081 gram tablet Methamphetamine; 189,994 gram tablet Nimatezepam; dan beberapa jamu serta obat-obatan terlarang.
Siaran Pers
BNN MUSNAHKAN BARBUK GANJA TERBESAR 10 TAHUN TERAKHIR
Terkini
-
BUKA PELATIHAN DASAR CPNS, SESTAMA TERANGKAN VISI DAN MISI KELEMBAGAAN BNN 20 Agu 2025
-
BNN PERKUAT LAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA MELALUI MONITORING TERPADU IBM DAN STANDARDISASI SNI 8807:2022 20 Agu 2025
-
SESTAMA BNN RI HADIRI ACARA PISAH SAMBUT WAKAPOLRI 20 Agu 2025
-
BNN HADIRI PERINGATAN UPACARA DETIK-DETIK PROKLAMASI DAN PENURUNAN BENDERA MERAH PUTIH 18 Agu 2025
-
BNN GELAR UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-80 RI 17 Agu 2025
-
JELANG HUT KE-80 RI, BNN HADIRI RENUNGAN SUCI 17 Agu 2025
-
KEPALA BNN RI HADIRI PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN RI DALAM PENYAMPAIAN RUU APBN 2026 16 Agu 2025
Populer
- SITA LEBIH DARI 500 KG NARKOTIKA DALAM SATU BULAN: BNN UNGKAP MODUS BARU PENYELUNDUPAN NARKOTIKA 30 Jul 2025
- KEPALA BNN RI BERIKAN ARAHAN KEPADA CPNS LULUSAN STIN 03 Agu 2025
- HARI KETIGA BENCHMARKING, DELEGASI QCADAAC KUNJUNGI FASILITAS BNN DI LIDO 01 Agu 2025
- KEPALA BNN RI ANGKAT ISU KETERLIBATAN IRT DALAM PEREDARAN NARKOBA 20 Jul 2025
- SINERGI BNN-BIN-LEMHANAS, PERKUAT INTELIJEN LAWAN SINDIKAT NARKOTIKA 31 Jul 2025
- BENCHMARKING QCADAAC: STRATEGI KOLABORASI PENCEGAHAN NARKOBA DI INDONESIA JADI INSPIRASI FILIPINA 31 Jul 2025
- BNN JADI RUJUKAN BENCHMARKING PENANGANAN PERMASALAHAN NARKOTIKA OLEH FILIPINA 31 Jul 2025