Skip to main content
UnggulanBidang Pemberdayaan Masyarakat

BNN Dorong Kemandirian Masyarakat Bireun Melalui Program GDAD

BNN Dorong Kemandirian Masyarakat Bireun Melalui Program GDAD
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Direktorat Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Stakeholder Kawasan Rawan Narkoba Pedesaan di Ruang Rapat Pemkab Bireuen, Rabu (5/8). Momentum ini merupakan salah satu upaya BNN untuk terus mendorong kemandirian masyarakat dalam meningkatkan potensi komoditi jagung dalam rangka implementasi program Grand Design Alternative Development (GDAD) di Bireun.

Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang peserta dari unsur stakeholder terkait GDAD yaitu Forkompinda OPD, Para Kapolsek, para Dandim, Para Keuchik, Tokoh Pemuda, BUMG, Wanita Tani di tiga lokasi pilot project (Blang Samagadeng, Bale Dakka dan Meunasah Bungo).

Pada kesempatan ini, Drs. Andjar Dewanto, S.H, MBA, selaku Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN mengatakan bahwa upaya penanggulangan masalah ganja di Aceh melalui program GDAD membutuhkan sinergi dalam program, anggaran dan kegiatan dari pusat dan daerah secara holistik atau diimplementasikan dari hulu ke hilir.

Kaitannya dengan program GDAD, Direktur Pemberdayaan Alternatif mengungkapkan bahwa kesuksesan Thailand dalam melaksanakan program Alternative Development menjadi salah satu referensi penting bagi BNN dan Bappenas. Karena itulah kedua pihak melakukan pendekatan serupa yang diaktualisasikan dalam Inpres No.2 Tahun 2020 khususnya dalam konteks penguatan GDAD Aceh. Dalam hal ini pelaksanaannya akan melibatkan Kementerian/Lembaga, Pemprov Aceh, Pemkab dan dunia usaha.

Baca juga:  DITBEKANG AD Laksanakan Sosialisasi dan Tes Urine Personel

Di hadapan para peserta kegiatan bimtek, Andjar mengungkapkan, Program GDAD 2019 dengan tanam jagung di lahan 11,01 hektar perlu ditindaklanjuti melalui pendampingan, dan monev dari petugas supaya tercipta kemandirian masyarakat dalam berusaha tani jagung, dan perluasan area penanaman masyarakat dapat terdata dengan baik.

“Dengan adanya Mou 3 Pihak yaitu BNN, Pemkab Bireuen dan PT Japfa dalam pembelian komoditi Jagung di Kabupaten Bireuen adalah peluang untuk kesejahteraan masyarakat melalui komoditi jagung,” tambahnya.

Pada prinsipnya, pelaksanaan program penanggulangan narkoba di Bireun merupakan tanggung jawab bersama. Karena itulah BNN mengharapkan agar peran serta Pemda lebih maksimal dalam menggerakan seluruh OPD terkait dari level Kabupaten hingga Desa. Tak kalah penting, Forkompinda, TNI, Polri juga memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Partisipasi aktif masyarakat seperti para penggiat anti narkoba juga sangat signifikan dalam program GDAD. Keberanian masyarakat untuk melaporkan tindak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang ada di masyarakat kepada aparat yang berwajib itu sangat penting,” imbuh Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN.

Baca juga:  Temui Kepala BNN RI, Atase Kepolisian Malaysia Bahas Kerja Sama Penanggulangan Narkotika

Senada dengan hal tersebut, pihak Pemkab Bireun telah memberikan respon yang positif. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah upaya seperti pemetaan potensi dan upaya pengembangan ekonomi masyarakat dengan strategi pengembangan wilayah yang meliputi : peningkatan sektor pariwisata di bidang agrowisata (sektor peternakan) dan wisata biota laut; rencana ekspansi bisnis PT Indojaya Agrinusa dalam program penanaman jagung di Bireun; kawasan sentra industri kecil dan menengah diharapkan dapat hadir di kab. Bireuen; rencana pembukaan galeri yang menyediakan produk UMKM Bireun pada tahun 2020; dan pengembangan ekonomi kreatif secara maksimal, khususnya bidang seni pertunjukan, fotografi, video dan animasi, serta desain grafis.

Selain itu, Dinas Pertanian Bireun juga telah melakukan upaya strategis lainnya seperti menggarap lahan untuk komoditi jagung, peningkatan sektor ekonomi dengan mengembangkan komoditi jagung, menyiapkan lahan 11,017 hektar pada 16 kecamatan, dan provitas (produktivitas tanaman) sebanyak 55,36 kw/h dengan hasil produksi 60,986 ton. Dalam Rencana Aksi GDAD tahun 2020-2024, Dinas Pertanian mengupayakan lahan seluas 150 ha (30 ha/tahun) di 3 wilayah (Blang Samagadeng, Bale Dakka dan Meunasah Bungo (10 ha/desa).

Baca juga:  INDONESIA-AUSTRALIA 5th MINISTERIAL COUNCIL MEETING IN LAW AND SECURITY

Kegiatan bimtek ini dibuka oleh Staf Ahli Bupati, Irvan Mustafa SPd, MPd dan menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Drs. Andjar Dewanto, SH, MBA selaku Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN, Dailami, S.Hut selaku Asisten III Administrasi Umum Setda Kab. Bireuen, Jailani, SP, MSM selaku Sekretaris Bappeda Kab. Bireuen dan Mutia, SP. MP, selaku Sekretaris Dinas Pertanian Kab. Bireuen.
(Andar Dit.Dayatif/BK)

Biro Humas dan Protokol BNN RI
#hidup100persen

Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel