Jakarta (11/12) – Bisnis Narkoba tidak mengenal batas. Kiranya ungkapan ini yang paling tepat untuk menggambarkan empat kasus tindak pidana Narkotika yang melibatkan berbagai profesi dan berhasil diungkap BNN beberapa waktu lalu. Seorang koki/chef asal Thailand berinisial PC (Pissamai Chanthanam) nekad menyelundupkan 355,2 gram sabu ke Indonesia dengan modus disembunyikan di dalam pegangan 2 (dua) buah tas yang ia bawa dari Thailand. Tak hanya chef, seorang perawat asal Jerman berinisial MT (Michael Taube) juga mencoba menyelundupkan 4.188,3 gram sabu yang diselipkan di dalam dinding koper. Dua kasus lainnya yang diungkap oleh BNN adalah penyelundupan Narkoba asal Nigeria yang dilakukan oleh NJU als R (Ndubuisi Jude Udeatu alias Richard), seorang pria berkewarganegaraan Nigeria, serta bisnis Narkoba 5 (lima) sekawan yang dimotori oleh RV (Revinska), mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jakarta. Dari empat kasus ini, total barang bukti sabu yang disita adalah 6.132,24 gram. Setelah disisihkan sebanyak 65,63 gram untuk keperluan laboratorium dan pembuktian perkara, sebanyak 6.066,61 gram sabu akan dimusnahkan BNN pada hari ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Bekerjasama dengan KPPBC Bea dan Cukai, BNN mengamankan seorang wanita berkewarganegaraan Thailand dengan inisial PC di Terminal Kedatangan Internasional 2D Bandara Soekarno-Hatta,Tangerang, Banten, Sabtu (23/11). Wanita yang berprofesi sebagai chef ini tertangkap tangan membawa 355,2 gram sabu yang disembunyikan di dalam pegangan dua buah tas yang ia bawa dari Thailand. Dari pengakuan tersangka diketahui bahwa sesampainya di Jakarta ia diperintahkan oleh seseorang untuk menghubungi IB (Iblack) yang berada di Indonesia. PC kemudian diperintahkan oleh IB untuk menginap di sebuah hotel dan menunggu hingga keesokan harinya karena barang tersebut akan diambil oleh seseorang. Petugas kemudian melakukan controlled delivery namun tidak membuahkan hasil.Kasus lainnya adalah tertangkapnya seorang laki-laki berkewarganegaraan Jerman berinisial MT yang berprofesi sebagai perawat dengan barang bukti berupa 4.188,3 gram sabu. Berawal dari perkenalannya terhadap seorang wanita berinisial L (Liza) melalui situs jejaring sosial, Skype, MT yang sedang menganggur menerima tawaran pekerjaan yang diberikan oleh L. L meminta MT untuk datang dari Jerman menuju Dakar, Senegal, pada Sabtu (16/11). Sesampainya di Senegal, MT dijemput oleh seorang pria kulit hitam berinisial La als Lz (Lazaros alias Laz). MT kemudian terbang menuju Jakarta dengan tiket dan akomodasi yang telah disiapkan oleh La als Lz, namun sebelumnya koper MT ditukar oleh koper yang sudah disiapkan oleh La als Lz. Setibanya di Bandara Soekarno–Hatta, MT diamankan oleh petugas dengan barang bukti 4.188,3 gram sabu yang disembunyikan di balik dinding koper.Beralih ke kasus lainnya, adalah ditemukannya sebuah paket mencurigakan oleh petugas KPPBC yang terdeteksi melalui x-ray detector di Bandara Soekarno–Hatta, Tangerang, Jumat (22/11), yang ternyata berisi satu bungkus plastik karbon warna hitam dengan 640 gram sabu didalamnya. Paket tersebut dikirim melalui Perusahaan Jasa Titipan (PJT) dan ditujukan kepada seseorang berinisial I (Iskandar) dengan alamat Kampung Bojongsari Desa Giri Mukti, Sindang Barang, Cianjur – Jawa Barat. Setelah dilakukan controlled delivery, petugas mengamankan tersangka lainnya, yaitu I, AR (Apip Rusman), DO (Dian Octarina), dan NJU als R (Ndubuisi Jude Udeatu alias Richard), seorang pria berkewarganegaraan Nigeria, dengan barang bukti 42 gram sabu. Sehingga total barang bukti yang berhasil disita dari kasus ini adalah 682 gram sabu.Kasus terakhir merupakan kisah 5 (lima) sekawan yang kompak berbisnis Narkoba. Terungkapnya kasus ini berawal dari informasi masyarakat kepada BNN. Petugas kemudian melakukan penyelidikan untuk membongkar kasus ini dan berhasil menyita barang bukti berupa 906,74 gram sabu yang berasal dari tersangka DV, HD, SD, dan RV, sedangkan ND masuk dalam daftar pencarian orang.Atas perbuatannya seluruh tersangka terancam Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1), subsider Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1), lebih subsider Pasal 137 huruf (a) dan (b), Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Siaran Pers
BISNIS SABU ALA CHEF, PERAWAT, DAN MAHASISWA
Terkini
-
INDONESIA DAN FIJI BANGUN SINERGI PEMBERANTASAN NARKOTIKA DI KAWASAN MELANESIA 14 Okt 2025
-
LANTIK PEJABAT BARU, KEPALA BNN RI TEGASKAN PENTINGNYA BERPIKIR STRATEGIS DAN BERGERAK TAKTIS 14 Okt 2025
-
SILATURAHMI KEPALA BNN RI DARI MASA KE MASA, TEGUHKAN KOMITMEN BERKELANJUTAN DALAM PERANG MELAWAN NARKOBA 14 Okt 2025
-
BNN HADIRI LOKAKARYA NASIONAL: DORONG KOLABORASI DEMI WUJUDKAN INDONESIA BERSIH NARKOBA 13 Okt 2025
-
BNN DAN KEMENAKER TEKEN PKS, DORONG PENEMPATAN SERTA PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA PASCA REHABILITASI 12 Okt 2025
-
BNN dan UI PAPARKAN HASIL STUDI KUALITATIF BUDAYA DAN KRIMINOLOGIS DI 14 LOKASI RAWAN NARKOBA 11 Okt 2025
-
BNN KEMBALI RAIH OPINI WTP DARI BPK, ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2024 10 Okt 2025
Populer
- BNN DAN ESQ CORP SINERGIKAN PENCEGAHAN NARKOBA BERBASIS NILAI SPIRITUAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER 08 Okt 2025
- BNN DAN PP MUHAMMADIYAH SEPAKAT PERKUAT SINERGI DAKWAH ANTI NARKOBA 01 Okt 2025
- BNN GELAR SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN BNN TAHUN 2025 15 Sep 2025
- OPERASI SENYAP BNN RI: 18 HARI, 11 TITIK, 11 JARINGAN RUNTUH 15 Sep 2025
- KUNJUNGI BALI, KEPALA BNN RI TINJAU LANGSUNG KANTOR BNN KOTA DENPASAR 18 Sep 2025
- JALIN SINERGI DENGAN MEDIA, KEPALA BNN RI GELAR NGOPI BARENG WARTAWAN 16 Sep 2025
- BNN DAN UNTAR SUSUN LANGKAH KOLABORATIF PERKUAT KAMPUS BERSINAR 16 Sep 2025