Skip to main content
UnggulanBerita UtamaBerita Satker

Bilateral Meeting Antara BNN RI Dengan LCDC LAOS Untuk Mengungkap Jaringan Internasional Golden Triangle

Bilateral Meeting Antara BNN RI Dengan LCDC LAOS Untuk Mengungkap Jaringan Internasional Golden Triangle
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Laos, Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) bertandang ke Laos untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Leo National Commission on Drug Control and Supervision (LCDC) guna membahas jaringan sindikat narkotika internasional di kawasan Golden Triangle, pada Selasa (6/12).

Dalam pertemuan yang merupakan implementasi dari MoU antara Indonesia dengan Laos dalam pengendalian narkotika, psikotropika, dan prekursor serta penyalahgunaan narkotika tersebut, Kepala BNN RI didampingi oleh Duta Besar RI Vientiane, R.P. Pratito Soeharyo, Direktur Intelijen Deputi Pemberantasan BNN RI, Brigjen. Pol. Ruddi Setiawan, S.I.K., S.H., M.H., dan Kelompok Ahli Bidang Kerja Sama Internasional, Ambassador Harry R.J. Kandou.

Delegasi Indonesia diterima dengan baik oleh Commissioner LCDC, Major General Khamking Phuilamanivong, yang dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Sekjen LCDC, Wakil Sekjen, dan para Direktur, serta para pejabat kementerian terkait.

Commissioner LCDC menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada delegasi BNN RI, karena kunjungan ini menjadi kunjungan pertama setelah dua tahun lebih dunia dilanda pandemi COVID-19.

Baca juga:  KARANG TARUNA PEDULI BAHAYA NARKOBA

Pada kesempatan tersebut, BNN RI dengan LCDC berdiskusi untuk membangun kerja sama dalam rangka mengungkap kejahatan narkotika jaringan internasional Golden Triangle yang merupakan salah satu pemasok narkotika terbesar ke Indonesia.

Tak hanya Indonesia, Laos pun nyatanya mengalami permasalahan yang sama dengan Indonesia. Selain menjadi tempat produksi narkotika, Laos juga menjadi titik transit bagi jaringan sindikat internasional Golden Triangle tersebut.

Diungkapkan bahwa Laos menjadi titik transit strategis dalam peta peredaran narkotika internasional. Kondisi geografis Laos yang berbatasan dengan Tiongkok dan Myanmar di bagian utara, dan sebagian besar perbatasan Laos dengan negara tetangga dibatasi oleh sungai Mekong, serta perbatasan dengan Myanmar sepanjang 450 km menjadi perhatian pemerintah Laos terkait peredaran narkotika.

Serupa dengan Thailand, narkotika yang paling banyak disalahgunakan di Laos adalah tablet methamphetamine/yaba dan methamphetamine kristal. Sedangkan modus operandi penyelundupan narkotika menggunakan kemasan teh dan kopi dengan huruf Tiongkok serta yang paling baru menggunakan kemasan Nescafe.

Dari pertemuan tersebut, disimpulkan bahwa kedua negara sepakat untuk saling bertukar informasi dan bekerja sama dalam mengungkap jaringan narkotika internasional Golden Triangle. Selain itu, kedua pihak juga sepakat melakukan kerja sama pelatihan dan pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta mengundang Commissioner LCDC pada pertemuan bilateral mendatang yang akan dilakukan di Bali, Indonesia.

Baca juga:  KUNJUNGI LIDO, KEPOLISIAN KOLOMBIA INGIN BERBAGI PENGALAMAN DENGAN BNN

#WARONDRUGS
#SPEEDUPNEVERLETUP

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel