Skip to main content
Artikel

Bersama Perang Melawan Penyalahgunaan Narkoba

Oleh 12 Apr 2013Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

1024×768 Normal 0 false false false /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:”Table Normal”; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:””; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;}Untuk menanggulangi masalah penyalahgunaan narkoba, BNN sudah banyak melakukan berbagai program, baik itu dari sisi pencegahan, pemberantasan, rehabilitasi dan juga pemberdayaan masyarakat, secara konsisten, terpadu dan sinergis, kata Kepala BNN Komjen Pol. Anang Iskandar, ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/4).Selanjutnya Mantan Gubernur Akpol Semarang ini, menjelaskan, bahwa keterlibatan seluruh elemen bangsa, dan juga masyarakat secara umum dalam upaya P4GN, semakin jelas, dengan telah dikeluarkannnya Instruksi Presiden No.12 Tahun 2011, Intinya adalah, presiden memerintahkan pada seluruh jajaran di Lembaga Pemerintah Kementerian, Non Kementerian, dan komponen masyarakat, untuk melaksanakan kegiatan pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, jelas Anang.Lalu, sebagai masyarakat, apa yang bisa dilakukan untuk melawan derasnya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba?Secara sederhana, kepedulian pada diri sendiri dan sesama harus ditingkatkan, Dari ruang lingkup terkecil yaitu keluarga, pengawasan kita pada anggota keluarga harus semakin ditingkatkan. Tak sedikit, keluarga yang baik-baik pun justru kecolongan, karena identifikasi penyalahgunaan narkoba sejak dini kurang diperhatikan, sehingga secara tiba-tiba ada anggota keluarga yang terkena penyalahgunaan narkoba, ujar Alumni Akpol tahun 1982 ini.Bagi pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur ini, pengawasan yang ketat, sudah mutlak dilakukan oleh setiap anggota keluarga. Artinya bukan hanya orang tua yang mengawasi anaknya, akan tetapi juga sebaliknya, Masih ingat kan kasus yang menimpa para selebritis, Doyok, Gogon, Derry, Polo, Ahmad Albar, dan juga Roy Marten. Semua nama tersebut adalah kepala keluarga, hal ini mengindikasikan bahwa penyalahgunaan narkoba ini bisa dilakukan juga oleh para orang tua, sehingga anak-anak mereka seharusnya melakukan pengawasan yang lebih maksimal, tandas jenderal bintang tiga ini.Bukan hanya di lingkungan keluarga, di lingkungan pendidikan pengawasan juga harus lebih ditingkatkan. Di beberapa sekolah, atau perguruan tinggi, pengawasan pada penyalahgunaan narkoba terus dimaksimalkan. Di perguruan tinggi seperti di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, membentuk pusat kajian penyalahgunaan narkoba. Universitas Trisakti juga telah membentuk satgas khusus yang anggotanya adalah mahasiswa itu sendiri yang bertugas untuk mensosialiasikan bahaya narkoba di lingkungan kampus. Begitu pun di Universitas Al Azhar. Sekelompok anak muda di kampus ini membentuk sebuah komunitas yang memegang misi untuk mengkampanyekan bahaya narkoba. Sementara itu, wujud yang paling konkret adalah, dengan pembentukan satgas anti narkoba yang terdiri dari dosen, karyawan, satpam, dan para mahasiswa di Universitas Pelita Harapan beberapa waktu lalu.Di lingkungan masyarakat perlu juga dibentuk komunitas-komunitas anti penyalahgunaan narkoba dengan menciptakan kampung-kampung bersih narkoba di seluruh Indonesia,Untuk menciptakan kampung bersih narkoba dan sekolah serta kampus bersih narkoba, kita akan menggelar adu kampung dan adu sekolah bersih narkoba di seluruh Indonesia dengan melibatkan berbagai elemen dan organisasi kemasyarakatan yang ada. Dengan terbentuknya kampung-kampung bersih narkoba, otomatis akan mempersempit ruang gerak para bandar dan menjaring para pecandu untuk bisa direhabilitasi, harap mantan Kadiv Humas Mabes Polri.Segala upaya yang positif dari berbagai komponen masyarakat, sudah sepatutnya diapresiasi dan didukung, sehingga upaya bersama melawan penyalahgunaan dan peredaran narkoba semakin maksimal, Jika seluruh komponen bangsa ini bersatu padu dan bergandengan tangan untuk menanggulangi masalah penyalahgunaan narkoba, maka bukan tidak mungkin, manifesto Indonesia Negeri Bebas Narkoba pada tahun 2015 nanti benar-benar terealisasi, pungkasnya.

Baca juga:  BNNK Gianyar Adakan Pembinaan KSPAN Di Lingkungan Sekolah SMA N 1 Payangan

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel