Skip to main content
Berita Utama

Berjuang Untuk Korban Narkoba Tak Perlu Tunggu Bertahun-Tahun

Oleh 29 Okt 2013Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Masalah adiksi narkoba di Indonesia sudah menyentuh level darurat. Karena itulah, mutlak diperlukan penanganan secara serius oleh semua pihak. Dalam konteks penanggulangan masalah narkoba, peran serta kaum ibu pada dasarnya dapat memberikan pengaruh yang besar dalam membantu pemulihan korban narkoba.Berdasarkan pengamatan dr Aisah Dahlan, seorang pakar adiksi Indonesia, penanganan narkoba oleh kaum perempuan khususnya kaum ibu dapat dimaksimalkan. Menurutnya, seseorang tidak perlu menunggu waktu untuk bertahun-tahun membekali dirinya dengan ilmu adiksi, lalu baru berjuang. Dengan pemahaman yang baru sedikitpun, para kaum perempuan bisa memberikan perannya dalam berjuang menanggulangi masalah narkoba, ujar Aisah, saat memberikan materi adiksi dalam program Pembekalan Rehabilitasi Adiksi Berbasis Masyarakat Pada Organisasi Masyarakat Wanita Keagamaan, di Wisma Wanita Islam, Jakarta Timur, Selasa (29/10).Pada hari ini kita belajar tentang inti-inti adiksi dari level yang sederhana, sehingga nanti dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, kata dr Aisah.Sesuai dengan pengalaman yang pernah dilakukannya, penanganan terhadap korban narkoba, dari cara yang sederhana yaitu dengan mencoba mengubah kebiasaan buruk penyalah guna narkoba. Hal penting yang harus diingat, berikan apresiasi atau pujian ketika ia melakuan perubahan yang baik, dan berikan teguran ketika dia melakukan kesalahan, imbau Aisah.Selain hal itu, kemampuan pendampingan dan konseling juga akan sangat diperlukan nantinya dalam menjalankan upaya rehabilitasi. Dalam upaya pendampingan, pejuang di bidang rehabilitasi harus memiliki kemampuan untuk mengarahkan si pecandu narkoba agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba kembali. Nasehat-nasehat itulah yang akan menjadi kekuatan bagi mereka untuk tetap clean dari penggunaan narkoba, katanya. Ajarkan mereka trik-trik untuk terhindar dari segala godaan narkoba baik dari dorongan diri maupun lingkungannya,imbuhnya.Ketika ditanya tentang potensi Pengurus Pusat Wanita Islam (PPWI) dalam menanggulangi masalah narkoba, Aisah menilai ormas ini memiliki elemen-elemen yang memadai untuk mendukung gerakan rehabilitasi adiksi berbasis masyarakat atau CBU (Community Based Unit). .Oleh karena itulah, BNN menggandeng organisasi masyarakat PPWI untuk ikut terlibat dalam memberikan pelayanan rehabilitasi berbasis masyarakat atau Community Based Unit (CBU). Sri Bardiyati, Kasubdit Komunitas Terapeutik Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat, mengatakan ke depan lembaga rehabilitasi seperti ini akan dimaksimalkan dalam sektor pendampingan dan konseling pada korban narkoba.Selain itu, ia juga mengatakan, dalam aspek preventif, ibu-ibu PPWI ini dapat menularkan informasi yang penting tentang bahaya narkoba kepada masyarakat di tengah-tengah kegiatan pengajian atau kegiatan-kegiatan sosial lainnya.Harapan BNN, ke depan lembaga ini juga dapat mengarahkan para penyalah guna narkoba untuk melaporkan dirinya ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) untuk selanjutnya dilakukan rehabilitasi pada mereka.Kepada seluruh peserta pembekalan yang nantinya akan berjuang dalam penanganan narkoba, Aisah Dahlan berpesan bahwa korban adiksi narkoba harus segera diberikan pertolongan, karena para penyalah guna narkoba masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya. Sekalipun sel-sel otak mereka sudah terbakar, akan tetapi mereka masih memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik, pungkas Aisah.

Baca juga:  KAMPANYE DAN DEKLARASI STOPNARKOBA DI CFD TAMAN BUNGKUL SURABAYA

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel