Skip to main content
Berita Utama

BENTENGI SISWA DARI ANCAMAN NARKOBA DAN PERGAULAN BEBAS

Oleh 03 Mei 2013Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

PANGANDARAN, – Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 02 Mei 2013, MTs Negeri Pangandaran menggelar Talk Show Bahaya Narkoba dan Pergaulan Bebas di lingkungan sekolah, dengan tujuan para siswa memiliki pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan keterampilan menolak bahaya narkoba dan pergaulan bebas, bertempat di Halaman MTsN Pangandaran pada Kamis (02/05).Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Hanif Hidayat, S.Pd., M.Pd. menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan Talk Show ini diikuti lebih dari 900 siswa di lingkungan MTsN Pangandaran, di samping siswa seluruh tenaga pendidik pun dilibatkan mengingat materi yang diangkat Bahaya Narkoba dan Pergaulan Bebas dan Pangandaran merupakan daerah tujuan wisata terbuka dari pengaruh luar dipandang perlu diadakannya kegiatan dimaksud.Kegiatan Sosialisasi ini dihadiri narasumber dari berbagai disiplin ilmu dan pekerjaan yaitu unsur BNNK Ciamis, Polsek Pangandaran, Medis, Ulama, serta mantan pecandu narkoba dengan harapan seluruh siswa di lingkungan MTs Pangandaran Tahu, Faham, Sadar dan Terampil Menolak baik ancaman narkoba maupun pergaulan bebas. Pemateri pertama dari BNNK Ciamis, Suhendi, SH. menegaskan bahwa, remaja beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas, dengan batas usia mulai 12-18 tahun, ditambah keinginan mencoba, terbuka oleh pengaruh luar, emosional labil, tidak suka menunggu dan kurang sabar, keluarga tidak harmonis, menjadi pemicu mengenal narkoba dan pergaulan bebas yang didukung lingkungan masyarakat permisif kurang peduli serta kondisi Pangandaran sebagai daerah tujuan wisata, tidak menutup kemungkinan indikator ini memudahkan anak remaja terlibat dengan narkoba dan pergaulan bebas. Jika salah satu siswa mencoba menyalahgunakan narkoba maka akan ketagihan dan jika lebih jauh maka akan kecanduan (addiction), dan jika tertolong maka akan mengalami kematian karena over dosis atau keracunan, hal ini semua sangat tidak kita harapkan, maka sebagai upaya lembaga pendidikan dalam membentengi anak didiknya dari ancaman narkoba dan pergaulan bebas, harus diawali oleh tenaga pendidiknya sendiri memberi keteladan seperti halnya tidak merokok di lingkungan sekolah, dan saat mengajar, kemudian adanya himbauan atau aturan yang tegas, serta dapat memotivasi anak didiknya untuk ikut berbagai pelatihan dan keterampilan yang dapat memupuk dan menumbuhkembangkan kemandirian, kejujuran dan tanggungjawab siswa baik untuk dirinya, orang tua, almamater, lebih jauhnya dapat dibanggakan oleh bangsa dan negara serta agama.Selanjutnya Ustadz Zamzam sebagai ketua mazlis taklim Cijoho Parigi dimana dakwahnya bukan hanya di Pandandaran dan sekitarnya namun sudah go internasional. Zamzam memberi motivasi kepada pada siswa agar terbebas dari permasalahan narkoba dan pergaulan bebas, kata kuncinya adalah Agama, karena jika seseorang memegang teguh agama serta menjalankan faham dan amaliahnya, Insya Allah selalu dalam lindungan Allah SWT dan selalu di tuntun ke jalan yang benar yaitu jalan yang di ridloi-Nya.Para siswapun dapat memetik pelajaran dari seorang mantan pecandu yaitu Yans Yunus Shadow, dimana Yans pernah bergaul dengan narkoba jenis obat-obatan sejak duduk di bangku SMP yang lebih jauhnya terlibat dengan masalah hukum, namun sekarang sadar bahwa narkoba bukanlah teman sejati namun pembunuh berdarah dingin yang suatu saat dapat merenggut nyawa kita, Yans pun saat ini menjadi seniman dimana lagu ciptaanya di inspirasi saat berada dibalik jeruji besi, dan Alhamdulillah sekarang terjauh dari lingkungan narkoba lebih menggeluti dunia wiraswastanya.Salah satu indikator pergaulan bebas adalah seks bebas, hal ini disampaikan oleh dr. Erwin M. Thamrin, petugas Puskesmas Padaherang memberikan gambarannya tentang bahayanya seks bebas, dimana usia remaja rentan dari penyimpangan perilaku, jika mengambil kata dasar seks yang tidak diikuti dengan kata bebas maka akan aman, karena seks itu sendiri adalah fitrah manusia baik laki-laki maupun perempuan, namun jika diikuti dengan kata bebas dapat memperburuk kesehatan dan gerbang menuju HIV/AIDs, hal ini berdampak pada perilaku, dan sikap baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.Pemateri terakhir disampaikan oleh Aldi dari Polsek Pangandaran, Aldi menghimbau kepada para siswa untuk menjauhi penyalahgunaan narkoba, karena dapat memicu pertentangan dengan orang lain dan krimiminalitas, serta sebagai siswa harus dapat menjaga pergaulan, memilah dan memilih teman bergaul, apakah positif atau negatif, dengan demikian dapat terhindar dari pergaulan bebas yang merugikan diri kita sendiri, keluarga, nama baik sekolah, dan masyarakat. (bnnk ciamis)

Baca juga:  PEGAWAI PT. PLN ( PERSERO ) RAYON MENGWI LAKUKAN TES URINE GUNA MEWUJUDKAN LINGKUNGAN KERJA BEBAS NARKOBA.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel