Skip to main content
Berita SatkerBidang Pemberdayaan MasyarakatFoto

Pembinaan teknis bagi satker pelaksana Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Aceh

Oleh 03 Mar 2023Maret 4th, 2023Tidak ada komentar
Pembinaan teknis bagi satker pelaksana Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Aceh
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Pembinaan teknis bagi satker pelaksana Pemberdayaan Alternatif di Provinsi AcehBNN.GO.ID. Aceh Utara, 1 Maret 2023. Direktorat Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat laksanakan kegiatan Pembinaan teknis bagi satker pelaksana Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Aceh (Lhokseumawe, Aceh Utara) pada tanggal 28 Februari s.d. 2 Maret 2023. Adapun hasil dari kegiatan ini dilaksanakan audiensi, diantaranya:

1. Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Utara*
Diterima oleh Sekretaris Dinas (Bapak Drs. Popon)
*Hasil :*
Ketua tim III menyampikan maksud dan tujuan dilaksanakan audiensi tersebut.
Maksud dilaksanakan kegiatan ini adalah menginformasikan tentang pelaksanaan program Pemberdayaan Alternatif di kawasan tanaman terlarang sesuai dengan tahapan pada juknis penanganan kawasan tanaman terlarang mengajak Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja Kabupaten Aceh Utara utk berkomitmen dan berperan aktif pada penanganan kawasan tanaman terlarang di Kecamatan Sawang.

Tahun 2023 – 2027, Program GDAD akan dilaksanakan di Lhokseumawe. Tahun 2023, ada 5 desa yang dijadikan kawasan binaan BNN Pusat dan BNNK Lhokseumawe
BNN Pusat menyasar Desa Jurong (Kecamatan Sawang)
BNNK Lhokseumawe menyasar :
1. Gampong Sawang
2. Gampong Riseeh Tunong
3. Gampong Teupin Reusep
4. Gampong Blang Manyak
Kelima kawasan ini merupakan desa rawan Narkoba berstatus bahaya Narkoba

Intervensi yang dilaksanakan BNN terhadap masyarakat Kecamatan Sawang diantaranya adalah :
1. Sosialisasi dan Edukasi
2. Pembinaan Tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda serta kelompok masyarakat
3. Pengembangan wirausaha lifeskill
4. Rehabilitasi (IBM)
5. Pemberantasan (Pemusnahan ladang ganja)

BNN memohon dukungan Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja utk dapat mengintervensi masyarakat kecamatan sawang melalui program-program yg dimiliki Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja

Dinas penanaman modal bidang Pemasaran mempunyai program Dana alokasi khusus (DAK) utk pelaku usaha.
Sedangkan Bidang tenaga kerja juga mempunyai program pelatihan lifeskill utk masyarakat ekstrim miskin. Dinas penanaman modal dan tenaga kerja akan menyasar masyarakat sawang utk dijadikan peserta pelatihan.
Dinas Penanaman modal juga memiliki gedung pelatihan, program lifeskill perbengkelan, komputer yang akan dilatih oleh Praktisi yg memiliki sertifikat

Pemerintah pusat memberikan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) yg akan diselenggarakan pelatihan utk masyarakat Klaster kompetensi yaitu masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan dan masyakat ekstrim miskin.
Pelatihan dilaksanakan selama 3 bulan. Peserta akan dilatih disuatu tempat, diberikan pelatihan, konsumsi dan transportasi serta pd akhir pelatihan diberikan sertifikat.

Akan dilaksanakan rapat kerja pada Tgl 6-9 maret dengan peserta para pelaku usaha sebanyak 30 pelaku usaha di Kab Aceh Utara

Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja berkomitmen dan siap berperan aktif daam program penanganan kawasan tanaman terlarang di kecamatan Sawang. Dinas Penanaman modal dan tenaga kerja akan mengunci sasaran peserta pelatihan yg akan dilatih di BLKI milik Dinas Tenaga Kerja yaitu masyarakat di 5 desa di kecamatan sawang

Baca juga:  PEMBINAAN TEKNIS BAGI SATKER PELAKSANA GDAD DI PROVINSI ACEH

*2. DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN ACEH UTARA*

Diterima oleh Plh. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Utara (Kabid Perindustrian) Bapak Irwandi didampingi oleh para kabid yaitu :
1. Kabid Koperasi
2. Kabid Penataan Pasar dan Pelayanan Retribusi
3. Kasi Koperasi
4. Kasi UKM
Tempat : Ruang Rapat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Utara

*Hasil :*
Ketua tim III menyampikan maksud dan tujuan dilaksanakan audiensi ini. BNN mengintervensi masyarakat di 5 desa di kecamatan Sawang.
BNN mengharapkan dapat mensinergikan Program Penanganan Kawasan Tanaman Terlarang dengan Program yg dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Beberapa bidang yang bisa disinergikan adalah :
1. Pengembangan wirausaha / Pelatihan
2. Packaging produk
3. Pemasaran produk
4. Usaha kecil dan menengah melalui dekranasda
5. Pendirian koperasi

Tahun 2022, masyarakat desa jurog telah diberikan pelatihan batik ecoprint. Diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh Disperindag melalui pemberian modal, pelatihan lanjutan dan pemasaran produk.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan memiliki program pada tahun 2022 dengan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA). Dinas Perindag melakukan intervensi masyarakat melalui pelatihan tata busana / menjahit yang dilaksanakan di sentra bordir muara baru. Peserta adalah masyarakat Aceh Utara sebanyak 50 orang

Dinas Perindag dan koperasi UKM telah mendirikan 490 koperasi namun yg aktif hanya 170 Koperasi
Sesuai dengan PP nomor 7 tahun 2021, dinas membina usaha mikro dan usaha kecil. Ada 16.956 UMKM di 27 Kabupaten di provinsi Aceh.
Pada kecamatan sawang ada UKM bidang perkebunan karet dan sudah mendirikan koperasi perkebunan karet dan masih aktif.

Program yg telah dilaksanakan Disperindag :
1. pelatihan pembukuan, neraca koperasi
2. Pelatihan kewirausahaan, pemasaran , digitalisasi marketing
3. Pemberian saranan pabrik atau pengolahan pupuk organik
4. Penyuluhan perkoperasian

Desa teupi resin, ada pemanfaatan dana desa utk modal koperasi dan simpan pinjam untuk kelompok Usaha Mikro
Disperindag juga melakukan survey pasar untuk melihat inflasi bahan pokok dan penting

Komitmen dari Disperindag, Koperasi dan UKM adalah akan membuat perencaan kegiatan dan anggaran yg akan menyasar masyarakat kawasan tanaman terlarang yg berstatus bahaya di 5 desa tersebut. Pada tahun 2023 ini, program yg telah direncanakan sebelumnya akan diusahakan utk diambil dari masyarakat kelima desa tersebut.

Plt Kadis perindag juga akan menyampaikan kepada dinas pendidikan utk menyasar masyarakat di 5 desa tersebut melalui program kewirausahaan bagi masyarakat yg putus sekolah.

Baca juga:  BNN RI Bentengi Masyarakat Pada Kawasan Narkoba melalui Bimbingan Teknis Life Skill

3. Desa Jurong Diterima oleh Keuchik Desa Jurong (Bapak Zainudin) didampingi oleh Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya di Balai Desa Jurong.

Hasil :
Keuchik Jurong menginginkan adanya perubahan perekonomian utk masyarakat desa jurong
Pelaku penanam ganja di desa jurong adalah bukan penduduk setempat. Sebagian besar pekerjaan masyarakat adalah sbg bertani dan berkebun dgn varietas tanaman yaitu Pinang dan coklat

Panitia menyampaikan maksud dan tujuan mengunjungi desa jurong di kecamatan sawang ini. BNN melalui Pemberdayaan Alternatif mempunya program Penanganan Kawasan Tanaman Terlarang di Desa Jurong pada tahun 2023-2027
BNN bekerja sama dengan bbrp stakeholder di Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Utara diantaranya Dinas Pertanian, Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM.
Dinas pertanian akan memberikan pelatihan budidaya cabai, jahe, pinang yang disesuaikan dengan kesepakatan dengan masyarakat melalui pembentukan kelompok tani terlebih dahulu.
Dinas penanaman modal dan tenaga kerja berencana akan memberikan pelatihan masyarakat yg diselenggarakan di BLKI sesuai dengan program yg ada.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi akan memberikan bbrp pelatihan dan pendirian koperasi

Perangkat desa memberikan masukan perihal varietas tanaman yang cocok ditanam pada lahan di desa jurong, diantaranya adalah :
1. Cabai
2. Jahe Merah
3. Kopi
4. Coklat
5. Sawit
6. Pinang

Umumnya Minat masyarakat adalah bertani dan berkebun. Dan ibu-ibu yg berdomisili di desa jurong memiliki kemampuan menjahit karena sebelumnya pernah diberikan pelatihan menjahit oleh Pemerintah Daerah setempat.
Bapak-bapak di desa jurong juga memiliki minta pada pembuatan pakan ternak dari kulit coklat.

ada 3 dusun di Desa Jurong Kecamatan Sawang diantaranya : Cot Rowatu (70 KK) , Cot Gulumpang (170 KK) dan Dusun Induk Jurong (90 KK)

4. Dusun Cot Rowatu
Tim selanjutnya mengunjungi Dusun Cot Rowatu didampingi oleh Keuchik Jurong dan perangkat desa. Tim diterima oleh Kepala Dusun Cot Rowatu (Bapak Abdul Aziz Ahmad).
Kepala dusun memberikan informasi kalau pelaku penanam ganja adalah masyarakat luar namun stigma negatif nya pada masyarakat jurong krna lokasi penanaman ganja ada di desa jurong.
Masyarakat juga pernah diancam oleh pihak2 tertentu apabila melaporkan ke aparat hukum terkait penanaman ganja sehingga masyarakat takut dan merasa terancam. Masyarakat berharap sering diadakannya kegiatan yg diselenggarakan pemerintah agar masyarakat memiliki kesibukan selain menanam pinang. Saat ini harga pinang di pasaran sedang merosot.
Sehingga jgn sampai masyarakat menerima bujuk rayu dari para bandar utk menanam ganja krna himpitan ekonomi.
Di dusun cot rowatu juga sangat sulit air. Pengairan dari bendungan tidak mengalir ke dusun ini.

Baca juga:  BNN RI Adakan Monev dengan Komponen Masyarakat Guna Optimalisasi Kerja Sama

Kepala dusun mengharapkan BNN bersama pemerintah daerah dapat memberikan pelatihan dan ada pendampingan dari para praktisi sehingga hasilnya dapat maksimal
Di dusun Cot Rowatu, belum terbentuk kelompok tani.
Masyarakat pernah membuat proposal ke Dewan Kabupaten terkait perbaikan jalan melalui salah satu anggota dewan yg merupakan putra daerah sebagai sarana transportasi pengiriman buah pinang ke pasaran

5. Bank Indonesia
Tim diterima oleh kepala unit data dan kehumasan (Tatag budiarto A) beserta staf
Ketua tim menyampaikan maksud dan tujuan audiensi
BNN akan mengintervensi masyarakat pada kawasan tanaman terlarang di 5 desa di kecamatan sawang.
BNN mengajak Bank Indonesia utk sama2 mengintervensi ke 5 desa tsb. Kami mengharapkan bank indonesia Lhokseumawe mengintervensi kawasan tanaman terlarang dengan program yg dimiliki oleh Bank Indonesia
Direktorat Dayatif akan melakukan alih fungsi lahan eradikasi ganja menjadi tanaman produktif yg legal. Selain itu, BNN akan menberikan pelatihan pengembangan kewirausahaan bagi masyarakat

Bank indonesia telah melakukan program Generasi Emas Teman Sebaya yg menyasar pelajar SMA dengan diberikan kegiatan agar pelajar cukup sibuk dan tidak melakukan penyalahgunaan Narkoba

Bank indonesia ada program ketahanan pangan yaitu Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan. Pelaksanaan nya ada prosedur dan beberapa persyaratan yg harus dipenuhi yaitu :
1. Tepat sasaran dengan dilakukan survei dan harus disasar yaitu kelompok tani dan tdk perorangan
2. Dilihat prospek kedepannya
3. Melalui Seleksi sesuai dgn kriteria dari Bank Indonesia
4. Monitoring Program yg telah dilaksanakan setiap bulan
5. Legalitas

Bank Indonesia menanyakan keamanan pada saat melakukan survei dan monitoring.
Ketua Tim menjawab bahwa keuchik desa jurong dan perangkat desa bahu membahu utk mengubah stigma negatif masyarakat awam dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sehingga adanya komitmen utk merubah stigma tersebut.
Personil Bnnk lhokseumawe (anggota polri) juga akan mendampingi bank indonesia pada saat melaksanakan survei ke lokasi

Subkoordinator bnnk lhokseumawe menyampaikan masyarakat Sawang baru ada kelompok tani Pinang. Program bantuan Bank Indonesia berencana akan memberikan bantuan kpd masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat yaitu melalui pelatihan utk masyarakat dmyg bedomisili di kecamatan sawang yang didahului dengan pengecekan lahan dan dianalisa sesuai dengan kriteria dan rambu2 yg dimiliki bank indonesia.

Pembinaan teknis bagi satker pelaksana Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Aceh

Pembinaan teknis bagi satker pelaksana Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Aceh

Pembinaan teknis bagi satker pelaksana Pemberdayaan Alternatif di Provinsi Aceh#War on Drugs
#speed up never let up

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel