
#BNN#StopNarkoba#CegahNarkoba. BNN.GO.ID. Kegiatan Pemetaan Potensi Kawasan Rawan Narkoba di Provinsi Kepulauan Riau. Selasa 23 Februari 2021.
Hasil Pemetaan Potensi Kawasan Rawan :
1. Audiensi di Kantor Walikota Batam
Diterima oleh Asisten Walikota Bid.Pemerintahan (Drs.Yusfa Hendri,M.Si)
Kepala Kesbangpol Kota Batam (Riama Manurung,S.H.M.H)
Kasi Monev menyampaikan terdapat 11 kawasan rawan di Provinsi Riau. Kota Batam sendiri ada 6 kawasan rawan Narkoba yaitu : Tanjung Uma, Muka Kuning (Kampung Aceh), Tanjung Sari (Belakang Padang), Sekanak Layar,Kampung Melayu Panglong,Tanjung Riau. Salah satu yang akan dilakukan pembinaan tahun ini adalah di Tanjung Uma. Dari informasi yang didapat untuk di Tanjung Uma masyarakatnya masih sulit untuk diajak komunikasi bila diminta informasi apabila terjadi kasus. Tanjung Uma berstatus Bahaya. Dalam pembinaan Kawasan rawan Narkoba BNN tidak bisa bekerja sendiri, BNN membutuhkan bantuan dari seluruh pihak karena itulah diperlukannya sinergi yang kuat seluruh pihak. Mulai dari merubah mindset masyarakat kawasan rawan. BNN memiliki program Indonesia Bersinar yang dimulai dari desa bersinar,kelurahan bersinar,kecamatan bersinar. Sebelumnya telah dilaksanakan pemetaan kawasan rawan Narkoba oleh BNNP. Saat ini BNN melakukan pemetaan potensi yang ada di masyarakat kawaaan rawan Narkoba. Potensi apa yang dimiliki masyarakat tersebut yang dapat diberikan melalui pelatihan life skill. Sebelum pelaksanaan pelatihan life skill,akan diadakan kegiatan Raker Stakeholder dan Bimtek pendamping.Melalui Raker Stakeholder berharap akan terbentuk sinergi kuat para stakeholder dan berkelanjutan dalam melakukan pembinaan kawasan rawan. Melalui Bimtek pendamping,akan di lantik sebanyak 10 org yang melibatkan Tokoh Masyarakat,Tokoh agama dan Tokoh Pemuda didalamnya sebagai kepanjangan tangan BNN untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan melakukan pembinaan. BNN tidak hanya memberikan pelatihan life skill saja,tetapi juga membantu dalam pemasaran produk tersebut melalui Toko Stop Narkoba yang dimiliki oleh BNN. BNN berharap Pemerintah daerah ikut serta dalam pembinaan masyarakat kawasan rawan sehingga program yang diberikan kepada masyarakat dapat benar benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh pihak terutama masyarakat kawasan itu sendiri.
Asisten Walaikota Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Batam merupakan kepulauan yang memiliki banyak pulau-pulau kecil tanpa pagar batas dengan negara lain, sehingga sangat memungkinkan terjadi penyelundupan Narkoba melalui laut . Selain itu faktor banyaknya jalur tikus juga memudahkan para bandar menyelundupkan barang haram tersebut masuk ke Indonesia melalui jalur laut. Potensi yang dimiliki oleh masyarakat Tanjung Uma adalah hasil laut, dari hasil laut itu dapat dimanfaatkan untuk makanan atau cemilan berbahan dasar ikan laut. Pemerintah kota Batam akan membantu melalui Dinas Perikanan nantinya dalam membina masyarakat kawasan rawan Narkoba. Dlm waktu dekat pemkot berencana melakukan FGD dengan kelurahan,kecamatan,TNI/Polri,Tokoh Masyarakat,Tokoh Agama,Tokoh Pemuda dan masyarakat untuk membahas Program P4GN,Kelurahan Bersinar. Bersama-sama mencanangkan Kelurahan Bersinar dengan membuat struktur Kelurahan,kegiatan rutin seperti tes urin dengan diambilkan anggaran dari Kesbangpol. Dalam hasil tes urin nanti apabila ada yang positif,akan diarahkan rehabilitasi kemudian program pemberdayaan dengan memberikan program unggulan salah satu contohnya dengan budidaya tanaman jahe merah. Program ini akan berlanjut ditahun berikutnya di kelurahan lainnya. Untuk itu pemerintah kota membutuhkan data dalam rencana pelaksanaan kegiatan tersebut.
Kepala Kesbangpol Kota Batam
Selama ini Kesbangpol selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan BNNK Batam. Tahun 2012 kesbang telah melakukan MOU dgn BNNK Batam. Di Tanjung Riau sudah di buat Kelurahan Barsinar.Beberapa OPD, dimana kesbangpol sebagai leading sector program P4GN sudah dimasukan. Sebagai leading sector Kesbangpol siap mendukung program BNN karena Narkoba merupakan masalah bersama,masalah berkaitan dengan anak bangsa tidak bisa sendiri-sendiri. Dalam pelaksanakan Kelurahan Bersinar rencananya akan dilaksanakan di 15 kelurahan dan sudah dimasukkan dalam Renja Kesbangpol. Dalam pelaksanaan program yang berkaitan dengan P4GN Kesbangpol bersinergi dengan BNN,Dinas Kesehatan,Dinas Sosial,Dinas Pemberdayaan Perempuan dan anak.
2. Koordinasi dgn Polsek Lubuk Baja
Diterima oleh Reskrim Polsek Lubuk Baja Iptu Haris B Nasutioan,S.T.K
Kasi Monev Masyarakat Perkotaan memyampaikan maksud dan tujuan Pemetaan Potensi Pada Masyarakat Rawan Narkoba di Provinsi Kepulauan Riau. Indonesia memiliki 654 kawasan Rawan Narkoba yang tersebar di Indonesia. Provinsi Kepri memiliki 11 kawasan rawan Narkoba. Dari 11 kawasan rawan tersebut,kawasan yang akan dibina tahun ini adalah Kelurahan Tanjung Uma,Kecamatan Lubuk Baja,Kota Batam dengan status Bahaya. Kedepannya diharapkan sinergi antara BNN dengan Kepolisian dalam hal ini Polsek dapat terjalin khususnya melalui Bhabinkamtibmas yang berhubungan langsung dengan Masyarakat di tanjung umma.
Dalam kesempatan ini, Kanit Reskrim menyampaikan Masyarakat Tanjung Uma masih primitif dan tertutup.Mereka akan tutup mulut apabila ada kasus kejahatan yang berkaitan dengan saudara mereka,Tetapi kalau tidak ada kaitannya dengan saudara mereka,mereka, Masyarakat Tanjung Uma susah menerima penjelasan.Mereka hanya mau mendengar tokoh masyarakat setempat. Sampai saat ini masih banyak penangkapan kasus Narkoba di Tanjung Uma dan sekitaran pasar induk di depan kawasan Tanjung Uma.Pekerjaan masyarakat disana Nelayan dan buruh.Suku yang ada di Tanjung Uma adalah melayu dan bukit Timur (Flores). Kejahatan Narkoba di Tanjung Uma sangat kompleks, mulai dari penyalahgunaan,peredaran gelap sampai dengan bandar ada di sana.Polsek Lubuk Baja siap mendukung kegiatan BNN dalam pembinaan di Tanjung Uma dengan melibatkan Bhabinkamtibmas.
3. Koordinasi dengan Kelurahan Tanjung Uma.
Diterima oleh Sekretaris Lurah Tanjung Uma, Muh. Sholeh Mudhakir, S.E
Berharap sinergi dengan kelurahan dan kecamatan dalam melakukan pembinaan di Tanjung Uma demi mewujudkan desa bersinar, Kelurahan Bersinar,Kecamatan Bersinar dalam mewujudkan Indonesia Bersinar. Apa yang nanti dilaksanakan dan dilakukan oleh BNN kedepannya diharapkan pemda dan stakeholder disini dapat melanjutkannya dengan memantau dan mengarahkan masyarakat disana agar mereka tidak kembali terjerumus ke dalam Narkoba. Dalam pemberdayaan tidak hanya masyarakat sebagai penyalahguna ataupun mantan penyalahguna dan bandar tetapi masyarakat yang belum terpapar Narkoba pun harus dilibatkan agar mereka tetap aman,sehat dan tidak terjerumus dalam kejahatan Narkoba. Dg terbentuknya pendamping sebagai kepanjangan tangan BNN dalam membina kawasan rawan Narkoba dengan tujuan memutus rantai penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. BNN memberikan pelatihan life skill bagi mereka agar memiliki keterampilan demi hidup lebih baik dan tidak terjerumus dalam kejahatan Narkoba. Setelah diberikan pelatihan,hasil karya warga binaan dapat dipasarkan melalui Toko Stop Narkoba.
Sekretaris Kelurahan…
Dulu bekerjasama dengan BNNK Kota dalam penyuluhan bahaya Narkoba sebagai pengetahuan masyarakat akan bahaya Narkoba. Namun saat ini kelurahan sudah tidak ada komunikasi dengan BNNK lagi. Untuk menemui masyarakat di Tanjung Uma sangat beresiko, jadi selama ini kelurahan kalau menemui masyarakat disana dengan mengajak bertemu diluar dengan mengajak makan atau minum kopi agar lebih mudah komunikasinya,kalau tidak bs mengambil hsti mereka tidak akan berhasil komunikasi dg mereka. Kelurahan siap mendukung kegiatan BNN, kelurahan akan membantu BNN untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat dalam upaya pembinaan kawasan rawan. Masyarakat di Tanjung Uma sering bertransaksi Narkoba dilaut salah satunya dibarter dengan rokok, namun pihak kelurahan walaupun mengetahui,tidak dapat berbuat apa-apa karena menyangkut keselamatan diri dan keluarga. Masyarakat di sana yang terlibat kejahatan Narkoba memiliki Boat yang diparkir dibelakang rumah mereka , jadi saat ingin transaksi ataupun mereka mendapat info ada barang yang datang, dengan mudah mereka langsung pergi ke laut menggunakan boat mereka itu. Untuk masuk ke kawasan itu juga harus mengajak tokoh masyarakat,agama dan pemuda unk bisa berkomunikasi dengan masyarakat di sana.
4. Peninjauan Lokasi kawasan Rawan Narkoba di Tanjung Uma
Tanjung Uma merupakan kawasan pesisir dekat dengan laut berbatasan langsung dengan negara tetangga Singapura. Masyarakat tanjung Uma terdiri dari suku Melayu dan Flores. Masyarakat yang berasal dari Flores terkenal dengan sebutan Bumi Timur. Rumah tempat tinggal masyarakat Tanjung Uma rata-rata rumah panggung di bibir pantai. Mata pencaharian masyarakat Tanjung Uma laki-lakinya sebagian besar sebagai Nelayan, para ibu bekerja dengan membuka warung kecil di rumah mereka dan menjadi pembantu rumah tangga di Sei Jodo dan Kepulauan Karimun. Para Ibu ada yang bekerja menetap pulang hanya pada akhir pekan saja, sebagian setiap harinya Pulang pergi. Para ibu yang bekerja Pulang pergi Tanjung Uma-Sei Jodo/Kepulauan Karimun inilah yang sering dimanfaatkan bandar untuk membawa Narkoba asal Malaysia/Singapura sampai di Tanjung Uma. Penjemputan barang haram tersebut pun tidak sampai di tepi pantai dengan gang yang sangat sempit. Mereka melakukan transaksi masih dilaut. Narkoba tersebut di ambil oleh para penjemput yang sudah menjadi langganan bandar. Anak-anak di Tanjung Uma sebagian besar masih bersekolah,mereka pun dimanfaatkan oleh para bandar sebagai mata-mata kalau ada orang asing masuk ke kawasan mereka dan ada juga yang dijadikan kurir. Sampai saat ini masyarakat Tanjung Uma masih sulit untuk diajak berkomunikasi dan kecurigaan mereka terhadap orang asing yang masuk Tanjung Uma masih sangat tinggi. Untuk dapat masuk ke kawasan harus menggandeng Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda setempat. Di Tanjung Uma terdapat banyak jalur Tikus sehingga memudahlan para bandar melakuan transaksi dengan memanfaatkan para nelayan. Di sana juga terdapat beberapa pengusaha speed boat yang disewakan untuk membawa barang,speed boat tersebut diparkir dibelakang rumah nelayan untuk memudahkan menjemput barang datang dan pergi serta mengantar orang kaya disana untuk menyeberang ke Harbour Bay. Polisi, Babinsa dan Satpol PP pun kesulitan masuk kesana, karena masyarakatnya berani melawan petugas, bahkan pernah kendaraan Satpol PP ditutupin sampah dan ada juga petugas yang di sandera.

Peninjauan lokasi Kawasan Rawan Narkoba di Kel. Tanjung Uma
========================
# War on Drugs
# Hidup 100 persen
# sadar_sehat_produktif_bahagia