
Dalam kegiatan press release akhir tahun yang digelar pada Rabu (29/12), Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose menyampaikan seluruh pencapaian kinerjanya dalam upaya War on Drugs. Kepala BNN menyampaikan secara rinci seluruh hasil kinerja yang telah dilakukan dari mulai upaya pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, kerja sama hingga pemberantasan.
Ditemui usai memberikan sambutan, Kepala BNN RI menekankan pihaknya tetap melaksanakan operasi jelang pergantian tahun dalam rangka upaya pencegahan. Ia menekankan bahwa upaya preventif itu lebih utama, melalui penyampaian informasi dan edukasi namun tetap dibarengi dengan upaya hard power atau pemberantasan.
Menurut Kepala BNN RI, upaya penanggulangan narkotika harus serius karena dari hasil penelitian terbaru hasil kerja sama dengan BRIN dan BPS, terjadi peningkatan prevalensi penyalahgunaan narkotika pada kategori setahun pakai dari 1,80% di tahun 2019 menjadi 1,95% atau setara dengan 3,6 juta orang di tahun 2021. Kondisi tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat stress atau depresi masyarakat sehingga terjadi peningkatan penyalahgunaan narkotika terutama di tengah kondisi pandemi.
Penyalahgunaan narkoba yang meningkat juga tidak lepas dari masih banyaknya penyelundupan, terutama melalui jalur laut. Kepala BNN RI menyebutkan lebih dari 90% penyelundupan narkoba melalui jalur laut. Salah satu jaringan yang menjadi permasalahan saat ini berasal dari Golden Triangle, khususnya di daerah Myanmar di mana bisnis narkobanya dijaga oleh pasukan bersenjata.
Sebagai upaya proteksi dari masuknya barang dari luar negeri, BNN terus melaksanakan operasi bersama dengan para stakeholders, terutama di berbagai wilayah perbatasan laut. Di samping itu, Kepala BNN RI mengungkapkan pentingnya kerja sama dengan para duta besar di Asia Tenggara untuk memahami perkembangan baik geostrategis maupun geopolitik.
Sementara itu, dalam konteks pentingnya rehabilitasi, Kepala BNN mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk melaksanakan program lapas bersinar. Selain itu pula, kerja sama juga dilakukan dengan Polri sehingga para penyalah guna narkoba ini tidak dibawa ke dalam proses criminal justice system, melalui tim asesmen terpadu dalam rangka menyelamatkan anak bangsa.
Berbagai upaya yang telah dilakukan BNN mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya dari anggota Komisi 3 DPR RI, Arteria Dahlan. Menanggapi pemaparan Kepala BNN dalam kegiatan press release akhir tahun, Arteria mengatakan hal tersebut merupakan perwujudan kerja hebat dari BNN melalui kolaborasi, dan gotong royong dengan instansi terkait lainnya.
Tak lupa Arteria juga memberikan apresiasi khusus atas pencapaian BNN dalam hard power approach, karena dengan anggaran kecil tapi mampu menghasilkan karya hebat berupa pengungkapan kasus hingga tiga ton sabu dalam setahun. Menutup pernyataannya, Arteria berharap agar kerja hebat, keras, cerdas dan berani dari BNN terus dipertahankan dan menjadi contoh untuk instansi lainnya. (BK)
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn