Skip to main content
Berita UtamaSekretariat Utama

Tindaklanjuti Pemetaan Wilayah Rawan Narkoba Di Jawa Tengah, BNN Gelar Rapat Kerja Sinergitas Stakeholder

Kepala BNN RI Beserta Seluruh Kepala BNN Provinsi Mengikuti Pelatihan Menembak
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

BNN.GO.ID – Semarang, Beberapa waktu lalu, Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional, lakukan pemetaan kawasan rawan narkotika di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Hasilnya, terdapat 20 kawasan rawan narkoba, 11 diantaranya berada di kota Semarang, dan 9 di wilayah lainnya tersebar di beberapa titik kawasan Semarang.

Menindaklanjuti hasil pemetaan tersebut, Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat menggelar Rapat Kerja Sinergitas Stakeholder Pada Kawasan Rawan Narkoba di Kota Semarang, Jawa Tengah. Tak hanya Kota Semarang, BNN mengundang seluruh pemangku kebijakan di wilayah Jawa Tengah untuk turut berdiskusi menentukan langkah kedepan menghadapi permasalahan Narkoba.

Mewakili Deputi Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Deputi Pemberdayaan Masyarakat, Titik Trimulyani, SE, secara resmi membuka Rapat Kerja tersebut dihadapan 50 tamu undangan di Aula Hotel Ciputra, Semarang, Rabu (24/3). Dalam sambutannya, Titik menyampaikan pentingnya rapat kerja ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dan kesamaan persepsi dalam mendukung program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)

Baca juga:  PD Owabong Serahkan Tenda Untuk Sosialisasi Bahaya Narkoba

Meski ditengah pandemik covid-19, pihaknya terus berupaya mencari solusi atas permasalahan narkoba di beberapa kawasan rawan Narkoba di Indonesia. Titik menambahkan, pandemik Covid-19 memberi dampak yang cukup besar bagi peredaran gelap narkotika.

“Pandemik covid 19 memberi dampak besar, salah satunya adalah munculnya berbagai modus baru peredaran narkotika,” ujar Titik.

Polwan berpangkat Kompol ini menilai penanganan bahaya narkoba harus dilakukan secara holistic dan terintegrasi. Ditambah dunia sedang dilanda pendemik yang berpengaruh terhadap semua sistem dan sendi kehidupan manusia.

Salah satu narasumber yang hadir dalam Rapat Kerja tersebut, Budi Sudaryanto, Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro (Undip), berpendapat peran berbagai elemen masyarakat sangat dibutuhkan. Sebagai perwakilan dari Undip, Budi Sudaryanto sangat menyambut niat baik BNN untuk berkolaborasi dengan pihaknya dalam memberantas Narkoba di lingkungan Undip.

“Berbagai upaya telah kami lakukan, kami menyediakan fasilitas umum seperti puskesmas, sosialisasi bahaya narkoba, dan sarana kesehatan lainnya sebagai bentuk kepedulian kami terhadap Permasalahan Narkoba”, katanya.

Baca juga:  Kegiatan Rapat Penyusunan DAINAP (Drug Abuse Information Network for Asia Pacific)

Budi Sudaryanto mengatakan pihaknya pun telah lama menjalin kerjasama terkait penanggulangan narkoba baik dengan BNN setempat maupun pihak terkait lainnya. Tak hanya itu, Undip juga telah menerapkan beberapa aturan dalam mendukung P4GN di Lingkungannya. Salah satunya adalah dengan melakukan test urine terhadap mahasiswa baru, dan mewajibkan mahasiswanya untuk kembali melakukan test urin saat akan menjalani ujian kelulusan.

BNN berharap, apa yang tengah diupayakan ini dapat membuahkan hasil yang cukup signifikan dalam menekan angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Kedepan, BNN akan terus berinovasi dalam memberikan solusi terbaik bagi masyarakat yang tinggal kawasan rawan narkoba di Indonesia. (VDY)

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn

#WarOnDrugs
#IndonesiaBersinar

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel