Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Dr. Petrus Reinhard Golose, menerima kunjungan Kepala Pusat Laboratorium Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI), Marsekal Pertama TNI Suroto, S.T., M.A.P., di ruang kerjanya, Markas Besar BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Senin (15/5).
Kunjungan Kepala Pusat Laboratorium Lemhanas RI yang didampingi oleh Tenaga Profesional Bidang Geostrategi dan Ketahanan Nasional Lemhanas RI, Mayjen TNI (Purn) Lumban Sianipar, S.I.P., dan Tenaga Profesional Bidang Ideologi Lemhanas RI, Brigjen TNI (Purn) Dr. Paula Theresia E.P.U., S.Sos., M.M., bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran tentang kondisi nyata yang dihadapi oleh Kepala BNN RI selaku alumni Lemhanas yang saat ini menduduki jabatan strategis tingkat nasional.
Informasi dan gambaran best practice Kepala BNN RI sebagai pucuk pimpinan tertinggi dalam organisasi ini dibutuhkan Pusat Laboratorium Lemhanas RI yang tengah membangun Asessment Center guna menyusun konsep profil ideal pimpinan di tingkat nasional serta standar kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan menduduki jabatan strategis di tingkat nasional.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNN RI menyampaikan bahwa Lemhanas memiliki konsep pendidikan yang sangat baik bagi calon pemimpin. Materi yang diberikan pun dapat diaplikasikan ketika menjadi seorang pemimpin. Namun, banyak pembelajaran lain yang didapatkan ketika terjun langsung dalam memimpin sebuah organisasi.
Kepala BNN RI mengatakan bahwa selama memimpin BNN RI, salah satu tantangannya adalah memiliki personel yang berasal dari lintas organisasi dengan doktrin yang berbeda-beda. Oleh karena itu dibutuhkan penyesuaian dalam memimpin organisasi yang memiliki tugas spesifik seperti BNN RI. Salah satunya adalah dengan menyamakan doktrin, yaitu sebagai penyelamat.
Dalam setiap kesempatan, Kepala BNN RI selalu menekankan kepada jajarannya bahwa BNN RI memiliki tugas yang mulia dalam menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Disamping itu, menurutnya seorang pemimpin selain harus mengikuti perkembangan jaman juga harus berani mengambil risiko terutama di era seperti saat ini. Keputusan dan kebijakan yang diambil harus dipertimbangkan dengan sangat baik.
“Jadi pemimpin itu harus risk taker apalagi di jaman seperti ini”, ujar Kepala BNN RI.
Ia juga mengatakan bahwa seorang pemimpin khususnya yang menduduki jabatan strategis tingkat nasional juga harus belajar menjadi pengikut. Karena sebagai pemimpin organisasi nasional juga harus mampu menterjemahkan perintah pimpinan organisasi tertinggi di atasnya, dalam hal ini Presiden. Oleh karena itu, Kepala BNN RI berharap selain dibekali materi leadership, Lemhanas juga membekali materi followership
#warondrugs
#speedupneverletup
#accelerationforwarondrugs
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI
