Skip to main content
Berita Utama

Tantangan Makin Berat, Kompetensi Konselor Harus Mantap

Oleh 18 Feb 2014Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Tantangan masalah adiksi ke depan semakin berat, seiring dengan dinamika trend penggunaan narkoba yang selalu berkembang. Dulu penggunaan depresan dominan, kini penggunaan stimulan menjadi yang terdepan. Di sinilah tantangan konselor untuk bagaimana menghadapi para pengguna narkoba. Dinamika penggunaan narkoba memang jadi masalah yang pelik. Pada era maraknya penggunaan narkoba jenis depresan, seperti putaw, orang akan minta pertolongan ketika sakaw. Sementara itu, ketika penggunaan stimulan makin marak, maka belum tentu penggunanya yang sudah nyaman minta pertolongan untuk direhab. Lantas pertanyaan yang muncul adalah, jika pengguna stimulan ini tidak mau mendapatkan rehabilitasi, peran konselor harus bagaimana?Menjawab tantangan ini, Deputi Rehabilitasi BNN, dr Diah Setia Utami merekomendasikan agar para para konselor terus meningkatkan keterampilannya dalam memberikan motivasi pada kliennya bahwa rehabilitasi juga sangat penting untuk pengguna narkoba jenis stimulan. Intinya adalah konselor harus memiliki kemampuan yang kuat dalam memotivasi para pengguna jenis apapun termasuk stimulan agar bersedia menjalani rehabilitasi, ungkap mantan Direktur RSKO, di depan para peserta Peningkatan Kompetensi Konselor Adiksi Petugas Rehabilitasi Komponen Masyarakat, di Jakarta, Senin (17/2). Ketika disinggung mengenai optimalisasi peran konselor dalam menangani pengguna, dr Diah mengungkapkan bahwa peran konselor seharusnya lebih dimaksimalkan dalam melakukan intervensi dalam fase prevensi primer sehingga para pengguna yang masih coba-coba atau baru satu dua kali pakai ini tidak terlanjur mengonsumsi narkoba lebih jauh. Konselor sangat penting untuk melakukan prevensi primer dan dalam memberikan intervensi yang maksimal, para konselor harus memiliki kapabilitas yang tinggi, Menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks, tentu BNN memandang pentingnya meningkatkan kemampuan para konselor dalam memberikan layanan kepada klien pengguna narkoba. Oleh karena itulah, pada hari ini, Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, melatih konselor yang berasal dari 16 lembaga rehabilitasi adiksi berbasis masyarakat dan 9 perwakilan dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten atau Kota. Dalam pelatihan ini, BNN bekerja sama dengan Dewan Sertifikasi Konselor Adiksi Indonesia (DSKI) untuk memberikan materi-materi terkait dengan adiksi yang sesuai dengan kurikulum yang disusun oleh The Colombo Plan Asian Centre for Certification and Education of Addiction Prefessional Training Series. Peserta yang datang hari ini diberikan materi adiksi kurikulum seri 1 dan 2 yang merupakan materi dasar, kata dr Budyo, Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat BNN, di sela-sela kegiatan Peningkatan Kompetensi Konselor Adiksi Petugas Rehabilitasi Komponen Masyarakat. Menurut Direktur PLRKM, peningkatan kompetensi ini penting sebagai bentuk peningkatan profesionalisme para konselor dalam memberikan layanan rehabilitasi kepada para klien pengguna.

Baca juga:  Empati, Modal Penting Tenaga Kesehatan Layani Pengguna Narkoba

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel