Skip to main content
UnggulanBerita UtamaBidang Pemberdayaan Masyarakat

Tekan Narkoba Di Pulau Dewata, BNN RI Rangkul Mahasiswa, Tokoh Adat Dan ASN

Oleh 30 Sep 2020Oktober 1st, 2020Tidak ada komentar
Tekan Narkoba Di Pulau Dewata, BNN RI Rangkul Mahasiswa, Tokoh Adat Dan ASN
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

BNN.GO.ID – Bali, Sebagai destinasi wisata favorit bagi wisatawan domestik dan internasional, keindahan alam dan budaya masyarakat Bali telah memberikan citra positif bagi pariwisata Indonesia di tingkat dunia.

Bali yang juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata menjadi daerah yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam rangka mengantisipasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Dalam rangka menekan peredaran gelap narkoba di wilayah Bali, Direktorat Peran Serta Masyarakat Deputi bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI menggelar kegiatan Bimbingan teknis Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan pendidikan dan Instansi pemerintah Provinsi Bali yang diselenggarakan selama tiga hari di Hotel Grand Mega Resort Kuta Bali, Rabu (30/9).

Direktur Peran Serta Masyarakat BNN RI, Drs. Mohamad Jupri, M.M mewakili Deputi Dayamas membuka kegiatan Bimtek yang dihadiri para Penggiat Anti Narkoba yang berasal dari lingkungan pendidikan, instansi pemerintah dan masyarakat se Provinsi Bali.

Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta yang tetap bersemangat hadir meski di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga:  BNN, Benteng Pertahanan Terakhir Pemberantasan Narkoba Di Indonesia

“Pandemi Covid-19 adalah masalah serius yang sedang dihadapi bangsa ini, namun kita juga tidak boleh melupakan permasalahan serius lainnya yaitu penyalahgunaan dan peredaran narkoba,” ungkap Drs. Muhamad Jupri, M.M

Pada kesempatan Bimtek ini, Direktur PSM mengatakan bahwa Bali baru-baru ini telah dinobatkan sebagai destinasi terbaik dunia menurut perusahaan perjalanan wisata daring trip advisor.

Bali meraih penghargaan sebagai travellers choice atau pilihan wisatawan untuk kategori destinasi terbaik dunia bersama London, Paris dan Yunani.

Hal tersebut tentunya menimbulkan kebanggaan tersendiri khususnya bagi warga Bali serta bagi bangsa Indonesia pada umumnya. Namun perlu diwaspadai oleh seluruh stakeholder baik di jajaran pemerintahan dan tokoh adat karena tingginya jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung ke Bali, menjadikan pulau dewata semakin rawan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.

“Sebagai destinasi wisata dunia, Bali sangat terbuka bagi banyak warga negara lain untuk berkunjung dengan berbagai tujuan. Hal ini dimanfaatkan juga oleh para sindikat untuk mengedarkan barang haram tersebut baik melalui jalur darat maupun udara sehingga perlu adanya upaya antisipasi yang baik dari kita semua agar bali tidak tercemar oleh bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” kata Direktur PSM dihadapan para peserta Bimtek P4GN.

Baca juga:  Kendalikan Bisnis Narkoba, BNN Amankan Tokoh Masyarakat Bengkalis, Sita 29,9 Kg Sabu Dumai, 7 Oktober 2024

Sementara itu, selaku narasumber ibu Santy Sastra yang merupakan Motivator dari Bali mengatakan bahwa pencegahan bahaya narkoba bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, salah satunya adalah membuat status di WhatsApp atau di akun media daringnya dengan pesan-pesan yang bersifat motivasi, salah satunya mengajak masyarakat untuk mencegah bahaya narkoba.

Dihadapan para peserta bimtek, Santy juga berpesan kepada para Relawan Anti Narkoba untuk ikhlas dalam melaksanakan tugasnya.

Menjadi relawan anti narkoba ini adalah merupakan salah satu bentuk karma yang baik, sehingga anak cucu nanti bisa hidup sehat dan bahagia.

“Bapak-bapak, ini adalah tugas mulia dan anda adalah orang terpilih, tetap bangun komunikasi yang baik dan share hal-hal baik, jangan berhenti jadi orang baik”, tutupnya.

Senada dengan hal ini, Anak Agung Sudiana, dari Majelis Desa Adat Denpasar mengatakan bahwa para bendesa atau pimpinan desa adat di Bali merupakan salah satu benteng utama dalam menangkal ancaman narkoba.

Menjadi relawan narkoba merupakan hal penting karena mengandung nilai kemanusiaan.

Baca juga:  Kepala BNN Terima Lawatan Duta Besar RI Untuk Myanmar Akselerasi MOU BNN Dengan CCADC Myanmar

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, ia mengaku mendapatkan point penting yang bisa diterapkan di desa adat dalam rangka mengaktualisasikan kearifan lokal dalam mencegah bahaya narkoba.

“Kami paham bahwa narkoba sangat berbahaya. Di desa adat kami sedang membuat perencanaan desa, dan penanggulangan narkoba menjadi komitmen kami. Kami juga harapkan BNN terus memberikan pendampingan agar kami terus termotivasi untuk mendukung P4GN,” pungkasnya. (HNY/BK)

Biro Humas dan Protokol BNN RI
#hidup100persen

Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel