
BNN.GO.ID – Yogyakarta, Prevalensi penyalahguna narkoba yang tengah menginjak angka 3,41 juta jiwa menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Pencegahan penyalahgunaan narkoba menjadi salah satu upaya menekan laju angka permintaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia. Sebagai indikator kinerja, Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) memiliki target dengan indeks Ketahanan Keluarga Terhadap Bahaya Penyalahgunaan Narkoba.
Keluarga dinilai menjadi alternatif pencegahan yang paling efektif dalam meminimalisir terjadinya penyalahgunaan narkoba. Di tahun 2021 ini, BNN ditantang untuk mampu memenuhi target indeks ketahanan keluarga minimal 78, 67 %. Ini bukan hal mudah bagi BNN, untuk itu, Deputi Bidang Pencegahan BNN menggelar Bimbingan Teknis Bidang Pencegahan tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Bimtek yang dihadiri oleh Kepala Bidang dan Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota resmi dibuka oleh PLT. Deputi Pencegahan BNN, Supratman, S.H., pada Selasa, 6 April 2021 di Hotel Ayana, Yogyakarta. Melalui kegiatan ini, berbagai bentuk inovasi terkait pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dapat disinkronisasi mulai dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota.
“Output dari indeks ketahanan keluarga ini tentunya disumbang (akumulasi dari kegiatan di wilayah) dari BNNP dan BNNK. Untuk itu perlu adanya bimbingan dan arahan agar apa yang dilakukan oleh Deputi Pencegahan dapat sejalan dengan yang dilakukan di wilayah”, ujar Supratman.
Dalam sambutannya Supratman memaparkan 5 kebijakan Deputi Bidang Pencegahan BNN yang menjadi program unggulan sebagai solusi dari pencapaian target kinerja. Diantaranya Desa Bersinar, Ketahanan Keluarga, Rumah Edukasi Anti Narkoba, Kampanye Media Sosial serta CNS Radio Podcast. Kelima program unggulan ini dapat diadaptasi oleh BNN Provinsi dan BNN Kabupaten/Kota.
PLT Deputi Pencegahan BNN yang juga menjabat sebagai Direktur Advoksi Deputi Pencegahan BNN ini menambahkan tiap wilayah perlu mensiasati berbagai tantangan yang akan dihadapi kedepan. Salah satunya adalah dengan melakukan inovasi strategi dalam komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai pencegahan penyalahgunaan narkoba.
“Deputi Pencegahan memiliki lima program unggulan, namun tetap memberi kesempatan bagi teman teman di Wilayah untuk berinovasi dan memberi sentuhan kearifan lokal disetiap kegiatan yang dikemasnya agar lebih mudah di terima oleh masyarakat”, imbuh Supratman.
Hal lain yang perlu dilakukan ialah Intervensi Pencegahan berbasis research agar tepat sasaran. Menurutnya, setiap wilayah memiliki karakteristik permasalahan yang berbeda beda, untuk itu wilayah perlu mendorong perangkat desa agar turut terlibat dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di wilayahnya.
BNN berharap giat ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. BNN juga berharap kegiatan ini mampu mendorong personel P2M untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menciptakan strategi pencegahan di lingkungannya masing-masing. (VDY)
BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn
#WarOnDrugs
#IndonesiaBersinar