Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) BNN RI menggelar kegiatan pelatihan teknis pemberantasan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika tahun 2023 di Lido, Bogor, pada Rabu (12/7).
Kegiatan ini dibuka oleh Deputi Pemberantasan BNN RI, I Wayan Sugiri, S.H., S.I.K., M.Si. selaku Inspektur Upacara mewakili Kepala BNN RI. Pelatihan diikuti sebanyak 30 peserta yang berasal dari Direktorat Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI, BNN Provinsi dan BNN Kabupaten/Kota.
Perkembangan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika selama ini tidak hanya berada dalam satu wilayah di suatu negara, melainkan sudah melewati batas-batas negara lainnya. Di sisi lain, maraknya peredaran narkotika jenis baru yang beredar di Indonesia merupakan masalah serius yang harus dihadapi pemerintah Indonesia demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang bersih dari penyalahgunaan narkotika.
Pelatihan ini bertujuan untuk menyiapkan SDM di bidang pemberantasan yang memahami hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait narkotika, memahami prosedur penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika, menerapkan taktik dan teknik dasar penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika, melaksanakan penanganan dan pengolahan tempat kejadian perkara tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika, memanfaatkan teknologi maupun alat khusus lainnya dan mampu mengendalikan diri, pengamanan tim, serta medis dasar saat melaksanakan tugas.
BNN RI sebagai leading institution dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) melakukan strategi pada bidang pemberantasan melalui pendekatan Hard Power Approach. Strategi ini harus didukung pada segala aspek, salah satunya dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia para penyidik BNN agar memiliki kompetensi di bidang pemberantasan mulai dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota, ungkap Deputi Pemberantasan BNN RI dalam arahannya kepada para peserta pelatihan.
“Sebagai penyidik BNN yang handal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, kompetensi, profesionalisme, berdedikasi tinggi serta mampu mengungkap dan memberantas jaringan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika baik secara nasional maupun internasional”, imbuh I Wayan Sugiri.
Hal tersebut dapat tercapai jika penyidik mampu meningkatkan sinergi antara pemangku kepentingan. Memperkuat strategi dalam penegakan hukum serta meningkatkan kapasitas, kapabilitas dalam intelijen penyidikan, pengejaran dan pengamanan barang bukti sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, penyidik BNN juga harus mampu berperan sebagai garda terdepan dalam upaya pemberantasan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika sesuai tugas dan fungsinya, ujar Deputi Pemberantasan BNN RI.
Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap kepada seluruh peserta pelatihan untuk terus aktif, semangat dan penuh kesungguhan dalam mengikuti seluruh proses kegiatan pelatihan. Adapun materi yang telah ditetapkan dalam pelatihan ini semoga dapat bermanfaat dan dapat diaplikasikan di lingkungan kerja masing-masing di bidang pemberantasan yang nantinya bermuara pada produktifitas kinerja BNN RI.
Biro Humas dan Protokol BNN RI
