Konselor memiliki peran dan fungsi yang sangat vital dalam membantu pemulihan para pecandu narkoba. Mereka rela untuk menjangkau, mendampingi dan memberikan dorongan untuk mengubah perilaku para pecandu narkoba sehingga berhenti mengonsumsi narkoba. Tantangan berat ini menuntut para konselor harus terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam menangani para penyalah guna narkoba ini. Karena itulah, BNN mengundang puluhan petugas rehabilitasi dari sejumlah tempat rehabilitasi adiksi berbasis masyarakat untuk diberikan pembekalan dari sejumlah pakar adiksi nasional. Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Komponen Masyarakat (PLRKM) Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, dr Budyo Prasetyo mengemukakan, para petugas rehabilitasi berbasis masyarakat harus terus ditingkatkan kompetensinya. Oleh karena itulah, pada hari ini BNN menggelar kegiatan pelatihan kepada puluhan petugas rehabilitasi berbasis masyarakat, petugas medis di beberapa rumah sakit pemerintah dan swasta, serta para petugas yang mengelola klinik-klinik penyedian layanan rehabilitasi narkoba. Dalam pelatihan ini, BNN bekerja sama dengan Dewan Sertifikasi Konselor Adiksi Indonesia (DSKI) untuk memberikan materi-materi terkait dengan adiksi yang sesuai dengan kurikulum yang disusun oleh The Colombo Plan Asian Centre for Certification and Education of Addiction Prefessional Training Series. Peserta yang datang hari ini diberikan materi adiksi kurikulum seri 1 dan 2 yang merupakan materi dasar, kata dr Budyo, di sela-sela kegiatan Peningkatan Kompetensi Konselor Adiksi Petugas Rehabilitasi Komponen Masyarakat, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (16/9). Harapannya, kita dapat mencegak konselor adiksi yang tersertifikasi secara nasional, dan internasional, imbuh Direktur PLRKM. Deputi Rehabilitasi BNN, Kusman Suriakusumah menitipkan pesan kepada para calon konselor ini untuk bisa mengedepankan empati dalam tugas ke depan dalam rangka menangani penyalah guna narkoba. Di samping itu, pola komunikasi dengan klien pecandu narkoba harus dibangun secara harmonis. Jangan mudah katakan tidak, atau jangan, dan jangan gampang memotong pembicaraan, tapi yang paling penting adalah dapat mendengarkan keluh kesah mereka, dan selanjutnya dapat memberikan feedback yang tepat. Deputi juga mengatakan kepada puluhan calon konselor ini bahwa ke depan peran konselor harus lebih proaktif. Banyak pecandu yang tersembunyi dan enggan direhabilitasi, karena itulah peran konselor harus lebih agresif untuk menjangkau, dan mendampingi mereka untuk menjalani rehabilitasi, pungkas Deputi. Menanggapi kegiatan peningkatan kompetensi konselor adiksi ini, Esther Budhi, dar Yayasan Siloam menanggapi dengan sangat positif, karena melalui kegiatan ini para petugas diberikan kemampuan sehingga lebih bisa lebih diberdayakan. Para petugas akan bertambah kemampuannya baik dari segi knowledge, value and skill dalam mendampingi pecandu, kata Esther. Ketika disinggung tentang ekspektasi dari kegiatan ini, Esther berharap agar melalui kegiatan peningkatan kompetensi bagi petugas rehabilitasi, diharapkan dapat membantu mempermudah para petugas dalam membantu para pecandu menuju pemulihan (recovery). Sementara itu, Sudarmanto, petugas rehabilitasi dari Batam memberikan saran kepada BNN agar pelatihan adiksi itu juga diberikan kepada para petugas lapas mengingat penyalahgunaan narkoba di lingkungan lapas itu sudah marak. Mereka menghadapi tantangan berat di lingkungan lapas, dengan begitu banyaknya masalah penyalahgunaan narkoba, akan tetapi mereka belum memiliki kompentensi yang prima dalam hal adiksi, pungkas Sudarmanto.
Berita Utama
Petugas Rehabilitasi Harus Miliki Kompetensi Prima
Terkini
-
PERERAT HUBUNGAN BILATERAL, KEPALA BNN RI IKUTI PERAYAAN 60 TAHUN KEMERDEKAAN SINGAPURA 22 Agu 2025
-
Melawan Ancaman di Tengah Kemerdekaan: BNN Musnahkan 474 Kg Barang Bukti Narkotika dan Ungkap Kasus Narkoba pada Rokok Elektrik 22 Agu 2025
-
KEPALA BNN RI HADIRI PENUTUPAN P3N XXV TAHUN 2025 21 Agu 2025
-
TINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL, BNN GELAR DONOR DARAH DI KLINIK PRATAMA 21 Agu 2025
-
RAKOR PEMBERANTASAN NARKOBA: PENGUATAN KOLABORASI DALAM PENGUNGKAPAN KEJAHATAN 21 Agu 2025
-
BUKA PERTEMUAN NARCOTICS WORKING GROUP, KEPALA BNN RI TEGASKAN PENTINGNYA KOLABORASI INTERNASIONAL DALAM PEMBERANTASAN NARKOTIKA 21 Agu 2025
-
BUKA PELATIHAN DASAR CPNS, SESTAMA TERANGKAN VISI DAN MISI KELEMBAGAAN BNN 20 Agu 2025
Populer
- SITA LEBIH DARI 500 KG NARKOTIKA DALAM SATU BULAN: BNN UNGKAP MODUS BARU PENYELUNDUPAN NARKOTIKA 30 Jul 2025
- KEPALA BNN RI BERIKAN ARAHAN KEPADA CPNS LULUSAN STIN 03 Agu 2025
- HARI KETIGA BENCHMARKING, DELEGASI QCADAAC KUNJUNGI FASILITAS BNN DI LIDO 01 Agu 2025
- SINERGI BNN-BIN-LEMHANAS, PERKUAT INTELIJEN LAWAN SINDIKAT NARKOTIKA 31 Jul 2025
- BENCHMARKING QCADAAC: STRATEGI KOLABORASI PENCEGAHAN NARKOBA DI INDONESIA JADI INSPIRASI FILIPINA 31 Jul 2025
- AKHIRI BENCHMARKING, QCADAAC FILIPINA AKUI STRATEGI P4GN INDONESIA LAYAK DICONTOH 03 Agu 2025
- BNN JADI RUJUKAN BENCHMARKING PENANGANAN PERMASALAHAN NARKOTIKA OLEH FILIPINA 31 Jul 2025