Skip to main content
Siaran Pers

Pertemuan ASEAN Senior Officials on Drug Matters (ASOD) Dalam Hal Kerjasama Pengendalian Narkoba dan Obat-obatan

Oleh 13 Okt 2010Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Jakarta.Menghadapi ancaman maraknya kejahatan transnasional di abad 2I ini, berbagai negara senantiasa menjalin kerjasama, kesepakatan dan komitmen guna mengantispasi dan memerangi kejahatan yang melintasi batas yuridiksi negara. Menyikapi hal di atas, negara-negara ASEAN sepakat untuk meningkatkan kerjasama mereka dengan membentuk ASEAN Senior Officials on Drug Matters atau dikenal dengan istilah ASOD. ASOD sendiri bertugas untuk memutus mata rantai peredaran gelap Narkoba serta pencucian uang hasil dari kejahatan Narkoba.Secara resmi, organisasi ASOD didirikan pada tahun 1984 yang kemudian menghasilkan Rencana Aksi ASEAN terhadap pengendalian penyalahgunaan Narkoba. Selanjutnya pada pertemuan di bulan Oktober tahun 1994, disepakati untuk memfokuskan Rencana Aksi tersebut ke dalam empat bidang prioritas, yaitu : pendidikan pencegahan, terapi dan rehabilitasi, penegakan hukum, serta penelitian. Terkait pada empat bidang prioritas tersebut, berbagai upaya telah dilakukan, di antaranya pelatihan dan pendidikan di bidang pencegahan Narkoba, pelatihan di bidang terapi rehabilitasi, pertukaran aparat penegak hukum, tukar – menukar informasi mengenai tren, modus operandi dan rute perdagangan Narkoba antar negara serta berbagai penelitian. Empat bidang prioritas di atas juga telah dilengkapi dengan pusat pusat pelatihan yang berada di negara – negara ASEAN, seperti Pusat Pelatihan Penegakan Hukum Narkoba di Bangkok, Pusat Pelatihan Pendidikan Pencegahan di Manila, Pusat Pelatihan Terapi dan Rehabilitasi di Kuala Lumpur, dan Pusat Pelatihan Deteksi Obat Dalam Cairan Tubuh di Singapura. Pertemuan ASOD diadakan setahun sekali dan diikuti oleh negara negara anggota ASEAN. Pada pertemuan ASOD ke-31 yang diadakan di Jakarta ini dihadiri oleh 103 utusan delegasi yang berasal dari 10 negara, yaitu : Indonesia, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Kamboja, Laos, dan Vietnam. Diinformasikan juga bahwa Indonesia, dalam hal ini Kepala Badan Narkotika Nasional, telah mendapatkan kepercayaan sebagai Chairman untuk masa jabatan 2009 2010.Tema ASOD pada tahun ini adalah The Spirit of Partnership is the Key to Achieve a Drug-Free ASEAN 2015, atau dapat diartikan : semangat kebersamaan merupakan kunci dalam mewujudkan ASEAN bebas Narkoba tahun 2015.Agenda pertemuan akan diawali dengan pemilihan Chairman dan Vice-Chairman untuk periode 2010 2011. Selanjutnya para peserta akan memberikan laporan mengenai hasil hasil kegiatan yang telah dicapai, terkait dengan rekomendasi pertemuan ASOD ke-30 tahun lalu. Kemudian dalam working group sessions, para peserta akan saling berdiskusi dan berbagi pengalaman di negara masing – masing, sesuai dengan empat bidang prioritas yang ada. Sebagai informasi, dalam pertemuan ASOD kali ini, pihak Indonesia juga mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman mengenai pelaksanaan program Alternative Development (AD) di propinsi Aceh. Alternative development atau pembangunan alternatif bertujuan untuk menekan laju peredaran gelap Narkoba, khususnya Ganja. Pohon Ganja yang banyak ditanam oleh masyarakat, diganti dengan jenis sayur-sayuran, umbi-umbian serta peternakan kambing boer, yang dianggap memiliki nilai ekonomis dan produktif. Melalui program yang telah dimulai sejak tahun 2006 ini diharapkan masyarakat Aceh tidak lagi bertanam dan memperdagangkan Ganja secara gelap, sehingga dapat membantu akselerasi program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba dalam mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015.

Baca juga:  Penanggulangan Pencegahan Narkoba Di Tengah Pandemi

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel