Salah satu indikator keberhasilan seorang pecandu narkoba dalam menjalankan program rehabilitasi adalah adanya produktifitas. Dengan produktif, maka pecandu dapat menjadi mandiri untuk menghidupi diri ataupun keluarganya. Demikian salah satu kesimpulan dari hasil focus group discussion (FGD) yang diadakan oleh Direktorat Pasca Rehabilitasi BNN bekerjasama dengan Yayasan Kedhaton Parahita. Kegiatan yang diadakan di kantor Yayasan Kedhaton, Sentul City – Bogor (18/9) ini mengangkat tema tentang pentingnya pembinaan lanjut bagi mantan penyalahguna Narkoba. Narasumber dalam forum diskusi kali ini adalah Dra. Sri Kamaril Marhaeni, M.Si, Analis Manajemen Monitoring & Pengendalian Kekambuhan & Wajib Lapor Deputi Rehabilitasi BNN sertaEdiwanda selaku Program Manager Yayasan Kedhaton Parahita. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang yang merupakan klien dari Yayasan Kedhaton Parahita.Sri Karamil Marhaeni menyampaikan bahwa kebanyakan lembaga rehabilitasi Narkoba yang ada saat ini hanya memiliki layanan hingga fase re-entry. Umumnya banyak lembaga rehabilitasi yang belum memiliki program perawatan lanjut atau pasca rehabilitasi. Re-entry adalah tahapan akhir dalam program rehabilitasi yang menggunakan metode terapi berbasiskan pada komunitas (therapeutic community). Dalam tahap ini residen atau pasien penyalahguna narkoba berada dalam masa adaptasi untuk kembali bersosialisasi dengan masyarakat di luar komunitas panti rehabilitasi, melalui program pola hidup sehat dan produktif. Dalam fase perawatan lanjut atau pasca rehabilitasi, residen diberikan berbagai program yang terintegrasi, seperti kemandirian vokasional, keterampilan mencegah relapse (kambuh), ketrampilan untuk mengatur emosi, dan pengembangan potensi diri. Regulasi emosi dibutuhkan untuk mengendalikan diri dan merupakan salah satu cara problem solving. Regulasi emosi dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pengalaman, tingkat pendidikan dan lingkungan yang ada di sekitar residen. Beberapa metode untuk mengatur tingkat emosi antara lain, encounter dalam metode TC, retreat dalam metode religi, dan self talk untuk mencapai kestabilan emosi. Sementara itu Ediwanda menambahkan bahwa perawatan lanjut merupakan program untuk menselaraskan harapan atau cita-cita mantan penyalahguna narkoba, melalui dukungan keluarga dan komunitas. Dukungan tersebut sangat berperan dalam membentuk mental dan jiwa seorang mantan penyalahguna. Dengan mental dan jiwa yang kuat maka kemungkinan terjadi relapse bagi mantan penyalahguna narkoba dapat diminimalisir. Selain itu pola hidup produktif juga sangat membantu dalam mengurangi stigma negatif yang ada di diri mantan penyalahguna. Hal ini sangat membantu pada saat mereka kembali terjun ke masyarakat. Ediwanda juga memberikan rekomendasi agar para mantan penyalahguna narkoba membentuk komunitas sesama mereka. Hal ini sangat penting untuk mendukung proses pemulihan secara kontinyu, sehingga mereka dapat hidup lebih baik, normatif, produktif dan mencegah relaps.
Berita Utama
Penyalahguna Narkoba Perlu Pembinaan Lanjut Secara Continue
Terkini
-
KEPALA BNN RI AJUKAN TAMBAHAN ANGGARAN TAHUN 2026 SEBESAR RP 1,14 TRILIUN 10 Jul 2025
-
BNN TEGASKAN KOMITMEN NASIONAL, DESA SANCANG JADI LOKUS PENGUATAN P4GN 10 Jul 2025
-
ISTRI WAPRES KUNJUNGI BOOTH BNN DI RAKERNAS X PKK DAN PERINGATAN HKG PKK KE-53 10 Jul 2025
-
BNN TINGKATKAN KOMPETENSI PETUGAS REHABILITASI MELALUI PELATIHAN KONSELING DAN ASESMEN 09 Jul 2025
-
BNN DAN MYANMAR SEPAKAT PERKUAT KOLABORASI PEMBERANTASAN NARKOTIKA 09 Jul 2025
-
BRIEFING ON THE 2025 WORLD DRUG REPORT: BNN-UNODC PERKUAT KOMITMEN REGIONAL HADAPI ANCANMAN NARKOBA SINTETIK 08 Jul 2025
-
BNN TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA MELALUI PELATIHAN PETUGAS 08 Jul 2025
Populer
- BNN DAN UKSW JALIN KERJA SAMA UNTUK PENGUATAN PROGRAM REHABILITASI NARKOTIKA BERKELANJUTAN 15 Jun 2025
- KOLABORASI PENGUNGKAPAN KASUS JARINGAN NARKOTIKA: PEREMPUAN JADI ‘PION’ STRATEGIS DALAM SINDIKAT TERORGANISIR 23 Jun 2025
- KEPALA BNN RI HADIRI SIDANG TERBUKA PROMOSI DOKTOR ALEXANDER SABAR 21 Jun 2025
- TANDATANGANI SKK, BNN DAN KEJATI KEPULAUAN RIAU BERSINERGI HADAPI GUGATAN PERDATA 22 Jun 2025
- BNN DAN BRIN BERSINERGI DALAM RISET NASIONAL PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA 2025 21 Jun 2025
- HADIRI WISUDA SANTRI, KEPALA BNN RI BERHARAP WISUDAWAN MENJADI DA’I 23 Jun 2025
- BNN MUSNAHKAN ARSIP REKAM REHABILITASI 25 Jun 2025