BNN.GO.ID – Riau, Menjadi penggiat Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) pada dasarnya merupakan hal yang sangat mulia.
Di tengah-tengah masyarakat, mereka bisa melakukan banyak hal mulai dari mengkampanyekan bahaya narkoba, atau mengajak rekan atau keluarganya untuk menghindari jeratan narkoba.
Dalam dinamikanya, Penggiat Anti Narkoba bisa memberikan dampak yang positif pada tatanan sosial, namun di sisi lainnya, pekerjaan mulia ini juga bisa membuka peluang lainnya yang tak kalah positifnya.
Nita Ramayanti, M.Comm, dosen dari Universitas Riau (UNRI) yang juga dikenal sebagai Content Creator, menilai Penggiat Anti Narkoba atau penggiat P4GN dapat mengantar mereka jadi orang yang sukses dan juga ‘keren’ apabila konsisten dan serius di dunia media sosial ataupun di dunia kreatif.
Menurut Nita, penggiat P4GN itu adalah penggerak. Di masa sekarang yaitu era Industri 4.0, di mana teknologi sangat dibutuhkan, maka para penggiat bisa memanfaatkan hal itu untuk mendukung programnya.
“Para penggiat bisa memanfaatkan media sosial, bisa menjadi youtuber atau influencer sehingga dalam posisi ini, di samping membantu orang lain, ia juga bisa meningkatkan kompetensinya,” ujar perempuan yang aktif di industri kreatif ini saat menjadi narasumber dalam kegiatan Bimtek P4GN di Hotel Novotel, Pekanbaru, Rabu (16/9).
Ketika di dunia kreatif seorang penggiat itu eksis, maka hal itu menjadi keahliannya dan otomatis ia tidak akan kesulitan di masa depannya untuk mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itulah, ia melihat betapa pentingnya program Bimbingan Teknis P4GN yang digelar oleh Direktorat Peran Serta Masyarakat BNN ini.
Di masa pandemi Covid-19 seperti ini, dunia digital memang jadi salah satu pilihan utama untuk para penggiat anti narkoba dalam menyampaikan pesannya kepada publik. Banyak sarana yang bisa dimanfaatkan, seperti youtube, podcast atau streaming via radio yang makin nge-tren. Penyampaian pesan lewat digital juga dinilai efektif di kalangan anak muda, karena mereka cenderung lebih suka untuk menonton ketimbang bertatap muka secara personal.
Aktif di dunia kreatif secara digital juga bisa memudahkan mereka untuk branding atau positioning diri mereka. Ketika mereka bisa konsisten tampil sebagai orang yang baik dan sukses maka masyarakat akan mengenal para penggiat sebagai figur yang baik, keren dan tentu saja anti narkoba.
Ketika ditanya tentang bagaimana untuk memulai terjun di dunia kreatif, Nita berbagi tips sederhana. Menurutnya, hal pertama yang harus diinternalisasi adalah mencintai diri sendiri.
“Dengan cinta pada diri sendiri, maka kita bisa punya target untuk sukses sehingga ada proses untuk berjuang karena kita punya mimpi ,” ungkap Nita memungkasi wawancara singkatnya.
Terampil di dunia kreatif tetap harus ditunjang dengan kemampuan public speaking yang ciamik. Dalam hal ini, Debby F. Hernawaty, S.Psi sebagai psikolog di BNN mengatakan bahwa keterampilan berkomunikasi atau bicara di depan publik baik secara virtual maupun konvensional tatap muka tetap harus diasah terus secara serius.
Dalam materinya, ia menyampaikan dua cara terbaik dalam berkomunikasi yaitu bagaimana si penggiat dapat menguasai materinya dan mengoptimalkan teknik penyampaiannya.
“Materi anti narkoba harus dikuasai. Ini harus tuntas, sehingga ini memudahkan kita bicara depan umum,” imbuh Debby.
Hal penting lainnya, Debby mengharapkan agar para penggiat juga memahami unsur dasar komunikasi yaitu verbal, vocal dan visual. Menurutnya, verbal itu berkaitan dengan fokus pada pilihan kata yang disesuaikan dengan audiensnya. Sementara vocal, bagaimana nada suara diekspresikan, intonasi, artikulasi, kelancaran, tempo berbicara, suara terdengar jelas atau tidak.
“Terakhir itu visual, yaitu bagaimana kita harus cermat dengan penampilan kita. Visual itu termasuk diantaranya penampilan, ekspresi, bahasa tubuh dan sentuhan,” ungkap Debby di hadapan para peserta bimtek P4GN. (BK/HNY)
Biro Humas dan Protokol BNN RI
#hidup100persen
Instagram: @infobnn_ri
Twitter. : @infobnn
Facebook Fan page : @humas.bnn
YouTube: Humasnewsbnn