Sering kali terbersit dalam pikiran mahasiswa bahwasannya apakah semua yang dikatakan oleh para penyuluh BNN itu benar adanya ketika menyambangi kampus mereka memaparkan tentang penderitaan pecandu narkoba? Hal ini wajar dibenak mahasiswa sebagai wujud pola pikir kritisnya sehingga tidak mudah percaya terhadap semua persoalan kecuali sudah dikajinya secara matang. Nah, dengan bertemu langsung dengan para mantan pecandu yang saat ini sedang menjalani masa pasca rehabilitasi di Rumah Dampingan BNN Palutungan, rasa penasaran mahasiswa terobati ketika bisa langsung berdiskusi dengan para mantan pecandu narkoba ini.Senin kemarin 20 Oktober 2014, Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan yang terdiri 69 mahasiswa hadir mengikuti kuliah terbuka mata kuliah Napza dengan pengajar Agus Mulya S.Pd, M.Si yang sekaligus juga menjabat sebagai Kasi Pencegahan di BNN Kabupaten Kuningan. Semua mahasiswa tampak antusias ketika pihak rumah dampingan yang diketuai oleh Juju Junaedi menghadirkan 20 residen atau mantan pecandu yang sedang direhabilitasi. Hal ini terbukti dari banyaknya penanya yang ingin menggali informasi langsung dari para residen. Antusiasme yang sama juga ditampakkan oleh para residen dengan berusaha menjawab sedetail mungkin dari setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa.Para residen yang ada dirumah dampingan BNN Palutungan saat ini merupakan para mantan pecandu yang dikirim dari balai besar rehabilitasi di Lido Bogor. Disana mereka telah menerima rehabilitasi secara fisik melalui detoksifikasi (pembersihan racun) narkoba dan menjalankan pola hidup sehat selama 6 bulan lamanya. Sedangkan nanti selama 50 hari berada dalam rumah dampingan ini mereka menjalani rehabilitasi sosial seperti pembekalan keterampilan yang kelak setelah selesai menjalani rehab dapat hidup normal dan bekerja serta jauh dari lembah hitam narkoba.Meski perawatan rehabilitasi yang para mantan pecandu terima sangat intensif, tidak ada jaminan pasti apakah mereka akan kembali atau taubat dari masa lalunya yang kelam. Karena tidak sedikit dari mereka yang sudah lebih dari sekali masuk kedalam balai rehabilitasi karena relapse (kambuh). Para mantan pecandu sendiripun mengakui bahwa untuk bisa lepas dari narkoba adalah perjuangan seumur hidup. Merekapun berpesan yang diwakili oleh Darwin residen dari Medan Sekali-kali jangan pernah mau mencoba narkoba walaupun hanya mencoba sedikit. Karena menurut mereka sedikit atau banyak kadarnya sama saja. Bahkan mereka lebih baik dikatai banci daripada menyesalnya seumur hidup hanya karena ingin pujian dari teman pergaulan yang salah.Malah, orang pakai narkoba adalah banci karena tidak mampu menghadapi kenyataan dengan penuh kesadaran diri.Perlu diketahui bersama bahwa jumlah seluruh pecandu narkoba di Indonesia kini mencapai sekitar 4 juta orang lebih. Sebagian besar dari mereka adalah orang yang berada dalam usia yang produktif yaitu usia 15 sampai 64 tahun. Tidak semua pecandu narkoba dapat menerima rehabilitasi, kenyataannya dari jumlah ini hanya 18 ribu yang bisa mengikuti rehabilitasi. Namun BNN memiliki target kedepannya dapat merehabilitasi sampai 100 ribu orang pertahun. Sehingga dengan jumlah residen sebanyak itu diperlukan pula tambahan tenaga medis yang ahli dibidangnya. Oleh sebab itu setiap tahun BNN membuka lowongan mencapai 300 orang lebih yang akan ditempatkan diseluruh Indonesia. Penambahan pegawai ini sebagai wujud keseriusan pemerintah menekan laju angka pecandu dalam rangka mewujudkan negara Indonesia yang bebas dari Narkoba.(NK)
Berita Utama			  
Pengenalan Langsung Mahasiswa Ilmu Kesehatan Terhadap Mantan Pecandu Narkoba
Terkini
-   PENGUMUMAN PENUNDAAN HASIL SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 27 Okt 2025 PENGUMUMAN PENUNDAAN HASIL SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 27 Okt 2025
-   KEPALA BNN RI DAN UTUSAN KHUSUS PRESIDEN AJAK GENERASI MUDA PERANGI NARKOBA DI KEMAH KEBANGSAAN BERSINAR 26 Okt 2025 KEPALA BNN RI DAN UTUSAN KHUSUS PRESIDEN AJAK GENERASI MUDA PERANGI NARKOBA DI KEMAH KEBANGSAAN BERSINAR 26 Okt 2025
-   BNN DAN AFP SEPAKAT PERKUAT KERJA SAMA PEMBERANTASAN NARKOTIKA, FOKUS PADA INTELIJEN DAN TEKNOLOGI 25 Okt 2025 BNN DAN AFP SEPAKAT PERKUAT KERJA SAMA PEMBERANTASAN NARKOTIKA, FOKUS PADA INTELIJEN DAN TEKNOLOGI 25 Okt 2025
-   BNN, KEMENKES, DAN IDI PERKUAT KOLABORASI HADAPI TANTANGAN KEGAWATDARURATAN NARKOTIKA 25 Okt 2025 BNN, KEMENKES, DAN IDI PERKUAT KOLABORASI HADAPI TANTANGAN KEGAWATDARURATAN NARKOTIKA 25 Okt 2025
-   TEKAN ANGKA PREVALENSI NARKOBA, BNN FOKUS PENGEMBANGAN REHABILITASI DENGAN DUKUNGAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 24 Okt 2025 TEKAN ANGKA PREVALENSI NARKOBA, BNN FOKUS PENGEMBANGAN REHABILITASI DENGAN DUKUNGAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 24 Okt 2025
-   PKS BNN–IDI: TINGKATKAN STANDARDISASI REHABILITASI MEDIS 23 Okt 2025 PKS BNN–IDI: TINGKATKAN STANDARDISASI REHABILITASI MEDIS 23 Okt 2025
-   PENGUMUMAN PERPANJANGAN JADWAL PENDAFTARAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA INSPEKTUR UTAMA BNN T.A. 2025 23 Okt 2025 PENGUMUMAN PERPANJANGAN JADWAL PENDAFTARAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA INSPEKTUR UTAMA BNN T.A. 2025 23 Okt 2025
Populer
-  BNN DAN ESQ CORP SINERGIKAN PENCEGAHAN NARKOBA BERBASIS NILAI SPIRITUAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER 08 Okt 2025 
-  BNN DAN PP MUHAMMADIYAH SEPAKAT PERKUAT SINERGI DAKWAH ANTI NARKOBA 01 Okt 2025 
-  HASIL SELEKSI KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SOSIAL KULTURAL (ASSESMENTCENTER) PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BNN T.A. 2025 02 Okt 2025 
-  KEPALA BNN RI DORONG PWI PERKUAT PERANG MELAWAN NARKOBA LEWAT PEMBERITAAN 21 Okt 2025 
-  TEMUI JAJARAN BNNP DIY, KEPALA BNN RI: “BEKERJALAH, BERPRESTASI, BERIKAN SUMBANGSIH TERBAIK UNTUK BANGSA” 03 Okt 2025 
-  BNN DAN DPP GRANAT PERKUAT SINERGI DALAM PENANGANAN NARKOBA 04 Okt 2025 
-  KEPALA BNN RI HADIRI HUT KE-80 TNI 06 Okt 2025 
