BNN.GO.ID Lhokseumawe, 6 – 7 Februari 2024, Perkembangan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Alternatif di Empat Desa Binaan BNNK Lhoksemawe: • Bimbingan teknis life skill dilakukan pada tahun 2023 dengan jenis pelatihan pengolahan emping jagung. • Bimtek life skill melibatkan 25 orang peserta/desa, dan setelah pelatihan terdapat 8 peserta dari Desa Blang Manyak dapat membangun usaha mandiri. Kendala dan Hambatan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Alternatif di wilayah kerja BNNK Lhokseumawe: • Kurangnya dukungan pemerintah desa dan pemkab. • Belum kooperatifnya masyarakat dan aparat desa dalam pelaksanaan program. • Tahun 2024 Dinas Pertanian Aceh Utara memiliki kebijakan untuk tidak memberikan bantuan bibit tanaman seacra berulang untuk satu lokasi yang sama. • Adanya alibi masyarakat untuk tetap melakukan tumpang sari ganja misalnya ganja memiliki manfaat seperti ganja sebagai pengusir hama atau pendorong daya tahan tanaman cabe. • Belum adanya dukungan permodalan dan perizinan usaha bagi masyarakat binaan BNN. • Masalah penanganan narkoba belum menjadi prioritas dalam penggunaan dana desa. • Belum adanya seruan Pemda untuk melarang masyarakat untuk tidak menanam ganja. • Kurangnya SDM di BNNK Lhokseumawe yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat. • Belum adanya persamaan persepsi antara Pemda dan BNNK sehingga belum menghasilkan sinergi dalam penanganan kawasan tanaman terlarang. PEMBERIAN MATERI PENGUKURAN IKKTT & IKRN Pemberian materi mencakup: • Penjabaran definisi keterpulihan kawasan tanaman terlarang dan kawasan rawan narkoba. • Penjelasan dimensi, variabel dan indikator kedua indeks. • Proses pengumpulan data. • Tahapan pengukuran kedua indeks. • Rumusan perhitungan kedua indeks. Hasil diskusi: • Pentingnya memperhitungkan kemampuan tenaga pengumpul data di tingkat kabupaten. • Sistem data yang sedang dibangun harus dapat menampung kemungkinan jumlah data yang besar di seluruh Indonesia. • Adanya dukungan kegiatan dan anggaran secara khusus dalam proses pengumpulan dan pengolahan data.
Drs. Edi Swasono, M.M., Direktur Alternatif BNN Pointer Sambutan & Penyampaian Materi: • Pemberdayaan alternatif di kawasan rawan tanaman terlarang merupakan satu bentuk program humanis BNN untuk mendorong masyarakat lebih mandiri dan legal produktif menuju Indonesia Bersinar • Seruan & ajakan untuk masyarakat, aparat desa, camat & dinas terkait untuk berkomitmen untuk bersinergi & kolaborasi sesuai dengan potensi dan sumber daya yang ada untuk menangani kawasan rawan tanaman terlarang menjadi kawasan mandiri dan legal produktif. • Penjelasan program alternative development • Dorongan jajaran desa untuk mengoptimalisasi dana desa untuk kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat di kawasan tanaman terlarang sesuai dengan Permendesa Nomor 7 Tahun 2023 tentang Rincian Prioritas Dana Desa. Ir. Lilis Indrayah Kadin Perkebunan, Peternakan & Kesehatan Hewan Aceh Utara Penyampaian Materi & Dukungan: • Pembangunan Perkebunan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, penerimaan negara, penyediaan lapangan kerja, produktivitas & pemenuhan konsumsi & bahan baku SDA berkelanjutan. • Efek kultivasi ganja adalah meningkatnya dampak sosek & deforestasi hutan. • Komitmen dinas PPKH untuk sinergi dalam pemberdayaan alternatif dengan mengembangan komoditi pohon aren & pala di lahan bekas penanaman ganja. Siti Aisyah, Sekdin Pertanian & Pangan Aceh Utara Penyampaian Materi & Dukungan: • Sejak 2022-2023 pengembangan komoditas bawang merah, padi organik, & jagung di Kecamatan Sawang. • Tahun 2024 rencana dukungan pembangunan pertanian yang bersinergi dengan program BNN di Kecamatan Sawang dalam bentuk pengembangan cabe merah di Desa Jurong sebanyak 1Ha untuk 1 poktan dan pengembangan jagung sebanyak 34 Ha untuk Desa Riseh Tunong. Sri Haryanti, PSM Ahli Muda BNN Diskusi & Pemetaan Potensi: • Setiap desa memiliki potensi SDA & SDM berbeda seharusnya bimtek yang dilakukan tidak seragam. • Keberhasilan bimtek tahun 2023 terus dilanjutkan diiringi dengan pengembangan bimtek di 2024 sesuai potensi. • Komoditi yang akan dikembangkan adalah komoditi pertanian & perkebunan dari hulu sampai hilir. • Kendala utama yang dialami desa adalah kurangnya permodalan, kurangnya pengetahuan pengembangan usaha, dan dukungan dana kompensasi selama berproses dalam perintisan usaha. • Langkah awal yang akan dilakukan adalah memperdalam pemetaan potensi, pemetaan target peserta bimtek, dan pemetaan potensi dukungan stakeholder dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mengantisipasi keterbatasan anggaran lapangan.
#IndonesiaDrugFree
#Indonesia Bersinar