Skip to main content
Siaran Pers

Pelantikan Kepala BNNP Nusa Tenggara Timur

Oleh 30 Jun 2015Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Di dalam sebuah organisasi, pergantian pimpinan perlu dilakukan dan menjadi bagian dari dinamika dalam rangka meningkatkan kinerja secara optimal. Hal tersebut sangat umum dilakukan oleh Kementerian ataupun Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK). Seperti halnya yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN).Pada hari ini, selasa (30/6), Wakil Gubernur Nusa tenggara timur (NTT)Drs. Benny Alexander Litelnoni, SH, M.Simelantik Kombes Pol Drs. Sulistiandriatmoko, M.Si sebagai Kepala BNN di Provinsi NTT menggantikan Drs. Dando dengi Aloysius, MM yang sudah menjabat dari tahun 2012. Pelantikan yang dilaksanakan di aula gedung El Tari kantor Gubernur tersebut disaksikan Sekretaris Utama BNN dan pejabat tinggi di lingkungan Pemerintahan Provinsi NTT.Drs. Sulistiandriatmoko, M.Si Sebelum dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Kepala BNN di Provinsi NTT, pria kelahiran Magelang, 13 November 1963 tersebut menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Data Dan Penelusuran Aset Jaringan, Direktorat TPPU Deputi Bidang Pemberantasan BNN. Ayah dari tiga orang anak tersebut juga pernah menjabat sebagai Kapolres Luwu Utara, kapolres Mojokerto Kota, Kapolres Nganjuk, Wakil direktur Sabhara Polda Jawa Timur, Kepala Subbagops Direktorat tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan pada tahun 2013 ditugaskan sebagai Kepala Sub Direktorat Amfetamina dan Metafetamina Direktorat Naroktika Sintesis, Deputi Bidang Pemberantasan BNN.Latar belakang pendidikan dan karier yang matang mengantarkan Drs. Sulistiandriatmoko, M.Si. saat ini untuk memegang pucuk pimpinan BNN di Provinsi NTT. Tugas dan tanggung jawab tentu sudah menunggu untuk segera dituntaskan.Dari sisi pemberantasan, peredaran Narkoba di wilayah provinsi NTT maupun ke daerah lain melalui NTT dikhawatirkan akan semakin meningkat. Meningkatnya ancaman tersebut ditengarai selain wilayah perbatasan di Atambua sebagai pintu masuk jaringan Narkoba internasional beberapa daerah di NTT juga menjadi pintu masuk peredaran Narkoba dalam negeri.Sementara itu, tantangan lain yang harus dihadapi adalah merehabilitasi para penyalah guna Narkoba di wilayah NTT. Menurut data hasil penelitian yang dimiliki BNN pada tahun 2014, Provinsi NTT menempati posisi ke-32 dengan angka penyalah guna Narkoba sudah mencapai 51.298 jiwa. Target rehabilitasi yang dibebankan untuk BNN provinsi NTT sekitar 1.639 penyalah guna Narkoba. Hal tersebut sangat penting untuk mendukung dan memenuhi tantangan presiden melalui program rehabilitasi 100 ribu penyalah guna Narkoba.Hal tersebut merupakan tugas yang menanti Kepala BNN Provinsi NTT yang baru, dengan mengkomandoi 2 BNNK ( BNN Kota Kupang dan BNN Kabupaten Rote Ndao) serta BNN Kabupaten Belo Atambua yang akan dibentuk dalam upaya menanggulangi peredaran Narkoba di wilayah NTT maupun yang akan masuk ke daerah-daerah lain sehingga mampu mencegah pasokan (supply) Narkoba sekaligus menekan jumlah penyalah guna Narkoba di Indonesia, khususnya di wilayah NTT.

Baca juga:  SAMBUTAN PEMBINA UPACARA HARI PAHLAWAN

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel