Skip to main content
Berita Utama

Pelaksana Rehabsos PSMP Handayani Minta Dibekali Ilmu Tentang Adiksi

Oleh 05 Sep 2013Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Banyak kasus penyalahgunaan narkoba menimpa anak-anak yang berusia antara 12 hingga 17 tahun, sehingga mereka pada akhirnya ditempatkan di Panti Sosial Marsudi Putri Handayani yang bernaung di bawah Kementerian Sosial RI. Banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba ini menjadi tantangan berat tersendiri yang harus dihadapi oleh instansi PSMP Handayani. Karena pada faktanya, tidak semua pekerja sosial di tempat ini menguasai pengetahuan atau keterampilan dalam penanganan penyalahgunaan narkoba. Hal ini diakui oleh Kepala Balai PSMP Handayani, Agus Hizbullah di sela-sela kegiatan Focus Group Discussion bertajuk Rehabilitasi Bagi Penyalahguna Narkoba di Kalangan Remaja, yang digelar oleh Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah BNN, Kamis (5/9)Rekomendasi utama yang disampaikan oleh Agus di tengah forum adalah pentingnya pembinaan SDM untuk para pelaksana rehabilitasi sosial yang bertugas di PSMP Handayani. Menurutnya, BNN tidak perlu membangun tempat rehabilitasi khusus untuk anak atau remaja tapi lebih tepat untuk memberikan pembekalan atau pelatihan yang komprehensif bagi para pekerja sosial. Sinergi yang paling urgent antara BNN dengan pihak kami untuk saat ini tentu saja kami harus dikuatkan secara SDMnya, imbuh Agus. Kelemahan skill atau keterampilan untuk mendampingi penyalahguna narkoba memang menimbulkan persoalan tersendiri. Seorang pekerja sosial dalam forum diskusi ini mengemukan sering mendapati pengalaman yang cukup merepotkan seperti bagaimana menghadapi anak penyalahguna narkoba yang mengamuk, atau melakukan perilaku-perilaku aneh. Bahkan kami masih bingung membedakan mana anak yang masih menggunakan narkoba atau tidak, atau bagaimana mengidentifikasi anak yang sedang sakaw, imbuh Sarwiji, salah seorang pekerja sosial. Menanggapi hal ini, Marhaen, dari BNN setuju dengan peningkatakan kemampuan tentang adiksi para pekerja sosial dalam konteks rehabilitasi sosial yang dijalankan di PSMP Handayani. Menurutnya, salah satu kemampuan penting yang harus lebih dikuasai konseling yang tajam atau terarah. Dengan skill konseling ini, para pekerja sosial akan dapat membuka ruang komunikasi yang lebih efektif dan tumbuh kepercayaan sehingga si penyalahguna narkoba tersebut akan semakin nyaman dan bisa diarahkan. Terkait dengan maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan anak atau remaja, Marhaen menghimbau agar para orang tua atau keluarga agar lebih peduli tentang kondisi anaknya. Jika ada keluarga yang terkena masalah narkoba, maka jangan tunggu pihak penegak hukum menangkapnya, namun segera laporkan ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), ujar Marhaen. Permasalahan yang masih mencuat saat ini adalah para penyalahguna narkoba enggan melaporkan diri karena masih ada rasa khawatir dan ketakutan bagi para penyalahguna narkoba. Mereka masih banyak yang berpikir akan ditangkap atau dipenjarakan. Di sinilah peran serta masyarakat diperlukan untuk mengajak ataupun mendorong para penyalahguna narkoba untuk datang ke IPWL sehingga nantinya akan diberikan layanan rehabilitasi, pungkas Marhaen.

Baca juga:  BNNK Ciamis Paparkan Bahaya Narkoba Dalam Orientasi Siswa Baru

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel