Skip to main content
Berita Utama

Pejabat Malaysia Studi Banding Ke BNN

Oleh 27 Okt 2014Agustus 2nd, 2019Tidak ada komentar
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba 

Badan Narkotika Nasional mendapat kunjungan dari negara tetangga, Malaysia. Kunjungan yang diikuti oleh kurang lebih 20 orang ini terdiri dari ahli perwakilan rakyat, staf pemerintahan, walikota dan polisi daerah. Kedatangan rombongan pejabat Malaysia tersebut untuk mempelajari permasalahan narkoba dan bagaimana penanganannya di Indonesia. Kabag Humas dan Dokumentasi BNN, Drs. Sumirat Dwiyanto, M.Si menjamu dengan hangat kedatangan mereka. Sumirat dengan singkat menjelaskan tentang situasi masalah narkoba terkini di Indonesia. Dalam konteks peredaran narkoba, pasokan masuk bisa melalui jalur darat, laut, dan udara sehingga pengawasan di titik perbatasan dioptimalkan. Selain menfaatkan titik-titik pintu masuk yang rawan, sindikat juga selalu membuat rute yang berlainan sehingga sulit untuk dilacak. Yang dulunya masuk melalui Malaysia, kini mereka mendarat di Timor Leste atau Papua barulah mereka menyeludupkan ke Indonesia, jelas Sumirat. Ketika ditanyakan tentang penegakkan hukum terhadap sindikat, Sumirat menjelaskan, ada gramatur tertentu untuk menjerat pelaku kejahatan. Seperti ganja di atas 5 gram, maka tentu hukumannya berat karena dianggap pengedar hukuman mati bisa dijatuhkan, lanjut Sumirat. Hal ini juga rupanya sama dengan penegakkan hukum di Malaysia. Sementara itu, dalam konteks penanganan penyalah guna narkoba, BNN mengeluarkan kebijakan yang berorientasi pada penyelamatan pengguna narkoba. Pengguna nnarkoba tidak seharusnya dipenjara, mereka seharusnya direhabilitasi, kata Kabag Humas. Sementara itu, YB Dato Sabri, selaku anggota Ahli Perwakilan Rakyat (DPR-nya Malaysia) pemberantasan narkoba di negeri Jiran tidak terlalu berbeda sebab mereka juga memiliki badan seperti BNN. Perbedaan badan pemberantas narkoba di sana ialah badan tersebut berada di bawah pemerintah. Tujuan mereka pun hampir sama dengan BNN yaitu, pencegahan, pemberantasan, rehabilitasi dan pemberdayaan masyarakat.Saat ini kasus narkoba di Malaysia yang terbaru adalah penggunaan pil khayalan atau pil kuda. “Penggunaan pil kuda yang banyak dikonsumsi remaja ini sudah mulai berkurang,” kata YB Dato Sabri saat ditemui tim Humas. , Dato menambahkan bahwa hasil kunjungannya ke BNN ini akan ia pelajari dan bisa diterapkan di negaranya. Kunjungan tersebut diharapkan juga dapat menjalin kerjasama dengan Indonesia dalam pemberantasan narkoba. (YF)

Baca juga:  Sosialisasi P4GN BNNK Samarinda Untuk Kecamatan Sungai Kunjang Layak Anak

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel